Kata orang, cinta datang karena terbiasa , tapi bagaimana situasi itu akan terjadi padaku? jika intensitas pertemuan kami diibaratkan hanya bisa dihitung dengan jari, aku ragu akan pernyataan orang awam tersebut.
Akan tetapi, apa yang terjadi disini tepat didadaku ini ? hanya menatap matanya dengan bulu matanya yang panjang sedang tertutup disertai sayup sayup suara dengkuran halus darinya. Rasa kantukku hilang sekejap, seakan akan otakku menyuruh untuk terjaga guna melakukan scanning kearah sosok yang tertidur pulas menghadapku.
"oppa, aku kenapa ?" menekan gempuran didadaku yang seakan akan meledak tanpa bisa kukendalikan.
...................................
"Jen, Jenniee"
ah, aku ketiduran, kupandang wajahnya segar mungkin habis mandi.
"Kamu bangun, aku mau berangkat" Taehyung mengusap usap keningku, sangat nyaman.
"jam berapa oppa?"
"Sekarang jam 5 pagi, aku harus balik kedorm dengan yang lainnya"
"Untuk saat ini kamu segera urus cuti kuliahmu. mungkin lusa aku kirim tiket untuk perjalan kita"lanjutnya, membuatku mengangguk patuh memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri seadanya untuk mengantarkan mereka pulang.
Hal pertama kulihat ketika menuruni tangga, adalah mereka duduk dimeja makan disertai hidangan diatasnya. Mungkin mereka sudah masak dari dapurku, untung sebelumnya aku sudah mengisi bahan makanan dikulkas.
Ragu rasanya untuk mendekat, masih terasa canggung. Mereka sang superstar berada dirumahku dengan dandanan biasa. walaupun rambut acak acakan mereka tak mengurangi aura yang terpancar.
Menunduk segera ketika Yoongi sang manusia pucat melihatku pertama kali, membuat yang lain ikut memandangku.
"sini sarapan Jen" suara Jin terdengan membuatku mengangguk, mendekat dengan perlahan. Tersenyum senang melihat rumahku ramai tidak seperti biasa yang sepi. Bahkan tempat ini jarang kugunakan, karena ketika aku makan hanya di depan tv sendirian.
"bukannya kejauhan rumah ini dengan dorm Tae?" Namjoon bersuara membuatku menatapnya.
"lumayan hyung, kampusnya Jennie juga lumayan jauh, tapi ini baru rencana sih, disamping dorm katanya sedang kosong, aku mau membelinya dan kami tinggal disitu supaya aman"
uhukk uhukk...
tampak dua gelas tertampang dimukaku, langsung saja kuambil asal. rasa panas ditenggorokanku terasa, apa tidak salah dengar? Taehyung mau mengajakku tinggal bersama disana. jadi kemungkinan intensitas pertemuan kita lebih sering . Tapi kenapa tidak memberitahuku dulu.
"hyung, Jennie memilihku" serunya membuatku tersadar gelas yang kupegang bukan gelas diberikan oleh Taehyung , karena tangan Taehyung masih menggantung didepanku memegang gelas yang terisi air.
Oh, itu gelas kelinci yang tersenyum meledek.
Kutatap wajah Taehyung memelas, takutnya dia marah. Tapi itu hanya prasangka burukku saja karena dia tersenyum mengelus pundakku.
"makannya pelan pelan"
"maaf oppa" dia mengangguk, kemudian mendekat secara tiba tiba membuatku mematung menahan nafas.
PLAK
Ahh,,
"hyung, sakit" suara Jungkook merintih disampingku membuatku sadar dan menarik nafas sebanyak banyaknya. terasa wajahku memerah apa lagi menatap sosok diseberangku Park Jimin yang tersenyum mengejek, seakan dia tau apa yang didalam isi otakku.
"Aku masih tidak menyangka, Taehyung sekarang sudah besar, dia sudah memiliki tanggung jawab yang besar"Hoseok tersenyum haru menatap kami berdua disela sela makannya.
"Tenang saja, kami akan melindungimu Jen, anggap kami oppamu, kaliankan adik ipar kami" Namjoon berseru, melap mulutnya menggunakan tissu.
"Tapi, aku kasihan dengan Jennie, hyung kalau tidur itu menyusahkan, dia akan memeluk orang dengan erat layaknya guling" Jungkook mendecak menggeleng kasihan menatapku.
"Ck, diamlah cepat makan, lalu ke dorm" Yoongi si kulit pucat memutuskan percakapan di meja makan. Tapi namanya Jungkook tidak takut sama siapapun, hingga dia terus bercakap cakap dengan semangat.
"Makan yang banyak, kamu kelihatan kurusan" kuluruskan pandanganku pada jemari yang hangat menggenggamku disana.
"Oppa juga" mengubah jemariku untuk saling menggenggam. Layaknya orang kasmaran, dunia milik berdua saling memandang dengan senyuman dibibir kami.
.....................
Kalau jujur, jika ada pemilihan dosen ter-kutuk plus ter-resek nyebelin pasti kandidatnya adalah Mr. kang Daniel yang terhormat.
Kepalaku rasanya mau pecah ketika dia menyerahkan sebuah studi kasus perusahan XYZ. Beliau yang terhormat menyuruh kami untuk membuat laporan keuangan perusahan tersebut menggunakan manual,tulisan tangan harus jelas dan bersih tanpa Tipe-X.
Kami semua sebenarnya mengajukan menggunakan laptop, tapi ditolak mentah mentah. Padahal ini sudah jaman modern loh, percuma ada teknologi tapi tidak digunakan.
"Kerjakan yang benar, tidak usah bibirnya dimajukan" suara pelan nan tegas membuatku kaget, segera kurapatkan bibirku dan melanjutkan menggaris dengan rapi. Ini kertas yang ketiga kali karena yang pertama dan kedua salah memperhitungkan garis sehingga ada akun yang tidak tercangkup.
Terdengar suara kaki menjauh membuatku mengadahkan kepalaku, Daniel berjalan menjauh segera kucolek Lisa yang sedari tadi mukanya merah mau menangis karena waktu untuk pertemuan dengan perkumpulannya difancafe tertunda karena mengerjakan tugas ini.
"Apa?" Balasnya jutek
"Daniel kenapa?" Bisikku
"Entah,tiba tiba datang nyuruh buat laporan ini"
Mendecak mendengar jawabannya, sebenarnya aku sudah mengajukan untuk mengambil cuti dan bisa pulang, tidak ikut mata kuliah hari ini. Tapi ketika mau mengambil tas didalam kelas, Daniel baru masuk dikelas untuk mengajar.
Dengan ancaman nilai E-mas dinilaiku kalau aku tidak ikut mata kuliahnya hari ini, terpaksa aku duduk kembali dan mengerjakan tugas sialan ini.
Dddrtt...
Getaran hp diatas mejaku, memunculkan ikon WA dengan kontak yang akhir akhir ini sudah sering bermunculan, mungkin karena menuju jadwal istirahatnya.
Yeontan:
Maaf aku jalan duluan, kita bertemu disana. Janji aku jemput kamu dbandara.Yeontan:
Maksudnya, aku suruh orang untuk menjemputmu didalam bandara, aku tunggu dimobil.Yeontan:
Sampai ketemu disana ..Tak sadar kugigit bibirku, membayangkan masa masa terindah yang akan terjadi didalam hidupku.
Jalan jalan berdua, makan berdua, saling sharing berbagi cerita berdua, menghabiskan waktu berdua, aku dan Taehyung berdua akan liburan bersama yyeeaayyyhhh...Hingga satu pemikiran yang membuat ekspresiku berubah total menjadi cemas ketakutan.
"Waktunya Dia meminta haknya"
......
Tbc 💚
Lama yah menunggu..
Maaf, terlalu sibuk dunia real.
Walaupun sering buka aplikasi ini,palingan cuman membaca book orang lain untuk mefreshkan diri dari kepenatan.Tak mau berjanji kapan up, karena takut mengecewakan.
Terima kasih kalian yang masih menunggu, bahkan dm kapan up.
Terima kasih semaunya ily 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Husband -Taennie
FanfictionHEI... KALIAN KALIAN YANG DILUAR SANA APA YANG KALIAN LIHAT DARINYA? ASTGA, KALAU KALIAN TAU ,,,, ahh,, sudahlah, biar aku saja yang rasakan