EIGHTTEEN

818 64 4
                                    

"Mudah banget kamu ya menarik ulur hati seseorang tanpa memikirkan bagaimana perasaannya? Kamu pikir aku layangan yang bisa seenaknya kamu tarik ulur begitu saja? Lalu ketika layangan itu putus, kamu malah membiarkannya bahkan mencari layangan bar...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mudah banget kamu ya menarik ulur hati seseorang tanpa memikirkan bagaimana perasaannya? Kamu pikir aku layangan yang bisa seenaknya kamu tarik ulur begitu saja? Lalu ketika layangan itu putus, kamu malah membiarkannya bahkan mencari layangan baru untuk kamu tarik ulur lagi. Punya otak atau tidak?"

Dikutip dari postingan IG @queemon_story

✏✏✏

Libur telah tiba, ini surga dunia bagi para siswa kelas sepuluh dan sebelas SMA Kader Bangsa karena kelas dua belas sedang melaksanakan ujian nasional. Lalu apa yang dilakukan oleh Ardha dan dua sahabatnya? Mereka kali ini menghabiskan waktu di rumah Ardha, itu semua karena Ardha sedang tidak mood untuk kemana-mana. Dhea dan Kinanti fokus dengan layar laptop di depannya, menonton drama korea. Sedangkan Ardha duduk di sofa kamarnya, sembari berulang kali mengecek ponsel. Semakin kesini, semakin tak ada kabar dari Kevin. Apakah Kevin juga menunggu untuk di kabarin sama Ardha?

"Ouh! Romance-nya Lee Min Ho!" seru Dhea, sontak Kinanti menutup telinganya sebab suara Dhea terlalu nyaring.

Ardha bahkan tidak mendengar ocehan dua sahabatnya ini, pandangannya menatap lurus ke depan.

"Ar,.." sapa Kinanti, namun Ardha tetap diam tak bergeming.

"Ardhani Cleopatra Nurezz, anaknya om Adipati Nurezz dan tante Inez."

Mendengar namanya disebut dengan lengkap, ia pun tersadar dari lamunannya.

"Eh iya, kenapa ya Kin?"

"Harusnya gue yang nanya lo kenapa? Lo masih kepikiran soal Kevin? Mending lo telpon dia atau ajak dia ketemu kalau perasaan lo saat ini udah baik-baik aja sama Kevin."

"Makin kesini, gue makin yakin kayaknya Kevin menyetujui soal perjodohannya dengan gadis itu." ungkap Ardha yang membuat Kinanti membulatkan matanya.

"WHAT'S! Kevin di jodohin? Se-sejak kapan?!"

Ardha menghela nafas perlahan, ia diam tak mau menjawab pertanyaan Kinanti. Lalu Kinanti pun ikut duduk di sofa, sedangkan Dhea masih fokus dengan layar laptopnya.

"Lo cerita aja sama kita, jangan lo pendem sendiri Ar. Tapi sebaiknya lo telpon dulu Kevin, bilang sama dia kalau perasaan lo udah baik-baik aja. Dan kalian bisa melanjutkan hubungan kalian." tutur Kinanti, ia memegang pundak Ardha untuk menguatkan dan membangkitkan rasa percaya dirinya.

"Gue coba ya?"

Dengan ragu ia menelpon Kevin saat ini, satu kali telpon ga diangkat, dua kali di telpon pun sama, tak diangkat juga dengan Kevin.

"Lo coba sekali lagi." yakin Kinanti.

Di telpon yang ketiga ini, Kevin mengangkat ponselnya.

"Ya, halo?"

Ketua Kelas vs Bendahara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang