"won, mau liat laporan magang lo dong," ucap nayoung dari ujung telepon.
"kalau gue pengen liat laporan kkn lo," ujar heehyun, "sowon?? kok daritadi diem aja?"
sowon menyandarkan ponselnya kepada tembok, "bentar, hp gue lowbat. ambil charger dulu."
saat ini mereka bertiga sedang melakukan group video call gara-gara sowon mengeluh kesepian di kosan sendirian.
"jangan dimatiin ya video call nya. kalau gue ngantuk, baru boleh udahan," perintah sowon.
"lo mau nya apa sih. kalau kosan rame, ngeluh. kalau kosan sepi, ngeluh juga. heran gue," sindir nayoung.
"mana sowon laporan kkn nyaa," seru heehyun tak sabaran.
"sabar napa. ini lagi nyari di laptop."
"laporan magangnya juga jangan lupa," celetuk nayoung.
"kita tuh beda jurusan, beda tempat magang, beda tempat kkn. pasti laporannya beda lah," gerutu sowon, tapi tetap mengirimkan file laporannya ke group chat.
"gapapa. buat referensi."
"btw, katanya anak arsi lolos seleksi lomba di kampus sebelah ya?" tanya heehyun out of the blue.
"mana gue tau??" ucap sowon, tidak mengerti kenapa heehyun malah bertanya padanya.
"anak angkatan kita tuh. temennya jinyoung berarti."
sowon terdiam sebentar, teringat perkataan jackson beberapa hari sebelumnya, mengenai proyek yang membuat dia baru bisa pulang ke rumah bulan depan.
"jangan-jangan si jinyoung sama jackson yang ikutan?" gumam sowon pada dirinya sendiri, namun suaranya cukup keras untuk dapat di dengar oleh nayoung dan heehyun.
"tanyain jinyoung lah. kalau bener, semangatin dong," ujar nayoung.
"ngapain nanya jinyoung. mending nanya ke jackson."
"jackson siapa sih?" tanya heehyun penasaran.
"temen kkn gue."
"kalau jinyoung calon temen hidup ya won," canda nayoung yang membuat sowon mendelik.
"jijik banget nay!" pekik sowon, entah kenapa mendengar kata-kata itu membuatnya geli.
"iya gue yang ngomong juga jijik kok," balas nayoung.
"eh udahan ya. gue laper, mau keluar beli makanan," kata sowon, dia baru ingat belum makan sedari siang.
"jam segini?" nayoung melirik jam di ponselnya, "sekarang udah jam sebelas malam loh?"
"jangan keluar malem won. serem," larang heehyun.
"gue udah biasa kali, lagian ga jauh kok belinya."
"ya udah hati-hati," respon nayoung dan heehyun berbarengan.
setelah sowon mematikan sambungan telepon, ia memakai cardigan dan memasukkan ponsel serta dompet ke dalam tas kecil. di daerah sekitar kosannya banyak kedai makanan yang buka hingga larut malam, maklum lingkungan mahasiswa.
ketika sowon akan berjalan melewati kosan jinyoung, dia malah bertemu laki-laki tersebut yang baru saja keluar dan menutup pagar kosannya.
"sowon? mau kemana?"
"pengen beli makanan," jawab sowon. benar kata jinyoung, mereka jadi sering bertemu.
"mau bareng? gue juga lagi mau nyari makan."
"boleh," ucap sowon. kemudian mereka berjalan beriringan.
setelah bertemu jinyoung di perpustakaan beberapa hari yang lalu, sowon jadi merasa lebih santai. ternyata jinyoung seru untuk diajak mengobrol, apalagi mengenai film, musik, dan novel. perlahan kecanggungan diantara mereka pun mulai menghilang.
"lo pengen beli apaan?" sowon bertanya kepada jinyoung karena dirinya bingung mau makan apa.
"nasi goreng yang di depan situ enak. udah pernah nyoba?"
sowon menggelengkan kepalanya. dia sudah lama tidak membeli nasi goreng, menurutnya makanan itu terlalu berminyak. tapi tidak ada salahnya mencoba sekali-kali.
sesampainya di tempat yang dimaksud jinyoung, mereka langsung memesan.
"makan disini atau dibawa pulang?" tanya bapak penjual nasi goreng.
jinyoung melirik sowon, sedikit berharap perempuan itu memilih untuk makan disini.
sayangnya harapan jinyoung tidak terkabul.
"dibungkus ya pak."
KAMU SEDANG MEMBACA
just nothing | jinyoung, sowon ✔️
Short Storywe are nothing. and as you've always said, you want nothing.