Paramitha

4 2 0
                                    

Sang fajar sudah memperlihatkan sedikit dirinya di timur sana, Aluna sedang sanatai mendengarkan musik dari ponselnya. Ia memutuskan untuk tidak berangkat sekolah hari ini. Malas. Tidak ada yang lebih penting dari pada bersantai. Padahal lagu yang ia putar nadanya tidak begitu sedih, namun air matanya sudah berlinang dan seperti biasa hidunya sudah merah.

"Sometimes moms and dads fall out of love
Sometimes two homes are better than one
Some things you can't tell your sister 'cause she's still too young
Yeah you'll understand
When you love someone"

When You Love Someone- James TW

Air matanya terus mengalir sambil menonton MV  lagu tersebut, sebelum akhirnya handphpnenya berbunyi dan menampilkan sebuah nama, yang ingin Aluna sayat pembuluh nadinya saat itu juga "Arka monkey". Nama itu ia tulisan setelah Arka dengan santainya mengubah namanya menjadi "Arka Ganteng" di ponsel Aluna. 

"Hai beb" sapa Arka di ujung sana.

"Apa beb? Beban? Ngapain sih lo nelfon gue, ganggung aja" sahut Aluna sinis, dan tentunya ngegas.

"HEH! GATAU MAKASI YA LO! 5 MENIT LAGI BEL! SEKOLAH", oke Aluna akui, kakak kelasnya ini jauh lebih ngegas dari dia tadi, mentalnya sedikit ciut. Ingatkan Aluna untuk segera membuat perhitungan nanti ketika ia sekolah.

"Males Arka, lo tau ga lo abis ganggu acara santuy gue!" balas Aluna.

"Peduli amat gue sama lo Lun, sekolah gak?! atau gue ke Radio Sekolah sekarang dan umuminkalo lo ..." ucap Arka menggantung.

"HEH! Upil Onta, lo diem ditempat 10 menit lagi gue sampe, lo gerak sepetak lantai aja, gue sumpahin pantat lo rapet, mampus lo sembelit" kata Aluna mengumpat

Sial. Aluna langsung berlari setelah mematikan panggilan tersebut sepihak. Arka sialan batinnya mengumpat, mau dikemanakan harga dirinya yang sudah repot-repot ia jaga. Gila saja, dasar Arka sialan. Maafkan Aluna yang hari ini banyak mengumpat.

Aluna segera memesan ojek online untuk ke sekolah. Namun,hari ini mungkin bukan harinya ojol yang ia pesan perlu waktu sepuluh menit untuk sampai rumahnya. Sebenarnya, dia tidak masalah dengan terlambat, yang lebih takutkan adalah tingkah absurd Arka. Dasar gila, batin Aluna terus menjerit seperti itu dari tadi.

Perlu lima belas menit untuk sampai sekolah, untungnya abang ojol tadi bisa diajak ngebut, jika tidak apa kabar nasibnya sekarang. Dia berlari cepat ke tembok samping sekolah, bersyukur saja dia sudah hafal kapan guru-guru akan berkeliaran disekitar sana.

"Gue gak paham kenapa gue punya temen sebiadab lo ka, serius deh gue, ga boong" ucap Aluna setelah berhasil melompati tembok sekolah.

"WOI SINTING!" jerit Aluna saat ia sampai di rooftop.

"Dasar gak tau sopan, gue kakak kelas lu malah dikatain" jawab Arka ketus.

"Heh denger gue ya sinting, gue lagi asik nge-chill trus lo malah dengan santainya maksa gue sekolah?! Dasar gila!" gerutu Aluna, sedangkan lawan bicaranya hanya cengengesan hingga akhirnya Aluna yang pada dasarnya memang tidak tau kasihan menendang tulang kering Arka.

"KDRT mulu lo kalo lagi sama gue" ucap Arka menoleh tajam ke arah si pelaku.

"Alay lo, udah lah cepetan lo kenapa suruh gue sekolah sinting, awas aja gak penting gue lempar lo dari sini" sahut Aluna ganas.

"Katanya ada murid baru di kelas lo, trus cantik. Gue mau deketin, lo kenalin ge lah sama dia. Lo kan baik Lun..bantuin gue lah" ucap Arka dengan tampang polos.

Aluna yang mendengarnya lantas menatap Arka dengan tajam, bisa-bisanya dia mengganggu Aluna hanya untuk alasan PDKT yang tentunya tidak akan Aluna bantu. Selain gila ternyata Arka tidak tau diri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang