Hae guyssss!!!
Happy Reading okey!!!!
Jangan lupa tinggalkan jejak:*
_________________________________****
Setelah selesai dengan Vlog yang ia dan Ali buat tadi, kini Verel dan juga Ali tentunya duduk berhadap-hadapan entah apa yang ingin mereka lakukan.
"Kita ngapain sih?" tanya Ali sembari menatap Verel heran, yang di tatap hanya menatap balik Ali dengan tatapan seriusnya.
"Rel, Verel yuhuuu, Rell lo kenapa sih? Oh gue tau, anjir jangan bilang lo---" Ali memicingkan matanya menatap Verel curiga, Verel yang jengah dengan pemikiran Ali yang terlalu dangkal menurut nya itu langsung saja menjitak pelan kepala Ali tanpa sungkan.
"Awss" ringis Ali pelan, "Pemikiran lo Li astaga" gerutu Verel menatap Ali kesal.
"Ya lo ngapain natap gue kaya gitu? Serem tau gak!" ketus Ali kepada Verel, "Lo gatau Li?" tanya Verel serius, Ali menggelengkan kepalanya menatap Verel dengan tatapan polosnya.
"Apa?,''
"Lo mau tau?,"
"Apaan Rel?,"
"Kalo sebenernya, lo itu Li---,"
"Gue apa?,"
"Lo itu, jomblo. Hahahaha!".Verel tertawa keras, ia begitu senang bisa membully Ali, sedangkan Ali hanya menatap Verel dengan pandangan datarnya.
Cukup lama Verel tertawa hingga akhir nya Verel pun mengeluarkan pertanyaan lagi untuk Ali, "Li lo kenapa ga mau muncul lagi sih di tv? Gak kasian sama fans lo di luar sana nungguin lo nongol lagi di tv?".
"Kasian sih. Tapi gue males aja berurusan lagi sama netizen-netizen maha benar itu," jawab Ali singkat.
"Sejak kapan seorang Ali mikirin apa yang di ucapin netizen maha benar? Ayo lah borr!! Sumpah yah mana nih Ali yang gue kenal dulu, yang selalu sedia setiap saat buat bikin fans-fansnya seneng, terutama Alicious apalagi APL, eh," Verel kaget dengan ucapannya sendiri ia menatap Ali sungkan.
"Bukan gitu Rel. Lo mikir aja deh, setiap gue muncul di Tv yang di tanya tuh pasti soal asmara gue mulu, karya gue paling juga sekali-kali kan,'' kata Ali yang sepertinya mulai terbawa perasaan.
"Namanya juga kehidupan Entertainment Li, siap gak siap lo harus terima, karna apa? Ya karena lo seorang public figur yang kalo ada apa-apa tuh langsung booming, langsung trending jadi sampai kapan pun lo ga bakalan bisa lepas dari pemberitaan media, apalagi soal asmara, lagian salah sendiri, siapa suruh punya muka ganteng," omel Verel panjang kali lebar sembari menatap Ali.
"Setelah project ini selesai gue pengen vacum aja deh Rel," kata Ali pelan. Hal itu tentu saja membuat Verel tidak senang, "Lo mau vacum berapa lama lagi sih? Udah deh omongan netizen, omongan hatters tuh gausah di perduliin. Yang tau lo kaya gimana, lo sendiri Li jadi lo jangan takut atau malah jadiin ini semua penghambat lo dalam berkarya. Tunjukin lah ke mereka semua, kalo lo itu seorang public figur yang di kenal karna karya-karya lo yang berkualitas, bukan sensasi doang, gue sebagai sahabat lo bakalan terus dukung lo bro! Fighting oke," ucap Verel menyemangati Ali.
Ali tersenyum mendengar ucapan Verel, "Uuuu sahabat gue yang satu ini cute banget sih," ucapnya sambil mengapit pipi Verel.
"Gue bukan Prilly Li, yang kalo lo giniin pipi nya udah kaya squishy," tutur Verel kesal menepis pelan tangan Ali di pipinya, "Ck ishhh," dengus Ali pelan.
"Eh Li gue mau ngasih tau something sama Lo," kata Verel dadakan, Ali menatap Verel penasaran "Soal apa?," tanyanya penasaran.
"Lo belum ada cek Instagram?,"
"Emang ada apaan?".Verel dengan cepat mengambil ponsel pintarnya, kemudian membuka akun Instagram nya, mencari sesuatu. Ali menunggu apa yang Verel ingin tunjukkan padanya.
"Lo tau gak? Semalam Prilly ketemu sama Max" ucap Verel masih menatap hpnya, "Terus? Hubungan nya sama gue apa?," tanya Ali menaikkan sebelah alisnya.
"Lo gak cemburu gitu?" tanya Verel yang kemudian menatap Ali, yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya. Hal itu tentu saja membuat rasa ingin mengganggu Ali timbul dengan sendiri nya di diri Verel.
"Semalam gue liat di SG nya Siju, mereka pelukan Li, beh lengket banget," kata Verel yang entah mengapa ingin memanas-manasi Ali.
Ali mendengar itu, namun ia tetap santai sambil berucap, "Udah pernah!".
"Terus kan Li mereka ngedate gitu di tempat romantis tapi yah tetep aja di awasi Siju,'' Verel semakin bersemangat memancing emosi Ali.
"Udah pernah gue kaya gitu, dan catat ini. Waktu gue dating sama Prilly, ga pernah ada orang lain, cuma berdua doang, ga di awasi, karna apa? Karna orang tua Prilly atau keluarga Prilly percaya sama gue, kalo gue tuh yang terbaik" kata Ali tetap santai.
"Dan lagi Li, Prilly meluk Max kenceng banget kaya ga mau pisah,"
"Udah pernah, dan lagi Rel hal yang paling penting ini harus lo tau. Semua yang di alamin sama Prilly dan juga pacarnya yang baru itu, tanpa terkecuali juga udah pernah gue rasain, bahkan lebih dari itu ya walaupun gak macem-macem, tapi apapun yang di beritain sama media soal gimana romantisnya hubungan mereka sekarang, pernah gue alamin sama Prilly bahkan lebih-lebih dan lebih baik lagi di banding mereka saat ini walaupun gak di beritain sama media. Paham?" Ali mengucapkan kalimat itu dengan tenang.
"Dan lagi, kenangan gue sama Prilly itu gak bakalan bisa di lupain sama orang banyak, sedangkan mereka? Cuma di ingat sementara. Gue dong, kekal," sambung Ali yang kemudian tertawa pelan karena ucapannya sendiri.
"Lo bener bor! Gini aja, kalo Prilly di takdirin buat sama lo, dia pasti bakalan balik. Merpati lo lagi salah rumah jadi lo sabar oke, everything is fine!," ucap Verel menyemangati Ali.
Ali mengangguk senang, dalam hati ia mengamini semua ucapan Verel.
"Dan lagi. Ada satu hal yang harus lo tau Li, gue rasa kan yah, Prilly emang jodoh lo, emang di takdirin buat lo bukan buat bule kesasar ntuh. Blesteran Arab-Padang ga mungkin kalah sama bule belepotan kaya dia," sambung Verel yang kemudian mengundang tawa dari Ali, dan pada akhirnya mereka berdua tertawa bersama karena isi pemikiran mereka masing-masing.
Suatu saat semua keadaan yang rumit ini akan kembali seperti semula, yang membuat orang banyak ikut merasakan kebahagiaan, batin Ali tersenyum.
****
Assalamualaikum guyssss!!! Happy reading yah jangan tinggalin jejak okey.
