Sembilan

2.9K 272 2
                                    

Seperti Malam lalu,aku kembali ketitik keputusasaan.

***

Jujur,Vio sangat bingung dengan Fani yang memintanya bertemu setelah pulang sekolah.Namun dilihat nya tak ada siapapun di tempat itu,ia berniat pulang namun tiba-tiba seseorang membekap mulutnya dan seketika pandangannya buram kemudian gelap.

Ia mencoba menyesuaikan matanya dengan ruangan yang sangat minim cahaya.

Prok prok prok

Tepuk tangan seseorang menggema diruangan itu

"Udah bangun putri tidur hem?"tanya orang itu kemudian tertawa

Vio seperti tak asing dengan suara itu,ia mencoba menghilangkan fikiran negatifnya kemudian mencoba bertanya

"Gue dimana,lo siapa"

" lo gak perlu tau dimana dan lo gak inget gue?aduhh jahat banget lo"ucapnya dengan nada mengejek

"Lo?!"Vio terkejut melihat orang Yang baru saja membuka topengnya

"Kenapa?kaget?bodoh banget jadi orang"ucap orang itu

"Kenapa lo lakuin ini?Salah gue apa?"tanya Vio

"Salah lo?hmm perlu gue kasih tau?banyak ba**sat!"teriaknya didepan wajah Vio

"Lo pasti tau kan kalo gue suka sama Arga?tapi apa?lo deketin dia!kecentilan banget si!ga laku lo hah?"sentaknya

"Asal lo tau Gue emang udah sahabatan sama Arga udah lama!"ucap Vio balas membentak,ia tak mau
terlihat lemah di depan orang itu

"Berani lo sama gue?Ran ambil ember!"titah orang itu kepada Salah satu temannya yang bernama Randy,segera ia menumpahkan air dalam ember ke arah Vio dan tanpa rasa bersalahnya kemudian ia menjambak rambut Vio hingga empunya meringis.

"Lo udah cinta buta sama Arga!lo gak seharusnya begini!harusnya gue yang bilang kalo lo yang gak laku!"ucap Vio

Plak

"Satu buat lo yang rebut Arga"

Plak

"Dua buat lo yang kecentilan"

Plak

"Tiga buat lo yang berani ngatain gue,ini belum seberapa,dan inget Kalo lo berani ngasih tau Arga tentang ini,gue gak akan jamin mama yang lo sayangi bakal senyum seumur hidup!"

Vio tak terima dengan ucapan orang itu yang membawa nama mamanya

"Maksud lo apa bawa mama gue?urusan lo sama gue bukan mama gue!"

"Ternyata lo gatau oh atau pura-pura gatau?lo tau Anna?dia adik gue!"

Deg

Pikirannya seakan terputar kembali pada masa 2 tahun silam

Flashback

"Ma jangan ngebut Aku takut"teriak Vio saat itu

"Gak papa ngejarwaktu nih"ucap Mamanya Yang memang saat itu akan mengunjungi suatu acara penting

Drtdrtt

Ponsel Rena berbunyi,dia berniat mengangkat panggilan itu namun panggilan itu mati,saat dilihat tertera nama suaminya,kemudian saat akan menghubungi lagi Vio berteriak

"Mah awasss!"Rena terkejut langsung menginjak pedal rem namun ternyata takdir berkata lain bahwa ia menabrak seorang gadis,Vio dan mamanya turun melihat kondisi gadis itu kemudian membawanya kerumah sakit Yang tidak jauh dari tempat itu, untungnya keadaan tempat itu sangat sepi sehingga tidak ada yang mengetahuinya

Setelah mengantar gadis yang diketahui identitasnya yang bernama Anna dan membayar semua administrasi,Vio dan mamanya melanjutkan perjalanan dan juga setelah memberitahu dokter itu untuk menghubungi keluarga gadis itu.

Flashback off

"Lo tau kan?dia jadi stress gara-gara lumpuh!penyebab siapa?mama lo!"ucapnya lirih

"Mama gue gak ada niatan buat Anna jadi begitu,waktu itu gak sengaja"

"Gausah lo belain Mama lo itu dan lo sekarang udah rebut kebahagiaan gue jalang!"

Plak

Satu tamparan mengenai pipi kanan orang itu,ia mengepalkan tangan merasa ditandingi

"Gue harap jaga omongan kotor lo itu!"ujar Vio kemudian melengos pergi,namun di tahan oleh kedua bawahan orang itu

"Lepasin dia"ujar orang itu kemudian berkata"Dan inget kata-kata gue tentang mama lo itu"Vio paham betul apa yang diucapkan orang itu kemudian ia pergi

🌺🌺🌺

Dingin

Badannya terasa menggigil karena baju yang ia kenakan basah karena perlakuan orang tadi ditambah guyuran air hujan yang menambah tingkat kedinginannya.

Rasanya ia ingin menangis

Ia terduduk di trotoar karena lelahnya berjalan, angkutan pun tak ada.Ia lelah dengan hidupnya,masalah selalu datang bergantian, belum lagi penyakitnya yang Kian bertambah parah.

Satu tetes air lolos dari mata indahnya,satu tetes menjadi isakan kecil keluar dari mulutnya,ia takut bagaimana kedepannya nanti.

Ia bingung,sekelilingnya Masih terguyur hujan namun ia sendiri merasa tak ada hujan yang mengguyur,ia melihat ke atas sebuah payung melindunginya dari hujan.

"Bangun,ayo pulang"ucap arga,seperti anjing Yang menuruti tuannya ia berdiri dengan pandangan kosong,Arga menarik lembut Vio menuju mobilnya kemudian menjalankannya menuju rumahnya

Setelah mengganti baju,Vio memakan makanan yang telah disiapkan Bunda Arga

"Kamu kenapa bisa ujanan gitu Vi?"

"Eh engga Bun tadi aku abis dari rumah temen,Pas Aku pulang gaada angkutan jadi ujan-ujanan deh"alibi Vio sambil tersenyum

"Biasanya bawa mobil"

"Aku tadi gabawa mobil dari rumah Bun"

"Te-"ucapan Bunda terhenti ketika Arga memotongnya

"Bun,biarin Vio istirahat ya pasti dia capek"ujar Arga

"Oiya,maaf ya Vi Bunda jadi nanya-nanya mulu, istirahat Yang banyak biar sehat, Bunda nanti kasih tau mama kamu ya"

"Iya Bunda makasih"kemudian ia dan Arga menuju kamar tamu yang ada disebelah kamar Arga

"Istirahat yang cukup,gak cuma fisik lo tapi juga hati lo.Besok gue pengen liat Vio yang ceria lagi"ujar Arga lembut

"Thanks Ga"kemudian ia terlelap

Lo kuat Vi,dari semua masalah yang lo hadapi ga bikin lo lupa nebar senyum Indah lo,gue bangga jadi sahabat lo, gue sayang sama lo-batin Arga

Ia mengecup kening Vio sekilas kemudian berbalik meninggalkan kamar itu.

Vio membuka matanya ketika Arga keluar dari kamar itu.

Vio bingung,ia tak mungkin meninggalkan sahabat kecilnya itu Karena sebuah ancaman tapi ia juga takut jika mamanya mengalami sesuatu yang buruk.

Ia sayang keduanya

Ia takut

Tak ada lagi cinta untuknya.

RETAK |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang