7

5.8K 743 95
                                    

Mendelik jengkel ketika suara sumbang itu terdengar. Suasana Layaknya roller coster,dari ceria bercanda gurau kemudian menjadi hening ketika mendengar penuturan Taehyung. Semua menatapku layaknya mereka sepemikirian denganku ingin tinggal lama, tapi semua perkataan  Tn.Kim itu mutlak harus dilaksanakan.

Kakiku rasanya susah bergerak untuk berdiri. Dengan tidak semangat, berjalan gontai mengambil tasku yang diatas sofa.

"Aku pamit"ucapku membungkuk hormat .

"Tunggu Jen" suara menghentikanku ingin berbalik, disitu kulihat Jungkook tiba tiba berlari masuk kedalam sebuah ruangan. Dan datang kembali dengan nafas ngos ngosan menarik tanganku dan memberikanku sebuah boneka berwarna pink berbentuk kepala kelinci.  Rasanya terharu sekali bisa diberikan secara cuma cuma souvenir bahkan dari orangnya langsung. Dengan senyuman mengembang kupeluk bonekanya.

"Terima kasih"ucapku pamit, tatapanku tak sengaja melihat suamiku yang masih dengan muka yang sama datar.

Pintu apartment itu tertutup kemudian, menyisakanku yang berdiri memeluk boneka dan tas selempangan sebelah kanan. Menghela nafas berjalan dengan lambat.

"Padahal mau nginap"







Sambil menunggu lift turun, mataku melirik kearah samping. Kulihat seorang laki laki yang sibuk dengan handphonenya. Wajahnya cukup familiar, mengendikkan bahu lebih memilih mencubit cubit pipi boneka yang diberikan tadi.

 Wajahnya cukup familiar, mengendikkan bahu lebih memilih mencubit cubit pipi boneka yang diberikan tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ting

Lift terbuka lebar, membuatku segera masuk diikuti lelaki tadi. Hingga liftnya mau tertutup, sebuah tangan mencegahnya kulihat lelaki terbungkus berpakaian serba hitam dan berdiri langsung menyempil dibelakangku.

Tanganku memanjang mendekat papan tombol lift dan menekan tombol B1,  dimana Ahjussi Nam sedang menungguku.

Entah kenapa tiba tiba perasaanku menjadi merinding sendiri. Kutatap orang disampingku, kita tak sengaja berkontak mata langsung kualihkan. Sungguh kayak pernah lihat tapi dimana?

Mataku menatap lurus kearah depan dimana lift tersebut dilapisi kaca, mataku membulat kaget, melihat tatapan familiar berada dibelakangku dimana pria pakaian serba hitam itu berdiri.

Itu_

      ______ Taehyung.







Ting

Bunyi lift berdenting menujukkan lantai 4, dimana  banyak orang masuk kedalam lift. Membuatku mundur hampir terjatuh kalau tidak ada yang menahan tubuhku. Terasa kulit jemari itu melebarkan kepinggangku untuk menarikku mendekat kearahnya.

Tidak ada kata diantara kami berdua, hanya terdengar suara anak anak kecil yang memekik girang melihat sosok diujung kiri sana, lelaki yang bersamaku naik lift tadi.

"Kai Exo?" Pekiknya anak kecil itu, membuat lelaki itu tersenyum hangat berbanding terbalik dengan muka datarnya tadi.

Menutup mulutku hampir memekik, ternyata dia anggota Boyband juga EXO. Salah satu  Boyband yang sangat terkenal itu, bodohnya diriku tidak menyadarinya.

Hingga dentingan lift berbunyi menunjukkan lantai 1 dimana rombongan itu berjalan keluar dengan girangnya karena bisa bertemu dengan idolanya. Liftnya kemudian  tertutup menyisakan tiga orang, termasuk diriku yang sudah menjauh menjaga jarak dari Taehyung.



Bunyi lift terbuka kembali, menujukkan suasana arena parkir yang luas. Kakiku melangkah lebih dulu mencari mobilku. Terdengar suara pelan langkah kaki mengikutiku tanpa menolehpun kutau itu Taehyung. Mataku menjelajah mencari ahjussi, kubuka hp untuk mengubunginya tapi sebelum menelfonnya muncul Ahjussi tak jauh dariku.

Sesampai didepan mobil, Ahjussi Nam membukakan pintu belakang. Kusimpan terlebih dahulu barang barangku masuk dan duduk dengan tenang .

Kulihat interaksi antara Ahjussi dan Taehyung diluar, entah apa yang dibicarakan karena Ahjussi Nam telah menutup pintu mobil.  Tak lama pintu terbuka memunculkan pria berpakaian serba hitam, membuatku menggeser menjauh agar iya bisa duduk dan Taehyung menutup pintunya kembali.

Dibuka semua penyamarannya, mukanya berwarna merah mungkin karena pengap. Dia menatapku tajam membuat nyaliku menciut menundukkan kepala.

"Siapa lelaki tadi dicafe?" To the point sekali.

Fikiranku menjelajah kekilasan memoriku soal kejadian hari ini. Mungkin yang dimaksudnya Eunwoo.

"Cafe? Eunwoo ketua tingkatku"

"Jaga jarak, terus usahakan jangan pergi berdua dengan lelaki, jangan keluyuran, kalau udah urusan kampus selesai langsung pulang kerumah" cetusnya

Mengangguk setuju, tanpa komentar karena sungguh suasana mobil ini mencekam.

"Sini"ucapnya membuatku mengangkat kepalaku menatapnya tidak mengerti.

"Sini"ucapnya lagi mengambil tanganku, ditariknya mendekat dan didudukkan diatas pangkuannya, tubuhku langsung masuk dalam dekapan hangat,hangat sekali dan  sangat erat sampai sampai susah bernafas.

Hanya terdengar suara nafas kami berdua. Mataku menutup menikmati dekapan hangat suamiku, tanganku terangkat untuk membalas pelukannya. Tanpa kusadari bibirku tertarik keatas.







"Jaga diri Jen, aku gak bisa menjagamu. Mulai saat ini, kamu pakai Ahjussi Nam yah untuk antar jemput kamu"ucapnya membuat senyumanku yang memancar menjadi hilang

"Kenapa? Aku mau bawa mobil sendiri"

"Begini Jen, dengarin aku"ucapnya dengan tatapan serius.

"Aku akan comeback dan tidak berada di Korea selama beberapa bulan, entah berapa lamanya aku disana? Karena akan berlanjut sama tour konser disana. Jadi selama aku tidak ada di Korea, Ahjussi Nam yang akan menjagamu"

Ucapannya tadi Membuatku sedih seketika, kupalingkan wajahku menahan tetesan air mata itu jatuh. Ini rasanya punya pasangan dengan pekerjaan idol. Ketika orang normal menjalani kehidupan rumah tangga dengan harmonis, bahkan mereka berdua saling berpaut tangan saling menjaga.

Terasa telapak tangan hangat dipipiku membuatku berpaling kearahnya. Dia tersenyum lembut, mengusap lembut diwajahku.

"maaf karena kamu dapat suami sepertiku" ucapannya memelan, membuatku ikut sedih merasa bersalah karena menyalahkan pekerjaannya.

"Sabar yah, kalau sudah konser kembali, aku dapat libur seminggu" ucapannya membuat tarikan bibirku tertarik kembali.

Kemudian ditariknya kembali diriku dalam dekapan hangatnya, rasanya sangat nyaman. Deru nafas hangatnya terasa dipahatan leherku. Kuhirup dengan rakus aroma tubuh untuk mengingat memori berharga ini.


Tapi itu tak bertahan lama, ketika  Taehyung membisikkan sesuatu  pas  ditelingaku yang membuat tubuhku ikut menegang ditempat.








"Setelah pekerjaanku selesai __









              ____aku mau mengambil hakku sebagai suami"
























_______







🌚?













Annoying Husband -TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang