[Ch 01-40 & 701-892] Transcending The Nine Heavens

Bab 851

Bab 851: Aku Tidak Bisa Mundur!

Penerjemah: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

Setelah penjaga berwajah hitam pergi, ia pertama kali menemukan dokter terkenal untuk melihat sup obat.

Dokter ini mengerutkan kening dan membelai jenggotnya. Setelah dia melihatnya sebentar, minum beberapa tetes sup, lalu muntah sebentar, dia benar-benar memperlihatkan ekspresi kagum, "Dokter ilahi mana yang memurnikan obat ini? Dia benar-benar hebat ... Dia bahkan bisa memasak obat sedemikian rupa ... "

Penjaga berwajah hitam itu tertegun, dan bertanya, "Apakah obat ini benar-benar bermanfaat? Bagaimana ini berguna? "

Dokter menjawab dengan gembira, "Saya benar-benar tidak bisa mengatakan apa gunanya obat ini, tetapi kemampuan dokter ini untuk memasak obat dengan standar seperti itu benar-benar tak tertandingi ... Lihat bagaimana bahkan supnya. Dan bahkan dari pengalaman bertahun-tahun, saya tidak bisa merasakan apa sebenarnya bahan obat yang dikandungnya ... Bahan-bahan yang bisa menurunkan panas (Yin?) dalam tubuh manusia dan apa yang bisa membawa panas (Yang?) ke dalam tubuh manusia bercampur menjadi satu. Samar-samar aku bisa merasakan itu obat kuat untuk mengobati impotensi seksual ... "

Kata-kata ini tidak salah sama sekali. Tidak seorang pun di Sembilan Surga bisa menyamai kemampuan roh pedang untuk memasak obat-obatan.

Tetapi tanpa menunggu dokter selesai berbicara, penjaga berwajah hitam di depannya telah menghilang, "Ah, ah, jangan pergi dulu ..."

"Dia benar-benar seorang dokter ilahi! Obat yang luar biasa! "Penjaga berwajah hitam itu mulai mengerahkan segala upayanya untuk menemukan obat-obatan yang diperlukan untuk 'pengobatan tahap kedua'. Dia merasa bersemangat sepanjang jalan. "Tuan muda memiliki harapan sekarang! Klan Huang juga memiliki harapan sekarang! "

...

Pada sore hari hari kedua, seperti biasa, Tuan Muda Huang terpaksa mengambil obatnya. Sementara dia berbaring di tanah seperti mayat, dua orang tiba-tiba masuk.

Chu Teng Hu, Chu Teng Jiao.

"Apakah kakak ada di sini?" Keduanya tersenyum.

"Ada apa?" Huang Xia Liu membalik kelopak matanya saat dia berbaring di tanah dengan gelisah.

"Siapa kamu?" Chu Teng Hu kaget: Kenapa ada orang tambahan di sini? Dia terlihat sangat sakit, seperti mayat yang belum dimakamkan.

"Kenapa kamu harus peduli siapa aku," Huang Xia Liu mundur ketika dia merasakan api menyala di dadanya.

"Mengapa kamu datang?" Pada saat ini, Chu Yang keluar dari dalam.

"Kakak laki-laki sudah ada di sini selama beberapa waktu. Kami berdua di sini untuk mengundang Anda kembali dan mengadakan pertemuan. Kami akan memperlakukan Anda kali ini, "kata Chu Teng Hu.

"Oh?" Chu Yang memiringkan kepalanya dan mengamati keduanya ketika dia berpikir: Apa ide jahat yang dipikirkan kedua orang ini lagi?

Chu Teng Jiao berkata dengan antusias, "Kakak, kami sudah menyiapkan jamuan makan di Paviliun Lingyun. Silakan datang. "Dia tertawa, menghela nafas dan berkata dengan tulus," Kakak laki-laki ... tidak peduli apa, kita saudara. Darah lebih tebal dari air ... "Dari penampilannya, dia bahkan menahan beberapa kata yang muncul di bibirnya.

Chu Yang mengerti dan tertawa, "Maksudmu kamu mau mentraktir aku makan?"

"Ya," kata Chu Teng Hu dengan penuh semangat, "Kakak, tolong lakukan kami kehormatan dan beri kami kesempatan."

Chu Yang terlihat rumit. Setelah berpikir lama, akhirnya dia berkata, "Baiklah! Saya akan pergi!"

Chu Teng Hu dan Chu Teng Jiao sangat gembira dan berkata, "Kalau begitu, kita berdua akan menunggu kedatanganmu di Paviliun Lingyun."