9 months later
setelah kejadian di tempat percetakan hampir satu tahun yang lalu, jinyoung benar-benar menjauhi sowon.
hari demi hari berjalan begitu cepat. sekarang sowon semester delapan, semester akhir di perguruan tinggi.
sudah lama sekali sowon tidak bertemu dengan jinyoung. terakhir kali ia melihat laki-laki itu adalah ketika sidang proposal skripsi jackson lima bulan yang lalu. itu pun hanya sekilas, dan mereka tidak saling bertukar sapa.
karena semester akhir sowon sudah tidak ada mata kuliah dan hanya fokus mengerjakan skripsi, ia jadi lebih sering berada di rumahnya dibandingkan di kosan.
kalaupun sedang di kosan, jika ingin kemana-mana, sowon selalu menempuh jalan lain agar tidak melewati kosan jinyoung. dia memilih jalan memutar yang jauh, dibandingkan harus berpapasan dengan lelaki tersebut.
berbulan-bulan dihadapi dengan rasa stress karena dibayangi oleh sidang skripsi yang semakin mendekat, sowon perlahan lupa akan perasaannya terhadap jinyoung. dia benar-benar fokus untuk segera lulus, sehingga melupakan hal-hal remeh.
tanpa terasa, sudah waktunya sidang akhir skripsi sowon.
tiga hari sebelum sidang, sowon menangis sekencang-kencangnya di dalam kamar mandi karena tidak sanggup akan segala tekanan, sekaligus merasa takut menghadapi sidang yang berada di depan mata.
untung saja sowon memiliki orang-orang yang selalu mendukungnya. meskipun keesokan harinya mata sowon bengkak karena menangis terlalu lama, dia kembali tenang setelah mendengar kata-kata penyemangat dari teman-temannya.
dua hari sebelum sidang, sowon sibuk meminta do'a kepada seluruh keluarga dan juga kenalannya.
ponsel gadis itu dipenuhi dengan pesan semangat dan limpahan do'a dari orang-orang terdekat. bahkan ada beberapa yang bertanya kepadanya ingin dibawakan kado apa sebagai hadiah sidang. sowon menjawab kalau do'a saja sudah cukup baginya. karena memang benar, yang dibutuhkan olehnya saat ini adalah do'a agar sidang skripsinya dilancarkan.
satu hari sebelum sidang, sowon kembali mengulang semua yang telah dihafalkannya di luar kepala sambil sesekali berlatih berbicara di depan cermin. dia membaca slide power point nya berulang kali, memastikan tidak ada tulisan yang salah.
"lo ngasih tau jinyoung kalau lo besok sidang?" tanya heehyun saat sowon sedang mempraktikkan presentasi di depannya.
sowon terdiam. dia menghubungi seluruh kenalannya, kecuali jinyoung.
"kalau diem, berarti tandanya enggak," celetuk nayoung.
"kenapa kalian bawa-bawa dia sih? konsentrasi gue hilang kan," keluh sowon.
"ya udah, nyari makan dulu yuk. gue laper. abis itu baru lanjut," ucap heehyun.
"gue ga nafsu makan," tolak sowon.
"gue tau lo deg degan, tapi harus tetep makan. kalau lo sakit ntar gimana sidangnya?"
nayoung dan heehyun menarik paksa tangan sowon agar ia keluar dari dalam kamar.
"iya bentar, ganti celana dulu. ga mungkin kan gue keluar pake celana pendek," kata sowon seraya mengambil celana panjang dan cardigan dari gantungan belakang pintu.
"makan bakso yuk, gue lagi kepengen," ajak nayoung.
"bakso yang deket kosan gue itu kan? gue mau mie ayamnya," balas heehyun.
"guys," sela sowon, "lewat jalan belakang aja please. gapapa kan muter? gue ga mau lewatin kosan jinyoung.."
![](https://img.wattpad.com/cover/192355653-288-k39751.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
just nothing | jinyoung, sowon ✔️
Cerita Pendekwe are nothing. and as you've always said, you want nothing.