19. The King : he wants her like crazy.

8.5K 353 18
                                    

Comment for next part
Vote for next part
Happy reading !

***

Decan mengetuk pintu rumah Poppy. Ia melirik jam tangannya, sudah hampir pukul sembilan pagi, seharusnya Shopie sudah siap sakarang. Decan kembali mengetuk pintu ketika tidak ada yang menjawab.

Ia mengintip lewat jendela dan menemukan Shopie tengan terkikik geli menatapnya. Decan mengetuk jendela kaca, ia mensejejarkan tingginya dengan Shopie.

"Hei, udah siap ?" Tanya Decan.

Shopie mengangguk lalu berlari, ia membukakan pintu untuk Decan.

"Om Decan..." seru Shopie seraya berlari dan memeluk Decan.

"Mama kamu dimana ?"

Belum sempat Shopie menjawab Poppy sudah berdiri di ambang pintu dengan tas pink kecil bergambar karakter LOL.

Poppy mendekat, lalu meraih Shopie untuk di cium. "Kamu jangan bandel ya," ucapnya, Shopie tak menjawab dan hanya mencium pipi Poppy.

"Dah Mama !" Seru Shopie.

"Gue titip Shopie ya, di tasnya udah ada cemila sama baju cadangan." Decan mengangguk lalu menggendong Shopie masuk ke dalam mobilnya.

"Dadah Mama !" Ucap Decan dan Shopie seraya terkikik.

"Dasar..." kekeh Poppy.

Decan mendudukkan Shopie di depan— di samping kemudi, ia memasang seat belt pada Shopie dan meletakkan tas Shopie di tengah-tengah mereka.

Ia mengelus puncak kepala Shopie lalu mengkecupnya ringan. "Are you ready to meet new frriends today ?" Tanya Decan.

"I'm ready ! I'm ready !" Ucap Shopie girang.

Decan terkekeh lalu menghidupkan mesin dan keluar dari pekarangan rumah Poppy.

Shopie sempat tertidur pulas ketika di perjalanan. Mengingat perjalanan ke panti asuhan memakan waktu sekitar dua jam. Ia terbangun ketika Decan mengeluarkan peti daging.

"hari ini banyak sekali dagingnya, nak Decan..." ucap salah satu pengurus panti asuhan. Decan tersenyum lalu mengalihkan padangannya pada jok depan.

"Om..." lirih Shopie.

Decan yang hendak menutup pintu mobil mendengar suara Shopie. Setelah menutup pintu, ia menemui Shopie yang sudah bangun dengan wajah mengantuk.

Decan melepas seat belt yang di pakai Shopie lalu menggendongnya masuk ke dalam panti asuhan.

"Hai !"

"Om Decan, itu siapa ?"

"Itu anak oom ya ?"

"Om, tantenya kok gak diajak kesini ?"

"Nama anak oom siapa ?"

Decan kewalahan, terlalu banyak pertanyaan. Ia lalu membawa Shopie ke sofa lalu mendudukkan Shopie disana. Anak-anak panti asuhan mengikutinya dan membuat lingkaran mengerumbuni Decan dan Shopie.

"Ayo kenalin diri kamu." Ucap Decan seraya menatap Shopie. Ia tersenyum lalu mengusap rambut Shopie. "Ayo..."

"Nama aku Shopie Cannesha." Ucapnya malu malu.

Decan terkekeh. "Umurnya-umurnya ?"

"Umur aku empat tahun."

"Hai Shopie, aku Adinda !"

"Aku Via !"

"Aku Boy !"

Setelah itu Shopie dengan mudahnya akrab dengan mereka. Ia bermain bersama-sama hingga Decan sedikit kewalahan mengawasinya. Mereka berakhir dengan makan siang, Poppy tak salah. Shopie menumpahkan semur daging ke baju kaos pink yang ia pakai.

The Last Psycho's SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang