Bisakah aku meminta satu permintaan yang akan dikabulkan?aku hanya ingin sebelum sisa umurku habis aku mampu membahagiakan mereka yang ku Sayangi agar tak menyesal aku ketika pergi nanti.
Bulan menunjukan sinarnya,berdiri di balkon kamar memandang langit Jakarta yang sama sekali tak terlihat adanya bintang Karena bintang kalah dengan banyak nya cahaya lampu Jakarta beda dikala aku di kampung halaman tempat kakek-nenek ku ,aku berniat mengunjungi makam mereka di Bandung ketika akhir pekan tiba.
Ponsel ku berdering membuyarkan lamunanku tertera nama 'Gagak'
"Apaan"tanya ku to the point
"Gitu amat elah lo"sungutnya"gini,besok anter gue ya pulang sekolah"lanjutnya
"Ngapain?"
"Kepo banget urusan orang"
"Yaudah gue gak bakal anter lo, gampang"
"Ehh lo mah baperan deh,kenapa sih?cerita"
"Cape besok aja,trus gimana?"tanyaku
"Apanya?"ia balik tanya
"Besok kemana?!"
"Ehh santai dong,iyaiya besok anter ke cafe deket sekolah ketemuan,besok juga tau"jelasnya
"Oh,besok kan bisa bilangnya"
"Pengen sekarang aja,takut lupa sekalian kangen-kangenan"ada kekehan diujung kata itu
"Bacot lo"
"Astagfirullahaladzim tega nya"
"Bodo ah"kumatikan telepon secara sepihak,biarkan dia mendumel tidak jelas disebrang sana.Sebenarnya,aku sangat malas,Kalo bukan Arga yang telepon pasti tak akan ku angkat,entah sepertinya penyakit ku sedang kambuh saat Ini sehingga aku merasakan lemas,dan setelah ia mengatakan akan ketemuan aku langsung bertambah malas karena yakin tidak jauh dari yang namanya perempuan,baru saja seminggu yang lalu putus dengan kekasihnya,selalu saja aku dibawa ketika ketemuan,tak mengerti perasaan ku kah?pasti iya,kan dia gak pekaan.
Masih dibawah sinar rembulan,aku merenungi takdirku, penyakitku,dia ,semua datang secara bersamaan.
🌺🌺🌺
Author pov.
Pukul 05:00 seorang gadis mulai melakukan ritualnya tiap pagi,mandi dan mempoles wajah,sangat tidak mudah menggunakan alat makeup,hanya bisa menggunakan lip balm,dan bedak saja namun cantik menurut orang lain Karena kecantikannya itu membuat dirinya famous Di sekolahnya.
Gadis yang sering dipanggil Vio itu kini telah berangkat kesekolah bersama sahabat satu-satunya lelaki dengan ninja merah yang biasanya dipakai, selalu ada canda tawa menghiasi selama perjalanan mereka, seperti dunia milik berdua saja.
Mereka pun telah sampai diparkiran,Dan mereka berjalan beriringan,tak lupa tatapan kagum,iri Karena bisa berangkat bersama Cowok the most wantedMereka cocok
Gue pengen deket ama kak Arga
Duh tuh cewek cantik bener
Sok kecantikan
Itulah beberapa nyinyiran Yang biasa mereka berdua dengar,namun dibiarkan seperti angin lalu saja Karena sudah biasa seperti itu.
"Belajar Yang bener,jangan malu-maluin sahabat lo yang ganteng ini"ucapnya seraya mengacak rambut Vio gemas
"Ih apaan si Ga,rusak rambut lembut gue nih"ucap Vio berusaha menutupi pipinya yang memerah Arga hanya tertawa melihat,ingin rasanya Vio robek tuh mulutnya,untung sayang Kan gak jadi ngerobek.duh.
"Gue ke kelas bye"ucapnya pergi meninggalkan Vio di depan pintu kelas,tanpa sadar ujung bibirnya tertarik sedikit ke atas.
"Ciee yang dianter ayang bebeb"ucap seseorang mengagetkan gadis itu Yang ternyata Risa
"Ah gue kaget,dia sahabat gue Ris!"
"Iyalah iya sahabat, tapi cinta"ucapnya lalu tertawa ngakak
"Apaansi gajelas"ucap Vio menoyor kepalan Risa langsung melenggang masuk kedalam kelas.
Kelas yang riuh mendadak senyap atas kehadiran Vio,ada apa mereka?aneh!
"Vi tanggung jawab kepala gue sakit nih ah"ini juga satu cunguk gabisa diem daritadii padahal diliatin sama manusia depan mereka berdua
"Shtt,diem"bisik Vio kepada Risa sambil mengarahkan lirikan matanya ke arah teman kelas Yang memperhatikan sejak tadi
"Kenapa lo pada liatin begitu?"Tanya Risa lantang
"Apaan sih lo Ris,gajelas"sungut Hana
"Lo pada yang kaga jelas,tiba-tiba ngeliatin Kaya begitu"
"Geer lo,Kita liatin belakang lo liat"ucap seorang wanita Yang duduk dibangku pojok
Dan akhirnya mereka berdua melihat kearah belakang dan mendapat Bu Linda Yang sedang melipat kedua tangan Di dada,dan seorang gadis seumuran mereka
"Eh Ibu,maaf galiat kenapa gak ngomong?"tanya Risa
"Dari tadi saya berdehem loh,sepatu cantik saya bunyi juga kalian gadenger"Bu Linda memang kelewat narsis seperti remaja
"Oh gitu ya Bu,maaf hehe"ucap Risa seraya berlari menuju bangkunya
Vio pun mengikuti karena memang mereka duduk dibangku yang berdampingan diurutan paling depan pula
"Oke anak-anak,barusan ada kendala dikit"ucap guru itu sambil melihat kearah Vio dan Risa,sedang Yang diperhatikan hanya cengar-cengir tapi hanya Risa saja Vio tidak Karena kalian tahu sendiri kan sifatnya seperti apa?
"Fani murid baru dikelas ini"tunjuknya pada gadis disebelahnya
"Yaiyalah Bu kelas ini,kalo bukan ngapain dibawa kesini,nyasar?"ucap seorang laki-laki membuat tawa menggelegar dikelas ipa XII-2 itu
"Shuttt,diem kamu Di,perkenalkan nama mu"ucap Bu Linda pada gadis disebelahnya
"Gue Tiffany aurelie pindahan Ausie"
"Wah bule dong,bisa ngalahin Vio dong"Yang dibicarakan hanya diam
"Berisik kamu Di"timpal Bu Linda
"Silahkan duduk dibangku kosong sebelah sana"lanjut Bu Linda sambil menunjukan bangku kosong tepat berada di tiga bangku kebelakang dari tempat duduk Vio.
Suatu Hari Kala ku tak ada,jaga dirimu baik-baik,aku takan pergi selamanya,aku selalu Ada di hati orang Yang selalu mengingat dan menyayangiku.
-vionamargaretha
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETAK |End|
Teen FictionTolong ajarkan aku bagaimana cara agar tidak jatuh terlalu dalam. Cerita ini dibuat untuk mengenang Viona Margaretha hingga ke titik duka terdalam, Mampukah ia bertahan dengan perjalanan hidupnya? ------------------- Baca aja dulu siapa tau suka tru...