BAB 13-14

1.5K 85 3
                                        

''Tuh kan gue yang menang, ayo beli eskrim" ucap Prilly langsung menagih kepada Ali.

Prilly memenangkan permainan itu, padahal dulu Ali lah yang selalu menang. Tapi sekarang?. Oh God, Ali lupa akan satu hal, gadis di hadapannya ini sudah banyak melakukan perubahan.

"Bentar Prill atur nafas nih" Ali mengatur nafasnya yang sedikit ngos-ngosan itu.

Prilly tertawa kecil, ''Gitu aja capek" katanya meledek Ali.

"Wah rese lo yah" ucap Ali tak terima dan langsung saja menarik kepala Prilly di ketiaknya, perlu di ingat, itu gerakan Ali secara refleks.

"Iih Ali lepasin" tutur Prilly sedikit memberontak, berbeda dengan hatinya yang tiba-tiba saja langsung menghangat saat mengingat momen ini terulang kembali saat ini.

"Biarin rasain tuh bau ketek gue!" ucap Ali gemas. Sedangkan yang diapit kepalanya hanya tertawa lepas tapi tetap memberontak.

"Ali lepas" ucap Prilly masih sama, Ali pun melepaskan pitingan nya di kepala Prilly.

"Mangkanya jangan rese jadi orang".

Prilly mengerucutkan bibirnya, ''Ih Ali ayo beli eskrim, kan Lo tadi udah janji" rengek Prilly.

"Dih kapan gue janji? Gak ada tuh gue janji sama lo" jawab Ali sembari menatap raut wajah Prilly yang semakin menggemaskan menurut Ali.

"Ah tau ah Ali mah" kesal Prilly langsung berjongkok layak nya anak kecil yang tidak di berikan apa yang ia mau oleh orang tuanya.

" Eh, iya-iya ayo gausah cemberut gitu makin jelek lu ntar, ayo berdiri" ajak Ali mencoba membujuk Prilly.

"Serius???? Beneran kan? Lo ga bohong kan? Ayo" Prilly langsung berdiri tegak saat mendengar ucapan Ali, mood nya membaik.

''Ayo eh tapi Bani sama Verel kemana? Kok mereka gak ada?" tanya Ali bingung saat ia lihat 2 sahabatnya itu tidak ada di tempat dimana terkahir kali ia dan Prilly meninggalkan mereka, "Gatau Ali, ih ayo beli eskrim" balas Prilly sambil menarik-narik tangan Al seperti anak kecil.

Dan yang bisa Ali lakukan, lagi-lagi mengikuti keinginan gadis itu. Kontak fisik sekian kalinya setelah lama mereka berpisah.

"Ali yang gede yaa" pinta Prilly sambil melihat-lihat daftar menu di hadapannya,

"Iyaa serah elu" balas Ali dengan senang hati, "Mbak saya mau yang cup gede rasa coklat, pake wafer sama Oreo aja toppingnya" ujar Prilly kepada penjual eskrim itu.

Ali hanya menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah laku Prilly.

Sekitar 10 menit mereka menunggu, akhirnya Prilly mendapat kan apa yang ia mau. Dengan perasaan senang ia memegang erat cup eskrim di tangan nya itu, seolah ia takut cup itu jatuh atau pindah dari tangannya, ia hanya ingin menikmati eskrim nya sendiri.

"Ini Bani sama Verel mana sih?" gerutu Ali sembari melihat kanan dan kiri, depan dan belakang mencari 2 sahabatnya itu.

"Tadi gue cek WA mereka bilang pulang duluan" ujar Prilly yang masih menikmati eskrim nya itu, menjawab kebingungan Ali.

"Shit!'' umpat Ali pelan yang untung saja tidak di dengar oleh gadis di sampingnya itu.

Akhirnya mereka berdua berjalan beriringan, ntah kemana yang penting jalan saja. Masih di PIM btw.

Ali melihat Prilly membuang cup eskrim itu di tong sampah yang tidak jauh dari mereka, "Udah habis?" tanyanya sambil berkacak pinggang.

Prilly mengangguk, "Dan sekarang gue laper" ucap Prilly menyembur lebar.

Terhalang Ego! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang