21. ~ Spring Day ~

408 42 20
                                    

Annyeong....
Author back
Kali ini author minta maaf dengan kehaluan author yang sedikit agak dewasa dan mungkin ada yang tak nyaman😅😅😅
Mohon kebijaksanannya dalam membaca
Selamat membaca☺☺☺


Seketika kedua tangan Taehyung bergerak untuk menggenggam tangan Nayeon. Ia tak bisa berkata apapun. Sungguh saat ini juga, ia dapat mengetahui dan merasakan kalau dia adalah laki-laki bodoh. Laki-laki bodoh yang sangat jahat juga brengsek.

"Mi-mianhae."

Bahkan untuk melihat wajah Nayeon saja, ia merasa tak berhak. Taehyung menyembunyikan wajahnya dengan menundukkan kepalanya. Ia merasa malu akan dirinya yang sudah seenaknya saja bersikap juga menilai Nayeon dengan sebelah mata.

Ia tak bisa menahan dirinya. Air matanya perlahan keluar sampai-sampai membuat tubuhnya bergetar. Semua ini terjadi kala ia merasa sakit akan kebodohan dirinya.

Dan saat ini juga, Nayeon, wanita itu tanpa mengeluarkan suara, ia menarik tangannya dari genggaman tangan Taehyung.
Taehyung juga mendengar kursi Nayeon menjauh dari meja makan. Yah~ Taehyung tak berhak menahan Nayeon lagi. Ia sudah menyakiti Nayeon. Bahkan ia sudah menghancurkan kehidupannya.

Jadi, kalau wanita itu memilih pergi dari sisinya, ia sudah mengikhlaskannya.
Memang inilah yang seharusnya dilakukan oleh Nayeon bukan? Pergi meninggalkan laki-laki brengsek macam Taehyung untuk mendapatkan yang lebih baik. Menjauh dari sumber penderitaannya.

Namun apa yang dipikirkan oleh Taehyung tertepiskan ketika kedua tangan mungil itu menangkup pada kedua pipi Taehyung, membuat wajahnya terangkat. Matanya yang tergenang oleh air matanya sendiri itu menatap Nayeon yang berdiri di hadapannya. Kedua manik indah Nayeon tengah menatap dirinya dengan senyuman yang sangat lembut. Tak ada kebencian dan amarah. Hanya ada ketulusan juga kedamaian.

Langsung aja saja Taehyung menarik Nayeon dan memeluknya. Dibenamkan kepalanya keperut Nayeon dan menangis sejadi-jadinya. Ucapan maaf terus ia ucapkan. Ia merasa tak pantas mendapatkan, bukan, bahkan hanya melihat senyuman manis dan tulus itu ia tak pantas.

Siapa dia? Dia hanya seseorang yang sudah membuat hari-hari Nayeon terasa sangat berat. Dia hanya terus membuat Nayeon menangis. Dia hanya membawa derita juga kesedihan untuk Nayeon.

"Untuk apa kau menangis?" Tanya Nayeon sambil mengusap dengan lembut surai Taehyung.

"Aku menyesal. Aku sadar akan kesalahanku. Aku bodoh. Aku jahat. Aku tak pantas untukmu." Jawab Taehyung di tengah-tengah tangisnya.

"Hya~ kau bilang apa? Kau tak seperti itu. Kau sangat pantas untukku. Lagipula aku ingin berterima kasih kepadamu."

"Untuk apa?"

"Karena kau sudah mau menolongku."

Ahkirnya Taehyung kembali mengangkat wajahnya untuk menatap Nayeon. Tatapan heran terlukis di wajah Taehyung. Menolongnya? Kenapa bisa? Bahkan ia tak tahu mengapa ia melakukannya.

"Terima kasih waktu itu kau sudah menolongku. Mungkin kalau kau tak datang, aku akan digosipkan tidur dengan pria lain. Dan bisa jadi, ia pergi meninggalkan diriku, bahkan mungkin tak kembali. Kini aku bersyukur, karena laki-laki waktu itu adalah kau."

"Tapi aku bodoh. Tak tahu mengapa. Tak tahu apa resikonya, aku juga meminum minuman itu dan membuatmu hamil. Bahkan berkali-kali aku tak mengakui itu adalah anakku. Dan jahatnya lagi, aku- aku- aku sudah membunuhnya."

Taehyung kembali menundukkan kepalanya. Perasaan sesal kembali merundung dirinya. Semua karena keegoisan dirinya. Semua karena dirinya yang tak dewasa. Ya semua karena dirinya, karena sifat buruk yang mendominan dalam dirinya.

💎 Say You Love Me 💎 [EnD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang