2

36 5 1
                                    

Ketika Dara sudah sampai di depan sekolahnya. Dia keluar dari mobilnya dan melambaikan tangannya kepada ayahnya yang sedang melambaikan tangannya balik kepadanya

"Hati-hati ya di sekolah!" Kata sang ayang yang berada di dalam mobilnya

"Iya yah" jawab Dara dengan nada malu karena banyak sekali anak-anak yang sedang berada di dekatnya

Ketika sudah siap, Dara akhirnya jalan dan memasuki ke dalam gerbang sekolah sma Citra

*perut terasa lapar*

"Aduh, perut gue kok kayak laper sih. Pengen makan..." kata dara yang sedang memegang perutnya yang terasa lapar

"Yaudah kayaknya masih lama upacaranya, gue cari makanan aja dulu" kata Dara yang sedang melihat sekitarnya dari kanan ke kiri. Tapi ga ada makanan... "yaudah gue keluar sekolah aja deh biar bisa makan" lanjutnya yang sedang berjalan keluar gerbang sekolahnya

"Kok... ga ada makanan yah di sekitar sini? Tumben banget" katanya dalam hati yang melihat di sebrangnya dan sebelah kanan kirinya yang masih kosong. "Eh... tunggu, tunggu, tunggu ada makanan deng" kata Dara yang sedang menghampiri sebuah gerobak makanan pie susu kecil yang hanya berharga 2 ribu

"Mas 5 yah" kata Dara yang sedang membuka dompetnya dan mencari uang sebanyak 10 ribu. Ketika dia sudah menemukannya dia memberi uangnya dan menunggu disebelah gerobak.

"Mba bukannya dari sma Citra ya? Yang di situ" kata masnya yang melirik kearah sekolah Dara yang lokasinya sedikit jauh

"Iya mas" jawab Dara yang agak ga enak gitu di tanyaain

"Bukannya udah jam upacara yah?" Tannynya yang sedang melihat kearah jam tangan kecilnya

"Memang sekarang jam berapa?" Tanya Dara yang sedikit panik karena Dara ga pernah namanya telat upacara. Ya siapa yang mau telat upacara?

"Jam stengah 9" jawabnya yang sedang melanjutkan membuat pie susu mininya

"Aduhhh... kan upacaranya sekarang... gue gabisa ninggalin pie susu mini gue lagi, kan udah bayarrr... gimana niii" kata Dara dalam hati karena dia panik dengan situasinya. Matanya mulai membesar dan panik-panik sendiri seakan-akan seperti anak ilang

Akhirnya dia menunggu untuk pie susu kecilnya untuk selesai di buat. Menaruhnya di dalam tasnya dan langsung lari ke arah sekolahnya yang gerbangnya hampir di tutup. Ketika dia sudah sampai di gerbang sekolahnya dia langsung menaruh tasnya dan mengumpat di belakang barisan agar tidak ketauan

"Dara?" Terdengar suara dari belakangnya. Karena Dara takut dia hanya diam dan pura-pura tidak mendengarnya

Plak!

Terasa sebuah tangan yang sedang memegang bahunya. Dara pun balik badan dan melihat pak Febri

"Kamu bukannya telat ya?" Tanynya yang melihat Dara dengan tatapan yang membuatnya tak tau ingin menjawab apa

"I-iya" jawabya gugup. Pak Febri pun langsung menariknya ke barisan untuk anak-anak yang telat. Kalau kalian udah tebak gue bakal dia apain? Ya... bakal di hukum, hukum apa? Hukum mati... hahaha canda ya kali dikira gara-gara telat di hikum mati, gue harus berdiri di tengah-tengah lapangan dan menjewer kedua telingaku. Apakah itu memalukan? Iya... BANGETT!! Yaudah kan ini juga salah gue juga gara-gara laper mulu kerjanya makan aja

Setelah hukuman yang sangat memalukan gue membuka tas dan melihat pie susu mini gue yang sudah penyek... huh.... gue jadi ga punya nafsu makan dan uang 10 ribu gue abis tersia-sia

Halo guys! Semoga kalian suka yang ini. Btw kalian ada yg pernah telat upacara ga? Comment ya ☺️

- t

Im in love with a strangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang