4

11 2 2
                                    

"Eh, gue pulang dulu ya!" Seru Dara kepada teman-temannya yang berada di belakangnya yang melambaikan tangannya

Dara pun keluar dari gerbang sekolahnya yang terbuka dan terisi dengan mobil-mobil yang sedang mengantri untuk keluar dari gerbangnya, biasa suasana Jakarta pada jam 3 siang selalu macat. Ketika Dara keluar dari gerbangnya dia mengeluarkan ponsel gengamnya yang menampilkan sebuah notif di layarnya. Dara pun melihatnya yang tertulis

"Dara, hari in ayah ga bisa anter kamu pulang yah, ayah masih ada banyak pasien nih, kamu nanti di anter pulang sama sodara kamu yah" kata ayahku panjang lebar.

"RA!" Terdengar panggilan dari belakang Dara yang membuatnya memutar badan

"KHALISTAAA!!!" Jawab Dara yang sedan berlari ke sosok perempuan yang mempunyai rambut lurus, tebal, alis tipis dan bagus, dan mata yang sedikit sipit dengan bulu mata yang bagus dan tebal. Dia adalah anak pentolan di sekolah SMA nusantara. SMA yang lumayang dekat dari SMA citra, jadi sekolah kita bisa dikenal bertemanan

"Kata ayah lo gue disuruh anterin lo pulang" kata Khalista dengan senyuman hangat

"Iya" jawab Dara "gue kangen banget ama lo, sumpah udah lama banget kita ga ketemuan" lanjutnya

"Iya nii lagian oma udah jarang ajak kita jalan-jalan lagi, kan udah menua" jawab Khalista dengan tatapan yang sedikit sedih

"Iya ni ga kerasa" jawab Dara yang mulai bersedih bersama sodaranya di depannya

"Yaudah gue udah pesen taxi sih, jadi kita tinggal tunggu doang" katanya

"Yaudah, tapi gue laper..." kata Dara yang sedang memegang perutnya yang mulai terasa lapar lagi

"Haha yaudah, lo napa banyak banget makan sih?" Tanya Khalista heran

"Gatau, keturunan kali" kata Dara yang sedang bermaksud dengan bapaknya, dia juga sering sekali makan seperti Dara. Mereka pun jalan ke sebuah gerobak yang sangat terkenal dengan tawa kecil karena mendengar perkataan Dara

"Pak satu indomie pake telor sama cabe" pesan Khalista yang sedang berbicara kepada bapak-bapak yang bekerja sebagain pemasak indomie di sekitar sekolah kita. Ya INDOMIE, gimana ga terkenal. Makanannya udah indomie, terus rasanya enak banget!! Kan pasti laku

"Aku juga deh pak!" Kata Dara "jadi berapa pak?" Lanjutnya

"Ini bayarnya barengan?" Tanyanya yang sedang melihat Khalista dan Dara dengan bingung sedangkan tanggannya yang sedang bekerja

"Iya" jawab Khalista

"Jadinya 16 ribu" kata bapaknya

Ketika Dara sedang mengeluarkan uang sebanyak 20 ribu agar membayar sodaranya juga. Tiba-tiba Khalistam sudah memberinya 20 ribu kepada bapak-bapak tersebut

"Lo kok bayarin gue?" Tanya Dara ketika melihat Khalista yang sedang menunggu untuk indomienya jadi

"Gapapa, biar sekalian aja" jawab Khalista yang sedang mengambil sebuah minuman dari kontainer di sebelah gerobak tersebut

"Iii! Gantian gue yang bayarin, lo bayarin gue mulu kalo makan" kata Dara yang sedang berdiri di sebelahnya

"Yaudah nanti aja kalo ketemuan lagi lo yang bayarin" kata Khalista yang sedang membuka minumannya dan meminum satu tegukan

"Yaudah..." jawab Dara yang nadanya sedikit sebal. Tapi yaudah lah... biar uangnya bisa di pake untuk nabung nonton konser, hehehe

"Ni dek, udah selesai" kata bapak-bapaknya yang bekerja di gerobak indomienya. Kita pun mengambil indomienya dari bapak-bapak itu, bilang terima kasih dan tunggu di depan SMA citra karena taxinya udah nunggu di situ

Im in love with a strangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang