SIXTEEN

1K 82 4
                                    

Mereka berdua telah sampai disekolah, seperti biasa Kevin menjemput Ardha. Ardha merapikan rambutnya yang acak-acakan akibat di terpa angin jalan tadi.

"Udah?"

Ardha tersenyum dan mengangguk ke arah Kevin, kemudian ia mendekatkan wajahnya ke Kevin.

"Muka lo kenapa? Kok kayak abis ditonjok gitu?" tanya Ardha sambil memegang wajahnya.

Kevin pun memegang wajahnya, "Emm, ini? Oh ini, tadi dirumah gue kejedot pintu."

Ardha mengernyit, sepertinya ia tidak percaya dengan ucapan Kevin. Kevin mengacak rambutnya Ardha.

"Beneran kok sayang, aku cuma ke jedot pintu. Ga perlu khawatir." ujarnya untuk menenangkan Ardha, padahal ia kemarin habis berkelahi dengan Damar.

"Iss, ga usah berantakin rambut gue kenapa? Udah dirapiin, malah kusut lagi nih."

"Ya udah, sini aku rapiin." Kevin merapikan rambut Ardha yang berantakan akibat dirinya. Lalu ia menggenggam tangan Ardha sampai menuju ke kelas mereka.

"Hmm, buciners udah datang nih. Pegang-pegang tangan segala lagi." celetuk Kinanti yang membuat semua orang yang berada di kelas terpaku melihat ke depan pintu.

Ardha segera melepas genggamannya itu, ia salah tingkah dan ia segera duduk dibangkunya. Sedangkan Kevin, setelah menaruh tasnya di meja ia langsung keluar kelas.

"Kayaknya bakal langgeng nih sampe nikah." ucap Dhea.

Ardha hanya tersenyum malu.

"Hello, kabar lo sama Sandres gimana? Udah baikan?" tanya Kinanti yang membuat Dhea mengangguk cepat.

"Dia ngajak Dhea makan di resto terenak, makanya Dhea maafin." ujar Dhea yang senyum-senyum sendiri.

Kinanti menoyor jidat Dhea, "Makanan aja yang ada di pikiran lo."

"Besok sore kalian pada sibuk ga?"

"Kenapa emang?" tanya Ardha dan Kinanti, serentak.

"Gue mau ngerayain ulang tahun Sandres. Tenang aja kok, semuanya udah Dhea urus. Kalian tinggal duduk manis aja." ujar Dhea sambil menampilkan senyum manisnya.

"Kinanti... nanti jemput pake mobil lo ya?" pintanya dengan mengeluarkan puppy eyes-nya. Sungguh itu membuat Kinanti langsung meng-iyakan walau agak sedikit jengkel.

Tak lama itu, guru mata pelajarannya pun datang di ekor oleh Kevin yang membawa buku bertumpuk.

"Pagi anak-anak!"

"Pagi buuu..." jawab seisi kelas.

"Ibu ada sedikit pengumuman bahwa kelas dua belas akan mengadakan ujian nasional, maka dari itu anak kelas sepuluh dan sebelas di liburkan mulai minggu depan." tutur bu Elnita, membuat seisi kelas berteriak kegirangan karena bagi mereka ini adalah surga, ya walaupun hanya satu minggu sih waktunya.

Yang ada dipikiran Ardha kali ini yaitu Damar, apakah setelah Damar lulus nanti mereka masih akan bertemu?

Setelah tiga jam menghadapi pelajaran kimia yang diajarkan oleh bu Elnita, sampailah pada waktunya istirahat.

"Mau bareng ga?" tawar Kevin pada Ardha.

Ardha menggeleng, "Gue sama Kinanti dan Dhea aja."

"Ya udah kalo gitu gue duluan ya."

Ardha mengangguk dan tersenyum.

"Kita mau makan apa nih guys?!" seru Kinanti yang membuat Ardha dan Dhea menutup telinganya.

Ketua Kelas vs Bendahara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang