Train to Busan : Sebong-iie

16 2 0
                                    

"Naik naik kereta api.." Seokmin berlagu ria di kursi penumpang.

"Yang bener naik ke puncak gunung Min!" tegur Seungcheol yang sebenarnya menahan tawa melihat Seokmin menyanyi salah lirik begitu dengan polosnya. Yang diperingatkan seolah tak mendengar dan terus bernyanyi dengan memejamkan matanya.

"Mau kemana kitaaa??" seru Soonyoung menanti jawaban dari member lain yang untungnya duduk di sekitarnya.

"Busaan!" sorak Sebong ramai-ramai.

Younghee hanya tersenyum di samping Joshua, berhadapan langsung dengan Woozi yang disampingnya ada Mingyu yang tertidur

"Train to Busan!!" sahut Seungkwan.

"Ah Bener!" , Vernon langsung mengiyakan.

Mereka memang sedang berada di dalam kereta menuju kampung halaman Lee Jihoon.

Jihoon nampak senang, kembali ke Busan, kota kedua tersibuk dan terpadat setelah Seoul. Busan menyimpan banyak kenangan baginya, itu pasti!

Jihoon tersadar dari lamunannya. Menatap kembali rekannya yang bernyanyi bersama seolah kereta ini milik mereka. Ah jangan khawatir, kereta yang mereka naiki sedikit lebih tradisional dengan 2 kursi penumpang saling berhadapan, disini masih diperbolehkan untuk mengobrol.

Oh dan juga Younghee! Younghee, yang memberinya inspirasi dalam menulis lagu. Jihoon tidak jadi ingin menulis lagu hanya berdasarkan kenangan di Busan-nya saja. Dia ingin lebih banyak menulis lagu dari kenangannya saat ini. Tanpa sadar senyuman kecil muncul di wajahnya.

Younghee yang hendak melihat pemandangan melalui jendela, tak sengaja menangkap Jihoon yang tersenyum ke arahnya.

Younghee balas tersenyum seraya berkata,
"Ahh kiyut-nya"

Younghee memuji Jihoon yang memang sangat imut. Namun tampaknya Jihoon merasa terganggu. Terbukti, Jihoon langsung kembali memasang wajah cool-nya.

"Mianhae Woozi-ya.." bujuk Younghee agar Jihoon memaafkannya.

"Aniya, kau tidak salah. Tapi apa aku ini terlihat imut?" Jihoon hanya kesal, Apa Younghee hanya terus menganggapnya imut?

"Umm.. Kau keren saat kau serius, kau genius saat menyelesaikan masalah.. Aku terkagum untuk itu. Tapi kau memang imut dan aku gemas sekali" ucap Younghee jujur sambil membayangkan apa yang dikatakanya.

Aneh! Dulu Jihoon senang saat disukai kakak kelasnya yang menganggap dia imut. Tapi sekarang dia tidak suka jika Younghee hanya menganggapnya imut.

Joshua mendengar obrolan mereka berdua. Tapi dia hanya membiarkannya dan melanjutkan membaca Al Qur'an walaupun sulit karena guncangan di kereta. Tapi setidaknya dia sudah hafal ayat yang dibacanya.

"Terima kasih Younghee. Tapi kuharap aku bukan hanya seseorang yang selalu dianggap imut" Jihoon hanya berusaha jujur menyampaikan perasaanya walau tidak secara terang. Dia tidak mau terlalu sakit dalam memendam perasaan.

"Bukan begitu.. Sungguh.. Aku-"

"Tidak apa-apa. Tidurlah, kereta ini sedikit tradisional untuk mengebut" ucap Jihoon, menyudahinya dengan perhatian.

"Baiklah.." Younghee akhirnya mencoba melupakan masalah kecil tersebut. Younghee percaya, Jihoon pasti mengerti dan sekarang dia lebih memilih tidur.

🌙🌙🌙

Mereka sampai di rumah Jihoon aka Woozi dengan taksi. Acara halal bihalal antara mereka segera dimulai. Sebong kembali menyicip-nyicip kue dan makanan khas Busan.

1 of 13 :SEVENTEEN Special Ramadhan Rasa LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang