[Aira Sayang pulang jam berapa Nduk, mas udah pulang kuliah nih?] Kata Nuril lewat akun pribadinya.
[Jam 2 Mas]
[Wah masih dua jam lagi, Mas istirahat dulu ya sayang]
[Iya Mas nanti di bangunin Aira]
Tak terasa dua jam sudah berlalu, Usai mengajar di jam terakhir Aira segera pulang mengingat sang suami sudah menunggu dirumah.
"Assalamualaikum!" kata Aira sesaat setelah sampai di depan pintu kost.
Tak ada jawaban, ia segera membuka pintu. Dilihatnya sang suami tertidur sangat nyenyak. Ia pun membiarkan Nuril menikmati istirahatnya, tak setiap hari ia bisa begitu.
Biasanya usai kuliah Nuril segera bersiap berangkat kerja, tapi hari ini jadwal dirinya sedang libur.
Sebenarnya Aira tak tega untuk membangunkan sang suami namun jika tidak di bangunkan justru Nuril akan kecewa pada Aira.
"Mas Sayang," bisik Aira di telinga Nuril sambil mencium pipinya.
"Sayang, sudah pulang ya?" kata Nuril saat membuka mata.
"Iya Mas," katanya masih dalam posisi mendekap suaminya.
"Aira kuliah jam berapa Nduk?" tanya Nuril pada Aira sebab ia memang berjanji hari ini akan mengantar sang istri ke kampus.
"Setengah 5 Mas," katanya sambil tersenyum.
"Ini jam berapa?" tanya Nuril kaget.
"Setengah 4 Mas, bangun yuk Aira udah siap-siap," katanya sambil mencium sang suami.
Nuril segera beranjak dari tempat tidur kemudian mandi dan bersiap-siap. Setengah jam kemudian Nuril sudah siap dan langsung berangkat menuju kampus Aira. Sekitar 20 menit mereka pun sampai di parkiran kampus Aira.
"Mas mau tunggu dimana, Aira kuliah sebentar aja kok," katanya sambil mencium tangan sang suami.
Nuril tak segera menjawab, ia memutar pandangan di sekelilingnya.
"Di masjid itu ya Nduk?" kata Nuril sesaat setelah melihat masjid di dekat parkiran.
"Boleh Mas, kelas Aira juga di dekat situ," katanya sambil berjalan menuju masjid.
Hanya 30 menit Nuril menunggu sang istri mengikuti perkuliahan.
"Kok sebentar Sayang?" tanya Nuril heran.
"Kan tadi Aira udah bilang, makanya minta diantar Mas. Kalo lama gak mungkin Aira minta ditungguin Mas," jelasnya pada sang suami.
"Kenapa gitu?"
"Ya Aira kasihan sama Mas kalo harus nunggu lama."
"Buat Aira apapun akan Mas lakukan."
"Ah Mas bisa aja bikin Aira seneng, udah yuk pulang," kata Aira menarik tangan sang suami.
"Katanya mau beli jilbab?" tanya Nuril.
"Iya maksudnya pulang dari sini terus beli jilbab," jelas Aira sambil menggandeng suaminya.
"Ok Sayang," jawabnya sambil menatap wajah cantik istrinya.
----------------
Di hari berikutnya, seharusnya Aira kuliah pagi, namun Nuril tak melihat sang istri bersiap.
"Aira nggak ngampus?" tanya Nuril heran sebab biasanya ahad pagi sang istri sudah siap-siap menuju kampus.
"Dosennya minta tukar jadwal Mas, masuknya nanti sore!" jelasnya pada sang suami yang sedang mengerjakan tugas di depan laptop.
