A Night with Campfire

36 3 0
                                    

"Mingyu-ya.. Cepat bawa kesini kayu bakarnya" teriak Ayahnya yang sedang menyiapkan tempat untuk api unggun di tanah.

"Karena aku bertubuh besar, Appa terus saja menyuruhku ini itu. Jadi yang mana yang harus kubawa dulu?"

Mingyu kebingungan setelah sebelumnya sang Ayah memintanya untuk membawa panggangan yang masih berada di teras rumah namun saat akan mengambilnya, sang Ayah kembali menyuruh Mingyu untuk membawa kayu bakar.

"Gyu... Appa tidak mengajarkanmu untuk mengeluh, bawa saja dua-duanya. Tubuhmu kan memang besar"

"Uhm..  Baik Appa.."

Dug

Resiko bertubuh besar, Jeonghan tak sengaja menabrak Mingyu saat sedang keluar pintu sambil membawa nampan berisi ikan yang sudah dicuci oleh Ibu Mingyu.

Hal itu sudah biasa terjadi bahkan saat berada di panggung pun Mingyu sering tertabrak oleh member lain. Bukan salah siapapun tapi tubuhnya yang lebih besar dan tinggi daripada member lain memang cukup menghalangi member bertubuh kecil yang lincah.

"Hai Gyu" sapa Woozi yang muncul dari kamar

"Hyung, kau sudah merasa baik?" Mingyu berhenti sejenak, menanyakan kabar Hyung-nya itu.

"Berkat kalian semua, ini terasa baik" ujar Woozi sambil menggerakan tubuhnya yang terasa lebih segar.

"Baguslah"

"Eh kau mau kemana? Aku ikut, aku ikut" kata Woozi bersemangat saat Mingyu akan beranjak.

"Ke teras mengambil panggangan dan kayu bakar" jawab Mingyu yang sudah berjalan terlebih dulu

Rencananya mereka akan membakar ikan di depan rumah namun kondisinya kurang memungkinkan sehingga mereka memutuskan untuk pindah ke taman belakang rumah yang lebih pas. Akan tetapi barang-barang mereka masih berada di teras dan belum dibawa kesana.

"Aku panggangan" seru Woozi sambil mengangkat panggangan itu di depan wajahnya sambil berlagak imut.

Asal kalian ketahui, saat lapar Woozi akan bertingkah imut walau ia membencinya-batin Mingyu sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Hyung-nya itu.

Setelah itu mereka kembali ke belakang untuk membantu Ayah Mingyu dan The8 serta Jeonghan yang sedang menyiapkan tempat.

Sementara di dapur, Jun membantu Ibu Mingyu dan Minseo dalam menyiapkan bumbu karena Jun pandai dalam memasak.

"Emmonim, bagaimana kalau ditambah bumbu extra pedas?" tawar Jun

"Nanti kalian sakit perut"

"Tidak Eommonim, kami menyukai pedas"

"Tapi aku tidak ya?" ucap Minseo

"Tidak semuanya pedas kok. Kau bisa memakan yang tidak pedas"

"Yaa Jun! Tidak usah tebar pesona!" bisik Minghao

Entah kapan dia datang dan membuat Jun terkaget karenanya.

"Ayo Minseo, bumbu originalnya sudah siap. Ayo kita bawa kesana" ajak Ibu Mingyu pada Minseo

"Hao, bagaimanapun ini namanya kesempatan! Untung Mingyu tidak se-protektif Vernon"

"Aku kasihan pada DK.." ucap Hao yang menyandarkan tangannya di bahu Jun sambil memasang wajah melasnya.

"Hhhh... Memangnya DK juga menyukainya?"

"Siapa yang tahu" Minghao mengangkat bahunya sambil berjalan menjauh.

"Jika sudah siap, cepatlah ke belakang! Aku hanya ingin mengecekmu saja.." celoteh Minghao sambil pergi dari sana begitu saja.

Beberapa menit kemudian mereka sudah mulai membakar ikan di sebelah api unggun.

1 of 13 :SEVENTEEN Special Ramadhan Rasa LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang