14

12 2 0
                                    

"huhh..." keluh Aydan yang sedang berbaring di kasurnya

'gue gak tau kakak ada apa, masalah kakak apa tapi yang jelas sekarang kaka lagi emosi'

'yasudahlah intinya lo harus pilih satu, jangan terlalu lama lo milihnya yang pasti  kalau lo milih Elvina tetaplah Elvina jangan  lo milih Elvina dan malah memberi harapan kepada Dara. Ingat perempuan tidak suka diberi harapan palsu, hati mereka bagaikan kaca maka jangan pernah sekalipun memecahkan kaca tersebut. Gue harap lo bijak dalam memilih'

Dua perkataan dari Dara dan Airys yang barusan masih menghantui Aydan selama dia berbaring di kasur. Dia pun juga bingung dengan kelakuannya yang aneh dan tidak jelas. Karena dia melihat temannya dengan perempuan yang dia suka.

Karena Aydan terlalu frustrasi dia menonjok tembok kamarnya yang terdengar dengan ibunya yang berada di lantai bawah

"AYDANN!" sahutnya dari ruang makan "ITU SUARA APA?"

"bukan apa-apa maa" jawabnya yang malu dan sekalipun emosi. iya perasaan Aydan sekarang sedang tidak jelas yang jelas adahlah dia sedang sedih, marah, dan sebal

💌💌💌

Aydan terbangun pada jam 5.30 subuh dan bersih-bersih setelah itu ia segera ke rumah Dara untuk mengantarnya ke sekolah menggunakan sepeda, karena Dara menyukai laki-laki yang menggunakan sepeda dari pada motor, sekalian membuatnya terasa lebih senang dengan perbuatannya. Setibanya dia di depan rumah Dara dia melihat sosok perempuan yang baru saja keluar dari rumahnya dan jalan menuju sekolah. ya dia adalah Dara

"Dara!" seru Aydan yang sedang menggoes sepedanya ke arah Dara yang berada sedikit jauh dari di mana ia berada. "yuk ke sekolah"

"ga" jawbanya singkat dengan nada jutek dan kecewa

"lohh... lo kenapa jawab gue singkat banget?" tanyanya khawatir dengan jawabannya

"gapapa"

"ihh... lo kenapaa??"

"ga usah deket-deket"

"Ra... lo kenapaa?" tanya Aydan sambil mencekal tangan Dara untuk mencegahnya yang hendak meninggalkan Aydan. Dara pun mulai mengeluarkan satu tetes mata air

"Dara... cerita sama gue... lo kenapaa?" tanyanya Aydan sekali lagi dan mendekap Dara ke dadanya. Sekali-kali ia mengelus punggung Dara untuk menenangkannya

"gue gak apa-apa kak jadi tolong jangan deket-deket" jawabnya sambil menggeleng kepalanya di dadanya Aydan

"Lo ada masalah Dara cerita sama gue" tegasnya. Dara hanya menggeleng kepalanya dan melanjutkan tangisannya yang semakin lama semakin deras.

"Yaudah kalau lo gak mau cerita, lo harus naik sepeda bareng gue. Gue antar lo ke sekolah"

"yuk... naik sepeda gue Ra. Gue udah pake sepeda ke sekolah biar lo seneng..." lanjut Aydan agar bisa membuat Dara moodnya lebih senang. Dara pun mengusap tangisan dari mukanya dan duduk di belakang Aydan  dan memikirkan banyak hal. Anatara marah, sedih karena tadi malam dan senang karena Aydan memakai sepedanya untuk membuat Dara senang.

💌💌💌

"makasih kak" kata Dara dengan nada cuek ketika dia turun dari sepedanya Aydan dan terlihat muka Dara kini terlihat kusut.

"iyaa. lo hati-hati yaa" kata Aydan. Dan Dara pun berjalan menuju arah gerbang sekolah tanpa menjawab perkataan Aydan.

sesampai di anak tannga pertama di sekolah, terdengar suara dari belakangnya

"Ra!" serunya. Dara pun berebalik badan dan itu lah teman-temannya yang tersayang tidak lain dari Airys dan Zeline. Ya walaupun Zeline merupakan kakak kelasnya tetapi Zeline selalu bermain dengannya akibat dengan pertemuan mereka saat latihan nari untuk misi budaya nanti.

Im in love with a strangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang