Getaran hp membuat tidurku terusik, mataku menelisik diujung tembok, ini masih jam 1 dini hari. Dengan berat membuka pelan selimut dan mencari hpku.
Yeontan Video calling....
Mataku membulat kaget, ini ada apa? Kenapa Taehyung menelfonku? Apa dia sakit?
Dengan bergegas berdiri menyalakan lampu dan menggeser tombol hijau
"Oppa"
"Astaga, aku ganggu kamu tidur"
Memang sih, penampilanku terlihat menggenaskan, rambutku acak acakan .
"Tidak, kenapa oppa? Kamu sakit atau apa? Kamu tidak apa apakan?"
"Satu satu Jen, iya oppa tidak apa apa, cuman mau liat kamu"
Mengendus malu, menutup wajahku dengan bantal
"Jangan ditutup mukanya, aku mau liat"
Membuatku mencebik kesal, membuka wajahku kembali.
"Kamu kenapa? Kata Ahjussi Nam tadi kamu marah marah bahkan nangis"
Ingatanku kembali dimata kuliah pertama dimana Daniel mengajar. Dia mengumpaniku terus membabi buta segala pertanyaan. Membuatku kesal sehingga setelah mata pelajarannya aku langsung menelfon Ahjussi Nam untuk menjemputku, bahkan moodku sangat buruk sekali dibuatnya. Sampai dimobil bahkan tidak sadar menangis sesugukan, sungguh aku benci dosen yang satu itu.
"Oppaaaa" rengekku menangis
Taehyung terlihat kaget, dia bangun duduk
"Astgaa ,, cup cupp.. jangan nangis, cerita sini"
"Aku tuh lagi kesel sama dosen pengganti Mr. Jung, namanya Daniel dia lebih menjengkelkan dari pada oppa, dia terus melempariku pertanyaan"
"Kan kalau kuliah emang gitu sayang, berdiskusi tanya jawab"
"Gak, dia beda oppa, semua kasus dilempar ke aku, bahkan semua menyerangku karena berbeda pendapat, aku kesal sampai sampai langsung pulang tidak masuk jam kuliah lainnya" entah kenapa rasanya melankolis sekali, air mataku sedari tadi turun terisak.
"Sabar yah, kamu harus kuat,udah jangan nangis lagi"
"Hmmm,, bagaimana kalau aku kirimi kamu tiket fansign empat, kamu ajak teman teman kamu. Kita ketemu disana"
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Husband -Taennie
FanfictionHEI... KALIAN KALIAN YANG DILUAR SANA APA YANG KALIAN LIHAT DARINYA? ASTGA, KALAU KALIAN TAU ,,,, ahh,, sudahlah, biar aku saja yang rasakan