sowon pikir setelah dia pulang ke rumah, jinyoung tidak akan menghubunginya lagi.
namun ternyata dugaannya salah, selama liburan ini jinyoung masih keep in touch dengan sowon. mereka sering bertukar pendapat mengenai buku, saling merekomendasikan film bagus, atau berkomentar tentang lagu baru yang dikeluarkan oleh penyanyi favorit mereka.
terkadang jinyoung bertanya bagaimana kabar progress skripsi gadis itu, yang dibalas sowon dengan keluhan.
mengenai perlombaan yang diikuti oleh jinyoung, dia tidak juara pertama. tapi setidaknya tim jinyoung menerima peringkat ketiga, dan dia berjanji akan membelikan sowon makanan dari uang hadiahnya.
kemarin jinyoung mengatakan pada sowon kalau dia tengah berlibur bersama keluarga. berbeda dengan sowon yang selama liburan mengurung diri di dalam kamar, dan hanya keluar rumah saat ibunya menyuruh pergi ke warung atau mini market di depan jalan.
park jinyoung
besok lo bangun pagi-pagi yasowon
???park jinyoung
pokoknya kalo gue telepon harus bangunsowon
ga janji
kenapa emang?park jinyoung
nanti gue kasih tausowon
tapi ga yakin bisa bangun pagipark jinyoung
makanya tidur sekarang
jangan kemalemansowon
mau tidur jam berapa pun
bangunnya tetep kesiangan:(park jinyoung
kalau ada niat pasti kebangun koksowon
iya iya
awas kalo ternyata ga pentingsowon menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuh. meskipun sekarang masih jam sepuluh malam, dia berniat untuk tidur karena jinyoung memintanya bangun pagi.
tidak membutuhkan waktu lama bagi sowon untuk terlelap.
keesokan paginya, tepat jam lima lewat lima puluh menit, dering telepon berbunyi. namun hingga dering terakhir, sowon tidak kunjung mengangkatnya.
beberapa menit kemudian, ponsel sowon kembali bersuara. dengan setengah sadar, gadis tersebut mengangkat panggilan yang ternyata adalah video call dari jinyoung.
"halo?" gumam sowon dengan mata yang masih tertutup.
"bangun hei," ucap jinyoung dari seberang telepon.
karena lampu kamar sowon tidak dinyalakan, ditambah dengan cahaya matahari yang belum muncul dari sela jendela, hanya kegelapan yang ditampilkan layar ponsel jinyoung. dia tidak bisa memastikan apakah sowon sudah benar-benar bangun atau belum.
sowon menepuk pipinya pelan sambil berusaha membuka matanya lebar-lebar, "udah bangun kok."
"good. soalnya lo bakal nyesel kalo ngelewatin ini," ujar jinyoung. dia membalikkan kamera ponselnya sehingga wajahnya menghilang dari sorotan, dan memperlihatkan pemandangan di depannya.
tampaknya jinyoung sedang berada di tempat tinggi yang mengarah langsung ke pantai. karena dari sini sowon bisa melihat hamparan air yang dihiasi dengan pantulan cahaya matahari terbit, beserta langit yang berwarna biru tua bercampur dengan semburat jingga kekuning-kuningan.
"anjir," seru sowon refleks, "bagus banget."
"kalau matahari udah mulai terbit sepenuhnya, bisa lebih bagus lagi."
"ini lo dimana?"
"di atap hotel tempat gue nginep."
sowon masih mengagumi tampilan ponselnya yang menampakkan pemandangan matahari terbit, "jadi lo nyuruh gue bangun pagi buat ngeliatin ini?"
"iya. katanya lo mau liat sunrise dari puncak gunung," ucap jinyoung, "sekarang emang gue lagi ga di gunung. tapi view sunrise disini ga kalah bagusnya."
tanpa sadar sowon tersenyum mendengar perkataan jinyoung.
"sekarang to do list gue bertambah."
"apa tuh?" tanya sowon penasaran.
"liat sunrise di puncak gunung. bareng sowon."

KAMU SEDANG MEMBACA
just nothing | jinyoung, sowon ✔️
Cerita Pendekwe are nothing. and as you've always said, you want nothing.