seperti dugaan sowon, teman-temannya langsung ribut minta diberitahu akun media sosial jinyoung. mereka penasaran bagaimana rupa laki-laki tersebut.
tanpa perlu bertanya ke sowon pun nayoung dan heehyun bisa menemukan akun jinyoung. begitulah perempuan, punya kemampuan stalking yang luar biasa.
pemburu cashback (3)
heehyun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
won? ganteng apanya ini sih ganteng banget
im nayoung
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
definisi bengong aja cakep
sowon guys..
heehyun anak arsi kan ya
im nayoung gapapa won ga dapet anak kedokteran arsi pun jadi
heehyun yang penting saintek wkwk
sowon gamau sama anak kedokteran maunya kedokteran gigi
im nayoung fk sama fkg sama aja sama-sama kedokteran
sowon jelas-jelas fakultasnya beda
heehyun kemaren ngapain aja pasti ga cuma balikin ktm kan
sowon ngobrol bentar abis itu gue pulang
im nayoung kalo jadi lo, gue ga akan mau balik cepet dah
sowon apaan sih nay sadar dong dia udah punya cewek
heehyun gue udah liat foto ceweknya cantik anak mana sih?
sowon kayaknya farmasi atau keperawatan ya?
im nayoung udahlah nyerah
heehyun berat saingannya wkwk
sowon mengunci layar ponsel dan memasukkannya ke dalam tas. dia ingin pergi ke mini market di seberang jalan untuk membeli shampo.
dia sengaja keluar kosan di sore hari, karena jam segini matahari sudah hampir tenggelam sehingga dia tidak akan kepanasan.
sesampainya di mini market, sowon menghampiri rak berisi shampo dari berbagai merk. dia berpikir cukup lama untuk membeli satu shampo ukuran besar atau yang ukuran kecil dua botol.
namanya anak kosan, pasti memilih yang menguntungkan, yaitu yang harganya lebih murah dan isinya lebih banyak. oleh karena itu sowon memutuskan untuk membeli dua botol shampo ukuran kecil saja.
"dua puluh ribu dua ratus," ucap kasir mini market, "pake kantong plastik?"
"pake," jawab sowon seraya memberikan selembar uang lima puluh ribuan.
"ada uang dua ratusnya?"
"ada deh kayaknya, sebentar," sowon mengecek dompetnya. tapi dia tidak menemukan uang dua ratus.
kemudian dia menyadari sosok laki-laki yang mengantre di belakangnya menyerahkan uang koin dua ratusan kepada penjaga kasir.
sowon sontak menoleh, "loh jinyoung?"
"hai sowon," sahut jinyoung. meskipun sapaannya ditujukan kepada sowon, fokus laki-laki itu mengarah kepada penjaga kasir yang sedang menghitung nominal belanjaannya.
"eh uang lo nanti gue ganti ya," ujar sowon setelah mereka berdua keluar dari mini market.
"ga usah. dua ratus doang."
"tapi dua ratus itu tetep uang."
"santai aja kali. gue kebanyakan recehan, daripada kebuang mending dikasih ke orang."
sowon hendak memprotes lagi, namun jinyoung langsung menyela, "kosan lo dimana?"
"di yellow lily. ga jauh dari sini."
"oh? deket kosan gue dong."
"emangnya lo dimana?"
"itu loh yang gedung warna coklat. pagar hitam."
"yang parkirannya luas itu ya?"
"iya."
ternyata kosan jinyoung berada di daerah yang sama dengan sowon. jika ingin sampai ke kosan, sowon harus melewati kosan jinyoung terlebih dahulu. anehnya mereka tidak pernah berpapasan satu sama lain.
"udah lama di kosan itu?" tanya sowon.
"baru pindah minggu kemarin."
pantas saja sowon baru pertama kali melihat jinyoung di daerah sini. kalaupun mereka pernah bertemu sebelumnya, pasti tidak ada yang menyadari. jinyoung dan sowon kan baru kenal kemarin.
"kalau lo?"
"gue ga pernah pindah kosan. dari maba sampai sekarang tetep disitu," jawab sowon.
"kayaknya abis ini kita bakal sering ketemu deh," canda jinyoung yang direspon sowon dengan senyuman canggung.