Setelah mendengar perkataan Jungkook itu, Taehyung hanya diam menatap lurus netra sahabatnya. Entahlah, bibirnya terasa kaku hanya untuk mengucap sepatah katapun.
"Sudahlah, jangan dipikirkan. Kamu tidur saja. Selamat malam." Ucap Jungkook tersenyum seraya mengusak poni Taehyung. Setelahnya ia berbalik membelakangi Taehyung dan mencoba tidur.
Taehyung masih bergeming di posisinya. Tangannya bergerak meremat dadanya yang bergetar akibat detakan jantungnya yang semakin cepat.
"Apa ini? Cemburu? Apakah dia menyukaiku lebih dari sahabat? Apakah mungkin? Kenapa jantungku berdetak cepat?"
Pertanyaan-pertanyaan itu berputar di otaknya. Dia tidak tahu rasa apa yang sebenarnya melingkupi hatinya? Semua nampak samar dan Taehyung tak ingin salah. Sejenak pikiran tentang Park Bogum menghilang hanya karena perkataan sahabatnya yang terlampau membingungkan.
Taehyung menghela napas dan kemudian memejamkan mata. Semoga segala keanehan dalam hatinya lenyap saat ia membuka mata.
.
.
.Dentingan jam terdengar di telinga Taehyung. Perlahan matanya terbuka dan mendapati wajah sahabatnya yang tengah terlelap.
"Sejak kapan kamu jadi ganteng begini?" Ucap Taehyung lirih. Perlahan tangannya terulur untuk menyingkap poni Jungkook yang menutupi mata.
"Hmm... Jangan buat aku bingung, Koo. Aku gak tau perasaanku saat ini gimana? Kalau boleh jujur, aku gak pernah merasa nyaman saat bersama dengan Bogum Hyung. Awalnya aku kira aku akan bahagia karena memang dia orang yang aku sukai. Tapi, ternyata aku salah. Aku harus gimana, Koo? Aku terlalu takut buat menyimpulkan perasaanku padamu. Aku takut jika suatu saat nanti aku akan kehilangan kamu. Aku takut jika nanti kita pacaran, terus nanti ada masalah, lalu putus, setelahnya kita jadi saling menjauh. Aku gak mau hal itu terjadi. Maafkan aku, Koo, aku juga menyayangimu." Ucap Taehyung lirih. Jungkook masih memejamkan matanya.
Perlahan Taehyung mendekat, mengikis jarak antara dirinya dan Jungkook. Dengan perlahan Taehyung mengecup bibir Jungkook. Hanya kecupan tanda sayang dan kemudian ia beranjak dari tempatnya.
Setelah kepergian Taehyung, perlahan mata Jungkook terbuka. Diusap bibirnya perlahan. Kecupan singkat Taehyung masih terasa di permukaan bibirnya, begitu lembut dan hangat.
"Jika seperti ini bisa membuatmu nyaman. Baiklah, aku akan tetap menjadi sahabat yang akan selalu membuatmu nyaman dan bahagia. Setidaknya aku tahu bahwa kamu juga memiliki rasa yang sama denganku. Terima kasih, Tae. Itu udah cukup buatku." Jungkook tersenyum dan kembali menutup matanya.
.
.
."KOOKOO! BANGUN!" Taehyung berteriak tepat di dekat telinga Jungkook dan membuatnya terlonjak kaget.
"Apa sih, Tae? Bisa gak sih banguninnya itu yang lebih halus? Dicium kek? Dipeluk kek? Ini malah diteriaki!" Gerutu Jungkook dan seketika mendapat lemparan bantal dari Taehyung.
"Dasar Byuntae! Siapa juga yang akan cium dan peluk kamu? Ogah! Sana bangun dan mandi. Aku pengen jalan-jalan!" Ujar Taehyung dan kemudian melenggang pergi.
"Ogah apanya? Tadi pagi aja kamu kecup-kecup bibirku. Cih, dasar tsundere!" Gerutu Jungkook dan kemudian beranjak menuju kamar mandi.
.
.
."Kookie udah bangun, Tae?" Tanya bunda Jeon seraya menata berbagai makanan di meja makan.
"Udah, Bun. Udah Tae teriaki tadi biar cepat bangun hehe.." Ucapnya disertai senyum kotaknya.
"Bener tuh. Kalau tidak diteriaki gak kira bangun dia. Tidurnya kan ngebo." Ucap bunda yang menimbulkan kekehan dari keduanya.
"Gitu juga anak bunda lho.." Canda Taehyung.
"Benarkah? Gak ingat tuh!" Ucap bunda dengan ekspresi berpikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Love [KV]✔️
Romance[COMPLETE] Apapun akan aku lakukan untukmu, asalkan itu bisa membuatmu bahagia.