Bab 8

4.2K 383 61
                                    

Jungkook terbangun dengan selimut yang menutup tubuhnya. Paha yang tadi menjadi bantalannya pun sudah berganti menjadi bantal. Matanya mengerjap dan mengedar melihat sekeliling. Taehyung terlihat tengah memasak sesuatu di dapur. Jungkook pun bangkit dan melangkah mendekati sahabatnya itu.

"Kamu sudah bangun, Koo?" Tanya Taehyung.

"Iya. Kamu lagi masak apa?" Jungkook mendekat dan mengintip apa yang dimasak oleh Taehyung.

"Aku sedang membuat telur gulung dan ramyeon. Apa kamu suka?" Tanya Taehyung dengan senyum manisnya.

"Apapun akan aku makan selagi itu adalah masakanmu." Jungkook mencubit gemas pipi Taehyung dan kemudian kembali ke tempatnya untuk membereskan selimut dan bantalnya.

"Kalau mau mandi, mandi aja. Pakai bajuku dulu, langsung ambil saja di lemari." Ucap Taehyung dan diangguki oleh Jungkook.

Jungkook memasuki kamar Taehyung yang didominasi warna putih dan motif kayu. Di dekat jendela ada meja belajar yang berisi buku-buku, kaktus, dan frame foto yang berisi foto mereka saat masih SMA.

Jungkook mendekat dan mengamati foto itu. Sejenak, sebuah senyuman terukir di wajahnya.

"Kamu sangat cantik, Tae. Aku bahkan sudah jatuh padamu sejak awal bertemu." Gumam Jungkook seraya mengusap foto tersebut dengan lembut.

Setelah meletakkan kembali foto tersebut, Jungkook segera menuju lemari untuk mengambil baju yang akan dia gunakan selesai mandi.

"Ternyata dia masih menyimpan baju hadiah dariku. Dia terlihat sangat manis saat mengenakannya." Jungkook melihat kemeja bermotif bunga yang dulu ia berikan pada Taehyung sebagai hadiah ulang tahunnya. Jungkook masih sangat ingat bagaimana raut bahagia Taehyung kala menerimanya.

"Ah, aku harus segera mandi dan kembali." Jungkook mengambil kaos hitam dan celana selutut. Kemudian bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
.
.
.

Cuaca yang tadinya cerah tiba-tiba berubah kala salju mulai turun. Taehyung melihat dari balik jendela. Seharusnya orang tuanya sudah sampai, tapi hingga saat ini mereka belum juga datang.

Taehyung mendeal nomor dalam smartphonenya dan kemudian menelepon mamanya.

"Hallo Ma!" Sapa Taehyung saat panggilannya terjawab.

"Hallo, Sayang. Maaf mama belum sempat mengabarimu." Ucap Mama Taehyung.

"Mama dan papa kok belum sampai rumah? Katanya sore sudah sampai?" Tanya Taehyung dengan nada khawatirnya.

"Jalanan tertutup salju. Mama dan papa tidak bisa pulang saat ini juga. Kamu tidak sendirian kan?" Tanya mama Kim tak kalah khawatirnya.

"Tae sama Koo, Ma. Lalu, mama kapan pulang?" Tanya Taehyung lagi.

"Besok mama pulang. Doakan saja hujan saljunya cepat reda. Minta Jungkookie untuk menemanimu, Sayang. Maafkan papa dan mama ya?" Ucap mama Kim penuh penyesalan.

"Baiklah, Ma. Hati-hati di jalan ya? Tae rindu papa mama." Ucap Taehyung kemudian.

"Mama dan papa juga merindukanmu."

Setelah itu panggilan pun terputus. Taehyung menghela napas panjang dan melangkah kembali ke meja makan. Di sana sudah ada Jungkook yang duduk memandanginya.

"Ada apa, Tae? Mama dan papa gak jadi pulang?" Tanya Jungkook saat melihat wajah lesu Taehyung.

"Iya Koo, mama dan papa kejebak salju. Akhirnya gak bisa pulang. Kamu di sini aja ya sampai mama papa pulang?" Pinta Taehyung dan diangguki oleh Jungkook.

"Makasih, Koo. Ya udah ayo makan!" Taehyung mengambilkan ramyeon serta telur gulungnya dalam wadah yang berbeda untuk Jungkook. Jungkook yang melihat hal itu hanya tersenyum.

"Tae, kalau kayak gini, kita kayak pasusu aja ya?" Celetuk Jungkook disertai kekehan. Taehyung menghentikan kegiatan dan menatap Jungkook tajam.

"Pasusu? Apa itu?" Tanya Taehyung bingung.

"Serius kamu gak tau? Pasusu itu Pasangan Suami Suami. Hehehe.." Jungkook tertawa geli. Aneh aja rasanya membayangkan pasusu itu.

Tak!

Sebuah sendok mendarat di dahi Jungkook.

"Aw!" Keluh Jungkook.

"Jangan mikir macam-macam. Udah sana makan!"

Merekapun akhirnya memakan makanan mereka, sesekali keduanya melempar candaan di sela kegiatan makannya.

Drrt...drrt...

Smartphone Taehyung bergetar. Taehyung yang mengetahui itu langsung mengambil smartphonenya dan membuka notifikasi pesannya.

Bogumie hyung

Tae, aku ingin bertemu denganmu. Aku ingin minta maaf dan menjelaskan sesuatu sama kamu. Aku mohon kasih aku kesempatan kedua.

Taehyung menghela napas setelah membaca pesan itu.

Taetae

Baiklah. Cafe Lazanta pukul 3 sore. Tidak ada protes.

Dengan malas Taehyung membalas pesan tersebut.

Bogumie hyung

Oke Tae. Terima kasih.

Taehyung meletakkan kembali smartphonenya dan melanjutkan makannya.

"Ada apa?" Tanya Jungkook setelah melihat perubahan ekspresi Taehyung.

"Tidak apa-apa kok, Koo, lanjutkan saja makannya." Taehyung kembali tersenyum. Jungkook kembali melanjutkan makannya meski dia merasa ada sesuatu yang ditutupi oleh Taehyung.

"Apa aku kasih kesempatan lagi ya buat Bogum Hyung? Siapa tahu juga dengan aku kembali dengannya, perasaan anehku pada Kookoo akan hilang. Iya, semoga aja begitu." Batin Taehyung.

Bersambung...

Vomennya ya teman-teman.

Kasih masukan juga buat cerita ini. Gimana cerita ini menurut kalian? Membosankan ya?

Please kasih masukan dong!?🙏🙏

Extraordinary Love [KV]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang