Belajar Menjadi istri Yang Baik

2.8K 92 0
                                    

"Nduk, boleh Mas tanya?" panggil Nuril setelah solat isya berjamaah di mushola.

"Boleh Mas, tanya apa?" jawab Aira setelah melipat sajadah usai ia solat.

"Sini dong deket Mas, masa jauh-jauhan gitu kan sudah halal," kata sang suami meminta Aira mendekat padanya.

Aira pun mendekat pada sang suami, menyandarkan kepalanya dipundak Nuril.

"Gimana Mas?"

"Aira marah nggak kalo Mas tanya?" kata Nuril sambil membelai kepala Aira yang sedang bersandar pada dirinya.

"Kok Mas tanya gitu?" katanya sambil melirik kearah Nuril.

"Mas takut Aira marah!" kata Nuril sambil melingkarkan tangannya ke tubuh Aira.

"Mas mau tanya tentang Marwan ya?" tebak Aira kini juga memeluk sang suami.

Nuril hanya tersenyum.

"Tak ada yang perlu dibicarakan lagi Mas, sekarang Aira sudah bahagiaaaaa banget sama Mas Nuril!" katanya masih memeluk sang suami.

"Aira kok baper?" celoteh Nuril menggoda.

"Enggak kok!" jawab Aira sewot digoda suaminya.

"Iya tu kelihatan," Nuril terus menggoda wanita yang sedang berada dalam dekapannya itu.

"Mas ah nyebelin!" katanya mencubit punggung Nuril.

"Masyaallah nNduk ini sakit banget kalo nyubit."

"Mas sih nyebelin!" Aira manyun menatap sang suami.

"Aira sih baper sama Mas Marwan," goda Nuril membuat Aira semakin kesal dengan suaminya.

Ia pun melepaskan pelukan Nuril kemudian beranjak dari tempat duduknya dan pindah duduk di depan rak buku. Nuril tau istrinya sedang kesal, ia pun mengikuti sang istri.

"Nduk!" katanya membelai rambut Aira.

"Mas nyebelin!" katanya tidak menoleh.

"Duh sayangnya Mas kalo ngambek tambah cantik," kata Nuril merayu istrinya.

"Udah ya Mas, jangan ungkit masa lalu Aira, demi Allah Aira sangat mencintai Mas Nuril. Dia hanya bagian dari masa lalu Aira yang setengah mati Aira berjuang untuk menguburnya hingga Mas Nuril menjadi satu-satunya orang yang mampu merebut cinta Aira dari masa lalunya," kata Aira sambil berkaca-kaca.

Nuril segera memeluk sang istri sambil berucap pelan.

"Sayang, Mas percaya kok pada cinta Aira untuk Mas, Mas tadi cuma bercanda karena Aira duluan yang menyebut nama itu," kata Nuril sambil menghapus butiran air mata yang jatuh di pipi Aira.

"Terus Mas tadi mau bilang apa?" katanya masih sedikit kesal dengan sang suami.

"Mas tadi cuma mau tanya, Aira pengen apa besok pagi insyaallah Mas gajian," kata Nuril sambil tersenyum.

"Maaaaas!" Aira tersenyum sambil memeluk sang suami.

"Mau apa Sayang?" tanya Nuril kembali mengulang pertanyaannya.

"Aira mau sama Mas Nuril selamanya," kata Aira dalam pelukan sang suami.

"Eh istrinya Mas pinter merayu sekarang!"

"Belajar dari Mas Nuril" kata Aira sambil tersenyum dihadapan sang suami.

---------------

Pagi ini usai solat subuh, udara terasa sangat dingin.

"Aira dingin nggak Sayang?" tanya Nuril usai meletakkan sajadah yang sudah dilipat olehnya.

"Iya Mas dingin banget, Mas mau dibikinkan teh hangat sekarang?" katanya menawarkan minuman hangat pada sang suami.

Nikmat Setelah HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang