Masa Lalu Hadir Kembali

2.3K 75 0
                                    

"Nduk ikut Mas yuk!" kata Nuril saat Aira sedang membuat materi pembelajaran untuk bahan mengajarnya besok pagi.

"Kemana Mas?" tanya Aira heran.

"Beli dasi!"

"Buat apa?"

"Nggak tau pokonya dosen minta bawa dasi gitu," jelas Nuril pada istrinya.

"Sebentar ya Mas 5 menit lagi Aira selesai bikin RPP."

"Iya sayang, Mas tungguin," katanya sambil membelai rambut panjang istrinya.

Usai membereskan laptop dan beberapa buku, Aira mengambil jilbabnya.

"Aira harus ganti baju Mas?" tanya Aira pada sang suami.

"Gak usah Sayang, Mas suka liat Aira pake baju ini," katanya sambil tersenyum.

Aira pun berjalan di belakang mengikuti sang suami menuju parkiran kost, ia membawa motornya pelan. Tak sampai 10 menit mereka sudah sampai di toko pakaian tak jauh dari tempat tinggalnya.

Saat diparkiran Aira melihat sesuatu yang mengingatkan pada masa lalunya.

"Itukan motor Mas Marwan!" kata Aira dalam hati.

Sesaat ia pun membuang fikirannya tentang Marwan, motor seperti itu kan banyak tidak cuma Marwan yang punya.

"Kenapa Sayang kok ngelamun?" tanya Nuril heran.

"Nggak kok Mas, yuk masuk!" kata Aira memegang tangan suaminya.

"Kalo ada yang Aira suka boleh beli Sayang," kata Nuril sambil melihat-lihat baju di sekelilingnya.

"Aira suka mas Nuril!" jawabnya bercanda membuat sang suami salah tingkah.

"Kalo Mas kan sudah milik Aira," kata Nuril sambil merangkul sang istri.

Sesaat Nuril dan Aira sibuk memilih beberapa dasi yang diinginkan oleh sang suami.

"Aira!" panggil seseorang dari arah belakang mengagetkan Aira.

"E-eh Mas!" jawab Aira gugup.

Laki-laki yang menyapanya adalah Marwan, seorang dimasa lalu Aira.

Nuril pun heran melihat sang istri gugup seperti bertemu dengan orang penting entah itu siapa Nuril tak paham.

"Apa kabar?" Sapanya ramah.

"Baik Mas!" jawabnya sambil melingkarkan tangannya di punggung Nuril.

Terasa dekapan Aira semakin erat membuat Nuril semakin bingung.

"Aira sama siapa?" tanyanya sambil tersenyum dengan Nuril.

"Ini sama suami," kata Aira sambil menatap Nuril sesaat.

"Lo Aira sudah menikah? Kok nggak kabar- kabar?" tanyanya kaget.

"I-iya Mas," jawabnya kembali menunduk.

Laki-laki itu menjabat tangan Nuril dengan ramah, senyum manis pun menghias wajah keduanya.

"Aira tinggal dimana sekarang kok nggak pernah kelihatan?" tanya Marwan pada Aira.

"Di Beringin sama suami!"

"Oh pantes, selamat ya semoga menjadi keluarga yang diridhoi Allah," katanya memberi ucapan atas pernikahan Aira.

"Iya, maaf Mas. Aira duluan ya ada keperluan lain sama suami," katanya sambil menatap sang suami.

Nuril benar-benar penasaran siapa laki-laki itu, mengapa sang istri sampai berbohong padanya, padahal Aira dan Nuril tak ada keperluan lain selain membeli dasi di tempat itu.

Nikmat Setelah HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang