Ardha dan Kevin berjalan berdampingan menuju kelasnya, begitu sampai di kelas Kinanti dan Dhea langsung menghampirinya.
"Lo tumben banget ngaret ke sekolah Ar? Biasanya lo datang pagi terus, tuh anak-anak pada seneng ga ada yang nagih uang kas." ucap Kinanti.
Ardha melirik Kevin yang masih berada disampingnya, sorot mata Kinanti dan Dhea juga tertuju pada Kevin.
"Lo berangkat bareng dia?" tanya Dhea, penasaran.
Ardha mengangguk pelan, seketika Kinanti dan Dhea membulatkan matanya. Sungguh mereka tak percaya dengan apa yang Ardha maksud barusan, ketika Kinanti ingin membuka mulutnya, cepat-cepat Kevin berbicara.
"Emangnya ga boleh? Terserah Ardha dong mau berangkat bareng gue atau ga? Kan sekarang dia pacar gue." ucap Kevin tanpa rasa bersalah dan duduk di bangkunya.
Kinanti dan Dhea menatap Ardha sangat sinis, mereka makin tidak percaya.
"Ardha, tolong ceritakan semuanya sama kita." pinta Kinanti dan Dhea, serentak.
Saat Ardha ingin membuka mulutnya, guru mata pelajaran telah terlebih dahulu masuk. Ardha, Kinanti dan Dhea duduk di bangkunya masing-masing.
Setelah empat jam pelajaran yang mereka lewati, akhirnya jam istirahat pun tiba. Ardha, Kinanti dan Dhea pergi ke kantin, mereka memesan siomay.
"Ardha, lo belum cerita ke kita loh." ucap Kinanti.
Baru saja Ardha memasukkan sesuap siomay ke dalam mulutnya, ia tiba-tiba tersedak, Dhea memberikan secangkir pop ice-nya itu pada Ardha.
"Gue ga jadian sama Kevin. Berangkat bareng? Itu sih dia yang maksa gue!"
Ardha menceritakan semuanya pada Kinanti dan Dhea tentang kejadian semalam saat bertemu dengan Kevin di tempat les privatnya, hingga ia menjemput Ardha untuk berangkat sekolah bersama.
"Jangan-jangan dia mau manfaatin lo buat ga bayar uang kas dan semuanya lo yang akan bayarin dia." ucap Kinanti.
"Eh, ga boleh berprasangka buruk dulu. Siapa tau niat Kevin memang baik kan? Atau Kevin suka sama lo Ar?" perkataan Dhea barusan membuat Ardha dan Kinanti tersedak.
"Wah, wah, ini sangat terbalik. Jangan-jangan lo ya yang suka sama Kevin?" goda Kinanti.
"Ihh, ya ga lah! Dia bukan tipe gue!" tolak Dhea.
Tiba-tiba seorang pemuda datang dan mengkagetkan Ardha, Kinanti dan Dhea.
"Kalian pada ngerumpi apaan? Siapa yang suka sama gue? Dhani?" tegur Kevin.
"Eh nama gue Ardha goblok! Kenapa sih lo suka ngubah nama orang!" celetuk Ardha.
Kevin tak menghiraukan ucapan Ardha, "Ya wajarlah dia suka sama gue, kan gue pacarnya." timpal Kevin yang tiba-tiba merangkul Ardha, itu sangat membuat Ardha risih.
"Apaan sih!" Ardha melepaskan rangkulan Kevin.
"Nanti pulang sekolah, gue tunggu di depan gerbang." ucap Kevin yang kemudian berlalu dan menghampiri teman-temannya di kantin sebelah.
Kinanti dan Dhea hanya bisa menatap Ardha penuh dengan keheranan.
Sepulang sekolah, Ardha melangkahkan kakinya begitu cepat bersama Kinanti dan Dhea untuk menghindari Kevin. Ardha melihat ke arah gerbang sekolah, tak ada tanda-tanda Kevin disana. Saat Ardha ingin memasuki mobil Kinanti, seorang pemuda yang ternyata Kevin itu menegurnya.
"Mau lari kemana lo?" Kevin tepat berada di samping mobil Kinanti bersama motor yang dikendarainya.
Ardha cengengesan, "Eh ada Kevin, gue kira lo udah pulang duluan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Kelas vs Bendahara [END]
Teen FictionApa jadinya jika api bertemu dengan api? Apakah benar jika terlalu benci terhadap seseorang, maka rasa benci itu akan tergantikan dengan rasa cinta? Kevin dan Ardha, sama-sama mempunyai pangkat di kelasnya, namun tak pernah baik hubungannya karena K...