Di jodohkan dengan seorang CEO muda dan tampan bisa di bilang sempurna untuk segala hal, tapi apakah Yora bisa menjalankan kehidupannya seperti semula setelah menikah dengan CEO ?
#1 in Hwanghyunjin
#2 in kisah remaja
#1 in ceomuda
#66 in married
#...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hyunjin menampilkan smirk yang sontak membuat tubuh Yora menegang.
"Ka-kak mau apa?" tanya Yora takut.
"Mau makan nggak?" tanya Hyunjin masih dengan senyum miringnya. Pria itu juga semakin dekat dengan Yora.
Yora mengerjap, ia selalu takut dengan tatapan Hyunjin yang tidak bisa diartikan. "I-iya Yora mau," jawabnya terpaksa.
Hyunjin tersenyum tipis dengan mengusak surai hitam Yora. "Nah, gitu nurut," ucapnya tenang.
"Ayo, makan," ajak Hyunjin.
Yora terdiam. Sikap pria itu sungguh menyebalkan. Bagaimana bisa, dari yang menyeramkan kembali ke sikap tenang.
"Yora," panggil Hyunjin dengan penekanan.
"I-iyaaa." Yora langsung berjalan cepat ke kursi makan. Menarik kursi di depan Hyunjin dengan terpaksa.
"Masih kenyang juga," gumam Yora kesal dengan melihat beberapa lauk yang berada di atas meja makan.
"Mau makan pakai apa?" tanya Hyunjin.
"Ambil sendiri aja," tolak Yora masih kesal.
"Udah terlanjur, mau pakai apa makannya?" tanya Hyunjin ulang dengan tatapan datarnya.
Yora menghela nalas. "Eum, sayur aja deh," jawabnya malas. Supaya cepat habis dan pergi dari situasi yang menyeramkan.
"Nggak pakai daging?"
Yora menggelengkan kepala. "Ya udah, nih. Habiskan," seru Hyunjin memberikan sepiring nasi dengan sayur.
"Terima kasih."
"Hmm."
Beberapa saat kemudian, Yora telah selesai makan. Gadis itu membereskan piring dan ingin mencucinya.
"Yora aja yang cuci piring," ucapnya saat melihat Hyunjin meletakkan piring di tempat pencucian.
"Gimana kalau cuci nya barengan aja? Gue yang kasih sabun piringnya dan lo yang bilas," saran Hyunjin tiba-tiba.
Yora menghela napas. "Ya udah, terserah."
Hyunjin tersenyum dan mulai memberikan sabun pada piring, sedangkan Yora bagian membilas sampai bersih. Di kegiatannya mencuci, sesekali Hyunjin melirik Yora. Senyum miring tiba-tiba tercetak. Hyunjin ada ide untuk menjahili Yora.
Dengan jahilnya Hyunjin menempelkan sisa busa di tangannya pada wajah Yora. Tentu karena sikap pria itu, Yora menjadi kesal.
