A Romantic Night but Without You

24 5 0
                                    

Sebuah api kecil pada lilin baru saja dinyalakan. Lilin terakhir yang dinyalakan diantara lilin lainnya yang sudah menyala lebih dulu, mengelilingi area gazebo.

"Menyalalah dengan terang lilin-lilin kecil yang panjang" ucap Dino sambil memandangi lilin yang baru saja ia nyalakan itu.

Di belakangnya, para member beserta keluarga Dino sibuk mempersiapkan makan malam mereka di gazebo sesuai usulan Hoshi.

"Dino-ya.. Ikut aku"

"Baik Hyung"

Dino segera mengikuti Hoshi masuk ke dalam rumah mengambil lauk yang sudah matang. Tepat sebelum memasuki pintu, Ibu dan Nenek Dino muncul membawa masakannya.

"Eommonim biar aku yang bawa" kata Hoshi, mengambil dua piring yang dibawa Ibu Dino.

"Ah Halmeoni jangan repot-repot" , Dino segera mengambil alih dua piring di tangan neneknya itu dan bergegas menyusul Hoshi ke gazebo untuk meletakkan masakannya.

Ia kembali lagi pada neneknya yang akan kembali memasuki rumah. Tak mau neneknya itu kelelahan karena ikut repot mempersiapkan makan malam bagi sebong yang porsinya memang banyak, Dino berlari mencegahnya.

"Halmeoni.. Ayo Halmeoni duduk saja, aku tidak mau Halmeoni kecapekan okay?" pinta Dino semanis-manisnya.

"Aa Dino-ya.. Biarkan nenekmu ini menjamu tamu dengan sebaik mungkin" tolak Neneknya saat Dino mulai membimbing sang Nenek ke gazebo.

"Halmeoni.. Aku tidak melarang Halmeoni", ucap Dino sepelan dan sejelas mungkin diiringi gelengan kepalanya.

"Tapi aku hanya tidak ingin Halmeoni kecapekan" ujar Dino mencoba menyakinkan neneknya yang masih terlihat ragu.

"Kami disini merasa sangat nyaman Halmeoni.. Dan juga sudah seperti rumah sendiri. Jadi Halmeoni tidak perlu khawatir" tambah Seungkwan yang lewat membawa makanan.

"Iya Halmeoni tidak perlu megkhawatirkan itu. Kajjaaa"

"Kajaa Halmeoni.." ,

seru Vernon diikuti Seungkwan sambil berlompat-lompat ria saat akhirnya sang nenek mau berjalan bersama Dino ke gazebo, untung saja makanan yang di bawa mereka tidak tumpah atau terjatuh.

"Ati-ati Bonon... Itu kalau tumpeh kan mantep"

"Mantep apanya Kwan?! Yang ada sakitlah!"

"Lahiya mantep sakitnya gituuu"

"Untung aman"

"Tiati noh depan ada batu"

"Itu cuma kerikil!" kesal Vernon.

"Tetep aja! Kesandung kan jatuh ntar gue nggak bisa makan supnya dong"

"Yaelah, bukannya nge-khawatirin gua mah ngekhawatirin makanannya mulu"

Drap drap drap

"Eh? eh? eh?" ucap Vernon gelagapan mencoba menyeimbangkan tegak berdirinya. Setelah adik Dino berlari dan menyenggolnya.

"Eh ini bocah ati-ati napa?!" omel Seungkwan yang menyaksikan kejadian itu membuatnya merinding karena membayangkan jika supnya jatuh maka habislah riwayat Vernon sebagai seorang idol.

"Maaf Hyung tak sengajaaa" teriak adik Dino yang sudah berlari menjauh.

"Woy?! Woy?! Woy!!!" kesal Seungkwan, kini ia yang tersenggol oleh Kakak dari adik itu.

"Ini dua bocah sama aja hobi lari-larian!"

"Oy Vernon-"

Sementara Vernon sudah lebih dulu berjalan untuk menyelamatkan sup yang dibawanya.

1 of 13 :SEVENTEEN Special Ramadhan Rasa LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang