Dino's Hometown

25 10 0
                                    

"Appaaaaaa!!"

Teriak Dino sambil berlari kencang menuju ayahnya begitu keluar dari mobil.

"Chan-ah.."

Sang ayah menanti di ambang pintu untuk memeluknya.

"Ck ck ck, dia berlari begitu saja. Untung aku sudah selesai memarkir jika aku mundur sedikit saat dia keluar tadi, pasti dia akan jatuh"

"Sudahlah Hao, maklumi saja. Bagaimanapun dia maknae kita, jiwa mudanya sedang membara" ucap Jun sambil menepuk pelan bahu Minghao di sampingnya itu.

"Jun, Jun, kau bilang 'jiwa mudanya sedang membara' seolah-olah bertemu kekasih saja.." balas Minghao

"Haha apa yang kau tahu tentang cinta yang membara?" sahut Jeonghan

"Aku tahu"
Hoshi tiba-tiba menyembulkan kepalanya dari balik bahu Jeonghan, membuat mereka bertiga terkaget.

"Panass.. Sep-"

Seungkwan membungkam mulut Hoshi sebelum ia meracau menjadi-jadi.

"Ck hentikan perkataanmu itu! Ini bukan saatnya membahas hal seperti itu"

"Tch aku hanya mau bilang, panas seperti bara" protes Hoshi saat berhasil melepaskan bungkaman Seungkwan

"Bisakah kau menjaga pikiranmu? Baru juga lebaran, setelah mensucikan diri malah nambah dosa" omel Woozi

"Hyung.." panggil Dino dari kejauhan

"Sstt bersikaplah menjadi panutan yang baik untuk maknae kita!", Mingyu memperingatkan saat Dino mulai berlari ke arah mereka.

"Ayoo masuk. Kenapa kalian malah berdiam diri disini dan bukan mengikutiku?" ajak Dino

"Karena kau seharusnya mengikuti Hyung mu, bukan meninggalkannya"

Lagi-lagi mulut pedas Minghao tak bisa dihentikan.

"Maaf Hyung, tapi disini aku bukan lagi yang termuda"

"Mana adikmu?" tanya Vernon sembari menelinguk kesana-kemari mencari sosok adik Dino.

"Nanti juga ketemu. Ayo"

"Yaudah yok"

Mereka mulai berjalan memasuki rumah Dino yang bernuansa pedesaan.

Di Iksan, Jeolla hanya sebagian yang padat penduduk, sisanya berupa hamparan persawahan beribu-ribu petak dan rumah Dino masuk ke dalam salah satu desa asri yang rindang disana.

Meskipun di pedesaan, rumah Dino cukuplah besar dengan pepohonan rindang dan taman kecil yang menghiasi halaman rumahnya.

"Hyuuuuunggg!!"

Teriakan yang kencang itu menghentikan langkah mereka yang hampir memasuki pintu rumah.

Semua membalikkan badan ke arah datangnya suara. Sementara Dino, ia menyela diantara para sebong untuk maju lebih jelas.

"Hyuuung... Bogoshipeo.."

Seorang anak remaja datang dan berlari memeluk Dino.

"Kemana saja kau pergi?" tanya Dino setelah menyudahi pelukan mereka.

"Kau tak memeluk kami? Kami juga Hyung-mu.." sela Hoshi sambil memasang wajah bebek.

"Wah.. Hyung-ku yang banyak sekali ini benar-benar datang" kagum anak itu yang merupakan adik Dino.

"Hm?" tanya Hoshi sambil menawarkan pelukannya.

Segera adik Dino menyambut pelukan Hoshi dengan hangat. Tak lama, Ayah dan Ibu Dino datang memanggil mereka untuk segera masuk ke dalam.

1 of 13 :SEVENTEEN Special Ramadhan Rasa LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang