Yora makan di temani dengan Hyunjin. Saat makan gadis itu sesekali melirik Hyunjin yang sedang fokus pada ponsel. Yora heran dengan sikap cowok itu yang tiba-tiba peduli padanya.
"Apa?" Pertanyaan tiba-tiba dari Hyunjin membuat Yora tersentak karena ketahuan sedang memperhatikannya. Namun, sebisa mungkin Yora mengubah ekspresinya seperti biasa.
"Kalau masih nggak enak badan, nggak usah kuliah," ucap Hyunjin tanpa menatap Yora. Cowok itu sedang fokus ke ponselnya.
Yora menaikan alisnya. "Tetap kuliah," balas singkat.
Hyunjin meletakan ponselnya di atas meja dan menatap Yora dengan datar. "Izin sehari nggak buat nilai lo turun," ucapnya.
"Nggak mau" balas Yora kekeuh.
Hyunjin menghela napas kasar. "Terserah lo," serunya. "Oiya, obatnya jangan lupa di minum. Ada di kamar lo," pesannya.
"Hmm."
Yora telah selesai makan dan ingin mencuci piring bekasnya namun, dengan tiba-tiba tangan Hyunjin menahan lengannya. "Mau kemana?" tanya cowok itu dengan tatapan tegas.
Yora menghentikan langkahnya. "Cuci piring," jawabnya menepis lengan Hyunjin namun, lagi-lagi Hyunjin menahannya.
"Apa lagi, sih?" Kesal Yora.
"Gue yang cucu piring. Tangan lo baru di obati," jawab Hyunjin.
Yora mengerutkan keningnya heran. "Dih, cuci piring aja, aneh banget," balas Yora keras kepala.
Hyunjin berdecak dengan sikap keras kepalanya gadis itu. "Batu banget sih," kesalnya dan bergegas mendekati Yora. "Gue aja yang cuci piringnya," lanjutnya dan mengambil alih piring dari tangan Yora.
Yora tentu terkejut dengan perubahan sikap Hyunjin. Namun, akhirnya ia terpaksa mengalah daripada mendapat amarah lagi darinya cowok itu. Yora memilih jalan aman.
Jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Yora bergegas membersihkan dirinya untuk berangkat ke kampus. Setelah sudah rapi, ia bersiap untuk berangkat ke kampus dan saat Yora keluar kamar, ia tidak sengaja berpapasan dengan Hyunjin yang juga keluar dari kamarnya dengan pakaian kantor.
Yora memilih tidak memperdulikannya dan langsung menuruni anak tangga, mengambil sepatunya di rak dan ingin bergegas keluar rumah.
"Yora," panggil Hyunjin tiba-tiba.
Yora yang sudah diambang pintu, menghentikan langkahnya dan berbalik badan menatap cowok itu dengan wajah datarnya. "Hm?"
Hyunjin bukannya mengucapkan sesuatu, ia malah terdiam untuk beberapa saat.
Yora berdecak, ia kesal karena cowok itu tak kunjung bicara. "Nggak jelas," gumamnya dan kembali melanjutkan langkahnya.
"Bareng gue berangkatnya." Seketika Yora menghentikan langkahnya dan berbalik badan lagi. Menatap cowok itu dengan wajah tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
01. MARRIED
Teen FictionDi jodohkan dengan seorang CEO muda dan tampan bisa di bilang sempurna untuk segala hal, tapi apakah Yora bisa menjalankan kehidupannya seperti semula setelah menikah dengan CEO ? #1 in Hwanghyunjin #2 in kisah remaja #1 in ceomuda #66 in married #...