Bab 23

3.4K 278 39
                                    

Malam yang ditunggu telah tiba. Keluarga Kim dan Jeon berkumpul dalam satu ruangan yang sama. Taehyung terlihat cantik dengan kemeja putih tanpa kerah yang dipadukan dengan blazer pink. Sedangkan Jungkook terlihat menawan dengan setelan hitamnya. Mereka terlihat sangat serasi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa, mama, tujuan Kookie kesini bersama dengan ayah dan bunda adalah untuk meminang Taeby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa, mama, tujuan Kookie kesini bersama dengan ayah dan bunda adalah untuk meminang Taeby. Kookie sangat mencintai Taeby. Kookie ingin menjadikan Tae sebagai pendamping Kookie sampai akhir hayat nanti. Apakah mama dan papa merestui?" Tanya Jungkook dengan sangat hati-hati. Andai saja semua tahu. Jantung Jungkook berdetak sangat kencang. Kedua tangannya saling bertautan untuk meredam rasa gugup yang mulai mendominasi perasaannya.

"Kamu serius?" Tanya papa Kim dan diangguki mantap oleh Jungkook.

Seisi ruangan terdiam. Jungkook menatap mata mama dan papa Kim bergantian. Harap-harap cemas, takut jika penolakan yang akan diterimanya. Jungkook menggerakkan kakinya gelisah. Keringat dingin turun begitu saja membasahi pelipisnya.

"Jangan terlalu serius begitu. Kami tentu akan menerimamu. Kami merestui kalian." Ucap papa Kim dan seketika membuat senyum Jungkook mengembang. Ia meraih jemari Taehyung dan digenggamnya erat. Bahagia sekali rasanya karena sudah mendapatkan restu.

"Akhirnya kita jadi besanan." Ucap bunda Jeon ceria.

"Iya Jeng. Duh, gak nyangka." Sahut mama Kim bahagia.

Mereka pun saling bercengkerama seraya menentukan tanggal yang pas untuk pernikahan keduanya. Awalnya orang tua mereka menyuruh untuk bertunangan terlebih dahulu. Tapi Jungkook menolak dan ingin langsung menikah saja. Lagian Jungkook juga sudah siap fisik, mental, maupun finansial.

Diam-diam Jungkook sudah memiliki bisnis sendiri. Memang bukan murni miliknya karena itu adalah usaha patungannya bersama Namjoon. Mereka membuka sebuah restoran sederhana dengan Jin yang menjadi kokinya. Usahanya lumayan lancar dan cukup jika hanya untuk menghidupi Taehyung nantinya. Akhirnya, kedua orang tua mereka pun setuju dan ditetapkan bahwa bulan depan mereka akan menikah.
.
.
.

Jungkook dan Taehyung duduk berdua di taman belakang, dekat kolam renang. Keluarga yang lain sedang asyik berbincang-bincang. Jungkook dan Taehyung memilih untuk menjauh karena ada beberapa hal yang ingin mereka bahas.

"Koo, kok gak bilang kalau kamu punya usaha? Aku pikir restoran itu milik Namjoon Hyung sendiri." Tanya Taehyung penasaran. Taehyung memang pernah diajak ke sana saat pembukaan restoran. Tapi Jungkook tidak bilang kalau itu adalah restoran miliknya juga.

"Maaf, By. Aku ingin memberitahukan padamu di saat yang tepat." Jawab Jungkook seraya mengusap lembut pipi sang pacar.

"Terus kamu punya modal dari mana?" Tanya Taehyung lagi. Dia sungguh penasaran.

"Aku pinjam modal pada ayah. Nanti kalau uangnya dah ngumpul, bakal aku balikin modalnya." Taehyung hanya mengangguk paham.

"Tarus, apa gak masalah kalau semuanya yang ngatur Namjoon dan Jin Hyung? Setahuku kamu gak pernah ke resto itu." Taehyung menatap penuh tanya. Selama ini Jungkook memang tak pernah jauh darinya. Jungkook tidak pernah terlihat mendatangi restoran itu lagi setelah acara pembukaan waktu itu. Lalu bagaimana ia mengurusnya? Taehyung sungguh bingung.

"Namjoon dan Jin Hyung sangat baik. Dia menyuruhku untuk fokus dulu dengan kuliahku. Jadi gak masalah kalau aku jarang ngurus restonya langsung. Tapi sebagai gantinya, aku yang ngurus blok serta website restoran. Aku harus mengolahnya semenarik mungkin untuk menarik pelanggan. Yah, begitulah." Jelas Jungkook. Taehyung mengangguk paham.

"Emm... Tae, makasih ya? Aku sangat bahagia hari ini. Sebentar lagi kita akan menikah dan kamu resmi menjadi milikku yang sah." Jungkook menggenggam jemari Taehyung dan mengecupnya. Taehyung hanya tersenyum seraya menunduk malu. Terlihat sekali rona merah yang menghias apik di kedua pipinya.

"Aku juga senang, Koo. Aku gak nyangka kalau kamu udah nyiapin semuanya. Aku bahagia dan bangga sekali padamu. Aku mencintaimu." Taehyung memeluk tubuh Jungkook erat. Menghirup parfum maskulin yang menjadi khas sang kekasih.

"Ah, Taebyku..  Aku bersyukur telah mengenalmu."

Bersambung...

Extraordinary Love [KV]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang