Maknae Home

28 7 0
                                    

"Ahhhh.."

Hoshi merebahkan tubuhnya di sebuah gazebo yang berada di halaman rumah Dino, diikuti yang lainnya setelah kelompok ketiga pergi.

"Cuacanya indah sekali, membuatku ingin tidur" gumam Seungkwan yang menikmati rebahannya.

"Aku rindu.. suasana ini" celetuk Dino

Bersamaan dengan itu, Ayah Dino melewati gazebo dengan membawa kunci yang berkerincing.

Hoshi yang telah merebahkan tubuhnya itu kembali bangun dan terduduk, melihat Ayah Dino berjalan menuju sebuah pondok berukuran cukup besar yang sempat mereka lewati saat akan memasuki halaman rumah Dino.

Karena penasaran, ia pergi begitu saja mengikuti Ayah Dino dan meninggalkan yang lainnya.

"Eh? Ada apa dengannya?" heran Vernon

"Ikuti saja" ajak Seungkwan

Mereka bertiga bangkit dan menyusul Hoshi yang telah sampai di depan pondok.

"Oh? Soonyoung-ah? Kau mau menari?" tanya Ayah Dino yang menyadari Hoshi di belakangnya saat sedang membuka kunci pintu tadi.

"Ini apa, Abbeoji?"

"Ini pondok kelas menari ayahku" jawab Dino yang baru saja tiba.

"Ayo masuk dan akan ku jelaskan jika kalian ingin tahu" sambung Dino sembari mulai memasuki pondok bersama ayahnya.

"Whooaa" kagum Seungkwan dan Vernon.

"Apa kalian lelah? Jika tidak, apa mau menari?" tawar Ayah Dino

"Appa, biarkan kami istirahat sebentar ya" pinta Dino

"Ya ya, Appa akan mencoba mencari kaset dance terbaik kita"

"Waow... Its so legendary" kagum Vernon sambil mengangkat sebuah kaset yang sepertinya keluaran lama.

"Lalala.. Lalala I know..." Seungkwan menyanyikan lagu My I sambil menari dengan sebuah atribut tali putih menirukan JunHao.

"Dus-tak dus-dus tak" Hoshi mencoba menirukan irama pengiring tarian Michael Jakson sambil mengamati poster MJ yang cukup besar di salah satu dinding pondok.

"Hyung..." rengek Dino saat melihat Hyung-nya malah bermain-main di seluruh penjuru pondok.

"Wae uri maknae?" tanya ketiganya manis tapi tidak dengan sikapnya yang masih sibuk masing-masing.

"Kemarilah Hyung, sebelum kita menari lebih baik istirahat dulu dan akan ku jelaskan"

"Baiklah, kau bilang Ayahmu guru tari dan apakah ini kelas tari nya? Kenapa aku tidak tahu? Apa ini tempat latihan Dojo?" tanya Seungkwan

Mereka berempat kini kembali merebahkan diri di lantai pondok yang terbuah dari kayu keras memang, tapi cukup nyaman tentunya.

"Ini kelas tari milik Appa-ku. Awalnya memang Appa hanya guru tari lalu beliau mempunyai kelas tari, namun karena jauh jadi Appa meminta untuk dibuatkan tempat sendiri saja yang dekat",

"Lalu aku mengusulkan, 'bagaimana jika buat di dekat rumah saja, itu kan jauh lebih enak tidak perlu jauh-jauh pergi' tapi tetap banyak yang datang kesini. Dan ya, itulah sejarahnya",

"Lagipula ini tentunya bukan tempat latihan Dojo, Kwan! Bukankah kau menari dengan atribut tari tadi? Apa kau tak tahu?!" geram Dino

"Ish, ku kira itu bisa saja senjata seperti di laga-laga China yang menggunakan tali sebagai senjata" elak Seungkwan

"Aku pernah melihat Younghee menggunakan tali sebagai senjata" gumam Vernon yang menatap langit-langit pondok sambil mengingat apa yang pernah dia lihat.

1 of 13 :SEVENTEEN Special Ramadhan Rasa LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang