Dengan langkah pelan menyusuri rumah dimana sekarang kutinggali. Diruang tengah terdapat pigura besar foto pernikahanku, dengan tersenyum sekilas melangkah menaiki tangga.
Entah perasaanku atau apa? Suasananya ini terasa lebih dingin, tapi bukan dingin yang seperti biasa, tapi rasa dingin yang susah dijelaskan. Mengusap pelan lengan dan tungkuk belakangku.
TAK
TAK
segera berbalik seperti ada yang mengikutiku. Melihat sekeliling ruangan ini tak ada satupun seseorang disini. Lagi pula semua orang sedang diluar menjaga, Ahjussi Nam juga sedang diluar melap mobil.
TAK
TAK
Suara itu lagi, membuatku segera memakai kimono sehabis membersihkan diri. Dengan rambut yang masih basah mencoba membuka kamar mandi.
"Siapa?"
Tidak ada jawaban.
"Tae Oppa?"
Mataku berkeliaran, kemudian mengalihkan ke arah gorden yang berterbangan dimana pintu balkon terbuka, bahkan gemericik basah dari hujan masuk membasahi gorden dan lantai.
"Astaga" merenggut erat menutup kimono, berjalan mendekat kearah balkon.
"Siapa yang buka ini?"
Fikiranku melayang kearah yang mengerikan.Angin kencang disertai hujan beserta bunyi guntur dan kilatan petir menerpaku membuat gorden susah kujangkau . Melihat sekeliling dibalkon tidak ada satupun orang atau apapun itu.
Menutup kencang pintu jendela itu, dan memeras gorden hingga tetesan air itu jatuh kelantai.
"Besok saja dilepas"ucapku melihat gorden yang masih meneteskan air.
TAK
TAK
Dengan cepat kuberbalik. Dengan kaki gemetar melihat sesosok bayangan hitam sekilas. Sungguh ini sangat menyeramkan.
Berlari mencoba mencari hpku, yang entah dimana barang itu. Padahal tadiku menyimpannya di nakas disamping kasur.
DUG
sebuah dorongan keras membuatku terbentur ditembok. Memegangi kepalaku pusing, mencoba berbalik dari bawah kulihat kedua kaki telanjang, dengan perlahan kuarahkan pandangankanku keatas.
"LI____
_____LLISAA?"
Bagaimana dia bisa masuk?
Lisa hanya menatapku datar, matanya menggambarkan kemarahan dan benci yang kuat.
"Lisa? Kenapa?" Menyeret menjauh darinya yang mencoba mendekat. Tatapannya tidak berubah.
"Lisa,, ini Jennie,, ini Jenniee,, sadar Lis" racauku mencoba untuk menyadarkannya.
Sial, ini sudah ujung dan tembok sudah tidak ada jalan keluar.
Ccuuihh
Lisa meludah pas diwajahku.
"Kau" tunjuknya
"Kau penghianat" tunjuknya lagi
"Tidak,, tidak Lis" Apa dia sudah tau?
"Kau penghianat, kau mengambil Oppaku,mati saja kau" dengan kecepatan mendekat membuatku sesak, tangan kurus itu mencekikku.
"Aakkhh,,, sssaa__kit" mencoba melepaskan kedua tangannya.
Sungguh pasokan udaraku menipis, sakit rasanya terasa jempol tangannya mencoba merobek tengah leherku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Husband -Taennie
FanfictionHEI... KALIAN KALIAN YANG DILUAR SANA APA YANG KALIAN LIHAT DARINYA? ASTGA, KALAU KALIAN TAU ,,,, ahh,, sudahlah, biar aku saja yang rasakan