Taehyung menyerahkan sebuah es krim vanila kepada Nayeon yang duduk di bangku tepi Sungai Han. Malam itu, mereka menikmati suasana malam kota Seoul setelah keluar dari restauran mie dingin yang tak jauh letaknya dari Sungai Han. Dan ketika tiba, Taehyung menyuruh wanita itu untuk duduk di bangku, sementara ia membeli es krim untuk Nayeon dan dirinya.
Nayeon menerima es krim itu dengan senyuman sebelum mengucapkan terima kasih. Setelah es krim itu sudah diterima, Taehyung duduk disebelah Nayeon. Mereka mulai menikmati es krim itu dengan kesunyian, sama seperti ketika restaurant tadi.
Bukan karena mereka masih berkelahi atau dendam, hanya saja, ini masih terlalu asing dan juga canggung untuk mereka berdua. Di kesunyian mereka, sebenarnya terbesit di benak mereka untuk memulai percakapan. Dan disaat bersamaan, ternyata mereka saling memanggil satu sama lain.
"Kau dulu saja." Ucap Nayeon.
"Terima kasih karena kau sudah mengizinkan aku untuk merubah segalanya. Dan terima kasih karena kau sudah memberi ku kesempatan kedua juga menghabiskan malam ini berdua. Aku sungguh menikmati waktu kita."
Nayeon tertegun mendengar langsung dari laki-laki yang selama ini tak pernah sekalipun mengucapkan kata-kata seperti itu.
Ia menatap keheranan Taehyung, dan tanpa ia sadari, ternyata sedari tadi ada es krim vanilla yang menempel pada kedua sudut bibirnya. Taehyung hanya terkekeh, melihat Nayeon yang menatap keheranan dirinya dengan muka yang belepoten dengan es krim yang ia makan. Melihat kekehan Taehyung, Nayeon semakin heran dengan laki-laki itu.
Tanpa mengeluarkan suara, tangan Taehyung bergerak mengusap lembut sudut bibit Nayeon, agar wanita itu tak semakin heran. Taehyung tahu kalau wanita itu sedang bertanya-tanya kenapa ia terkekeh ketika menatap wanita itu. Dan ketika Taehyung mengusap lembut sudut bibir Nayeon, pandangan mereka bertemu.
"Ya Tuhan, apa aku bisa menerima ini sebagai pertemanan? Apakah aku sanggup dengan semua sikapnya kepadaku yang seperti ini namun dia menyebutnya sebagai teman?"
"Tuhan, apakah aku salah? Jika aku salah, apakah aku bisa memutar ulang waktu dan mengatakan kalau aku ingin memperbaiki segalanya bukan sebagian teman, melainkan-"
"Ah~maaf ada es krim di sudut bibirmu."
"Ouw. Ne." Ucap Nayeon sambil mengusap bibirnya dengan sekali usapan untuk memeriksa kembali, agar tak ada es krim yang menempel.
*****
Jam abu-abu yang menempel pada dinding ruang tamu sudah menunjukkan tengah malam ketika Nayeon dan Taehyung tiba dirumah mereka. Setelah mengganti sepatu mereka dengan sandal rumah, mereka berjalan ke kamar masing-masing.
"Ah~Nayeon." Ucap Taehyung sambil membalikkan tubuhnya ketika berada di tengah-tengah ruang tamu.
"Ne." Mendengar namanya dipanggil, Nayeon menoleh.
"Go-gomawo."
Tanpa Nayeon sadari, pipinya telah mengeluarkan semburat berwarna merah muda ketika melihat lelaki yang berdiri menghadap dirinya itu mengucapkan terima kasih sambil tersipu malu.
Nayeon tersenyum sambil menganggukan kepalanya.
"Malam."
"Malam juga."
Nayeon hanya berdiri di tempat sambil menatap punggung laki-laki yang lama kelamaan hilang bersamaan dengan tertutupnya pintu kamar laki-laki itu. Baru setelah itu, Nayeon berjalan menuju kamarnya untuk bersiap-siap istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
💎 Say You Love Me 💎 [EnD]
Fanfiction"Dan satu lagi, saat kau membenci hal yang mengingatkan kau pada dirinya, sebenarnya saat itu juga kau merindukan moment saat kau bersamanya." "Kamu itu ibarat kelopak bunga sakura ini. Kamu telah ditakdirkan oleh Tuhan untuk singgah dalam pikiran...