Bab 10

4.1K 393 46
                                    

Jungkook menatap tajam Taehyung yang kini diam menunduk. Jungkook kesal? Tentu saja. Bukan karena ia ingin melarang-larang Taehyung dalam berhubungan, hanya saja ia tak ingin jika sahabat tercintanya ini tersakiti lagi.

"Kenapa diam? Jelaskan padaku, Taehyung!" Suara Jungkook begitu mendominasi. Jujur Taehyung merasa takut. Dia sungguh merasa bersalah pada Jungkook, gak tau kenapa. Taehyung merasa seperti istri yang terciduk selingkuh oleh suaminya. Entahlah, mungkin hanya situasi itu yang bisa menggambarkan posisinya sekarang.

"Koo..." Taehyung berucap lirih. Matanya perlahan menatap Jungkook, namun saat tatapannya bertemu, Taehyung segera menundukkan kepalanya kembali.

Jungkook menghela napas panjang dan kemudian menghembuskannya.

"Terserah lu mau gimana sekarang, Tae. Gue tau gue bukan orang yang penting buat lu. Gue hanya gak mau lu disakiti lagi sama si Bogum itu. Tapi, hufft... Sudahlah, gue pulang." Jungkook langsung melangkah keluar, melewati Taehyung begitu saja.

"Koo, maaf... Aku... Aku.. Aku bisa jelasin. Jangan pergi dulu!" Taehyung berusaha mengejar Jungkook, tapi Jungkook tak menggubris ucapannya dan dengan cepat pergi dengan mengendarai motor sportnya.

Taehyung menangis. Air matanya sudah jatuh begitu saja saat Jungkook pergi darinya. Dengan langkah gontai, Taehyung kembali ke rumahnya dan langsung masuk ke dalam kamar mengabaikan mama yang menuntut penjelasan darinya.

Taehyung mencoba mengabari Jungkook, tapi tak ada satu pun panggilan dijawabnya. Bahkan Jungkook tak membalas satupun pesan darinya.

"Koo, maaf. Jangan marah. Aku mohon balas pesanku dan angkat teleponku." Ucap Taehyung di tengah isakannya. Ia masih mencoba menghubungi Jungkook, namun itu sia-sia.
.
.
.

Pagi-pagi sekali Bogum sudah ada di depan rumah Taehyung. Taehyung hanya menatapnya dari jendela seraya menghabiskan makannya.

"Bogum tidak diajak sarapan juga?" Tanya mama Kim.

"Tidak usah, Ma. Lagian Tae sebentar lagi selesai." Sahut Taehyung tanpa menoleh, masih fokus pada kegiatan makannya.

"Oh iya, kelihatannya Jungkookiemu lagi marah semalam. Apa karena dia?" Tanya mama Kim, membuat perhatian Taehyung beralih padanya.

"Iya Ma." Taehyung menjawab lemah. Dia jadi teringat betapa marahnya Jungkook padanya.

"Jungkook menyukaimu Tae." Ucap papa Kim yang baru datang dan duduk di sebelah mama.

"Maksudnya Pa?" Taehyung menatap bingung.

"Kamu ini bagaimana? Jungkook sudah lama menyukaimu. Papa bisa lihat hanya dari tatapan matanya. Mata anak itu tak pernah bohong, Tae." Papa Kim mulai mengambil menu sarapannya.

Taehyung terdiam. Ada rasa bahagia di dalam hatinya. Tapi hatinya juga sakit mengingat kemarahan Jungkook padanya.

"Sudah, habiskan makanmu. Kasihan dia sudah lama menunggu. Untuk Jungkook, coba temui dia dan jelaskan semuanya. Jujurlah dengan perasaanmu, Sayang. Kamu mengerti?" Ucap mama Kim dan kemudian diangguki oleh Taehyung.

Taehyung segera menghabiskan makannya dan kemudian berpamit untuk berangkat. Bogum tersenyum lebar saat melihat Taehyung keluar dari rumah.

"Selamat pagi, Sayangku." Sapa Bogum dan hanya ditanggapi senyum tipis dari Taehyung.

Bogum membukakan pintu untuk Taehyung dan kembali ke kemudi setelah menutup kembali pintu mobil untuk Taehyung. Selama perjalanan Taehyung hanya diam seraya menatap layar smartphonenya.

Taetae

Koo, maafkan aku. Aku mohon dengarkan penjelasanku.

Koo, angkat teleponnya 😢

Koo, masih marah ya? Maafkan aku.

Koo, besok aku mau bertemu. Aku akan jelaskan semuanya padamu.

Koo, aku mohon angkat teleponnya.

Koo, selamat pagi, bagaimana tidurmu?

Koo, masih marah ya?

Koo, kita ketemu di kampus ya?

Berbagai pesan yang dikirim Taehyung untuknya tak ada yang dibalas. Taehyung menghela napas panjang. Perasaannya sungguh berantakan. Ia bingung harus bagaimana.

"Tae, apa ada masalah? Kenapa diam?" Tanya Bogum. Sebelah tangannya menggenggam tangan Taehyung dan mengelusnya lembut.

"Sentuhan ini sudah berbeda. Aku tidak merasakan perasaan bahagia atau merasa seperti banyak kupu-kupu yang berterbangan di hatiku." Batin Taehyung. Ia kemudian mengingat bagaimana saat Jungkook menatapnya, memegangnya, dan memeluknya. Rasanya sangat berbeda. Taehyung memegang dadanya dan merasakan bahwa jantungnya berdetak lebih kencang hanya karena memikirkannya.

Taehyung mengabaikan pertanyaan Bogum dan segera mengeluarkan smartphonenya. Dia mengetik sesuatu dan mengirimkannya pada Jungkook.

Taetae

Koo, aku mencintaimu. Bisakah kita bertemu?

Mobil terhenti. Tak terasa mereka sudah sampai di depan fakultas Taehyung.

"Tae?" Panggil Bogum. Taehyung memasukkan smartphonenya dan menatap Bogum.

"Hyung, maafkan aku. Sepertinya kita tidak bisa kembali seperti dulu lagi. Aku mencintai orang lain. Maafkan aku." Taehyung segera keluar dari mobil Bogum. Mengabaikannya yang masih diam termangu, mencerna segala ucapannya.

Ponsel Taehyung berbunyi. Ada nama Jungkook yang tertera di layar smartphonenya. Taehyung tersenyum dan segera mengangkatnya.

"Koo, aku mencintaimu." Ucap Taehyung.

"Kamu di mana sekarang?"

Bersambung...

Selamat liburan dan selamat membaca.
Semoga suka dan jangan lupa vomentnya.

Saranghae 🤗💜

Extraordinary Love [KV]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang