13.Poor

10 2 0
                                    

"Tidak akan ada asap jika tidak ada api"

****

"Seru juga abis denger teriakan kakak kelas tengik" gurau Aluna sambil mengusap dahinyanya yang bercucuran keringat.

"Parah si lo, dipotongnya ampe gak berbentuk gitu"

"Biar tau rasa mereka"

"Kaya lo suci aja"

"Udah tobat ya gue"

"Ya in gak nih?"

"Gak usah gak penting"

Selanjutnya mereka berjalan tenang menuju ruang rapat kembali.

*****

Aluna bersiul santai melatunkan lagu kesukaannya sambil berjalan ke arah rooftop. Firasatnya mengatakan dia harys membolos rapat dadakan untuk pergi kesana. Padahal aslinya hanya malas saja.

Aluna membuka pintu rooftop dengan tenang dan menemukan seseorang sedang menaruh kepalanya diatas lipatan tangan, seperti orang depresi.

Hening tak ada suara dan pergerakan dari orang tersebut, tapi Aluna tau dia adalah Alan.

"Lan?" panggil Aluna ragu.

Alan mengangkat kepalanya ketika tersadar ada seseorang disebelahnya.

"Hey" sapa Alan.

Atmosfer mereka terasa sangat canggung, seperti orang baru ketika saling bertemu.

Tapi, Aluna bersyukur ketika dia menemukan Alan disini, dia merasa tadi adalah kesalahan terbesar dengan membentak Alan.

"Maaf"

Satu kata singkat yang Aluna berusaha ucapkan mati-matian, setelah meredam seluruh egonya.

"Harusnya gue yang minta maaf" kata Alan setelah mengangguki pernyataan Aluna.

"Lo gak tugas lun?"

"Bolos hehe" tawa Aluna sambil mengelusrkan cengiran khasnya.

Gila canggung banget ini. Batin Aluna menjerit tak karuan, ingin memecah suasana namun takut akan memperkeruhnya.

"Gue balik lun, mau ikut?" tanya Alan menawarkan.

Aluna menggeleng dengan refleks ketika seharusnya tawaran itu dia iyakan. Bodoh memang.

Berikutnya Alan mengangguk lantas berlalu keluar dari rooftop yang hanya Aluna bisa pandangi punggungnya.

Aluna menghela nafas kesal, merutuki kebodohannya yang menolak ajakan dari Alan.

****

Aluna pulang dengan keadaan lesu, bahkan sama sekalj tak bersemangat.

Hari ini, tidak ada yang menyambutnya pulang kerumah, tidak ada susu hangat di malam hari, tidak ada ceramahan nurani pagi hari lagi dari mama.

Hanya kesepian yang menjalar keseluruh penjuru rumah.

Sekarang, rumah besar ini Aluna tempati sendiri, dia tidak tau kpan mamanya angkat kaki dari rumah megah ini.

Aluna berjalan gontai masuk ke kamarnya, mengunci pintu, lantas merebahkan diri di kasur empuknya.

Hanya menangis, Aluna tak mengerti apa yang dia harus lakukan. Walaupun menangis tidak akan mengembalikan keadaan, setidaknya bebannya terasa sedikit berkurang.

Aluna mengekuarkan ponsel dari sakunya, menghidupkan musik random yang mungkin saja bisa mewakili perasaannya kali ini.

I won't lie to you
I know he's just not right for you
And you can tell me if I'm off

Aluna dia meresapi makna terpendam lirik lagu penyanyi favorite asal Canada ini.

But I see it on your face
When you say that he's the one that you want
And you're spending all your time
In this wrong situation
And anytime you want it to stop

Air matanya ikut luluh seiring dengan lagu itu berjalan.

I know I can treat you better
Than he can
And any girl like you deserves a gentleman
Tell me why are we wasting time
On all your wasted cryin'
When you should be with me instead
I know I can treat you better
Better than he can

Aluna mulai mengikuti reff lagu ini dengan penuh penghayatan, perasaannya diekspersikan dengan lagu ini.

I'll stop time for you
The second you say you'd like me to
I just wanna give you the loving that you're missing
Baby, just to wake up with you
Would be everything I need and this could be so different
Tell me what you want to do

Aluna tersenyum sendu mengingat serpihan masalah yang melekat benar di kepalanya.

'Cause I know I can treat you better
Than he can
And any girl like you deserves a gentleman
Tell me why are we wasting time
On all your wasted cryin'
When you should be with me instead
I know I can treat you better
Better than he can

Better than he can

Give me a sign
Take my hand, we'll be fine
Promise I won't let you down
Just know that you don't
Have to do this alone
Promise I'll never let you down

'Cause I know I can treat you better
Than he can
And any girl like you deserves a gentleman
Tell me why are we wasting time
On all your wasted cryin'
When you should be with me instead
I know I can treat you better
Better than he can, oh oh

Better than he can
Better than he can

Treat you better-Shawn Mendes

Aluna mulai membuka matanya seiring dengan habisnya lagu tadi.

Berusaha menutup matanya untuk sejenak lupa akan duniawi

****

Up nih,maaf banget dikit..beneran mentok sama cerita ini. Rencananya mau bikin cerita baru.

Btw, semoga suka sama cover barunya.

Night;xoxo

JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang