Zahra Nur Aira, lama tak terdengar kisahnya. Tak sedikit yang bertanya-tanya dimana kini Aira berada? Mengapa tak lagi bersua?
Yaaa ... setelah semua yang telah terjadi r kisah masa lalunya, namun Aira menjadi wanita tegar yang tak mudah meneteskan air mata.
Seiring berjalannya waktu Aira benar-benar ihklas dengan semua yang telah terjadi padanya.
"Semua memang indah pada waktunya," gumam Aira lirih setelah membaca buku pink yang berisi keluh kesahnya di masa lalu.
Tentang laki-laki sederhana dan bersaja bernama Muhammad Marwan Fuaidil? Aira tak pernah benar-benar melupakannya. Raganya masih saling menyapa, masih sering bercanda tawa, hanya saja tak ada lagi kisah cinta di masa lalu yang tertutup rapat dalam hatinya sehingga Marwan tak tau menau tentang itu.
Kini mereka berkawan tanpa ada kisah apapun dibalik pesahabatannya, meski tak bisa dipungkiri Marwan lah alumni hatinya.
Marwan sudah bahagia bersama takdirnya, dan Aira? Nanti, ada masanya Aira menyusul kebahagiaan sahabat terbaik itu.
Memang tak mudah kembali berkawan dengan seorang Marwan yang pernah menjadi istimewa dihatinya. Ihklaslah yang membawa mereka dalam sebuah ikatan bernama persahabatan.
Seperti kata seorang yang begitu berjasa dalam hidup Aira
"Selain mengihklaskan takdir ini, kita bisa apa??? Kita hanya mahkluk bukan Tuhan yang bisa merubah takdir yang sudah ditetapkan olehNYA," begitulah kata sang motivator yang menjadi obat dari segala penyakit di hati Aira.
