"Kevin! Mau kemana kamu malam-malam begini?!" tegur Gunawan-papanya Kevin.
Kevin baru saja ingin membuka pintu, namun tertunda karena Gunawan menegurnya.
"Terserah gue dong mau kemana, lagian sejak kapan papa peduli sama Kevin?" ucapnya.
"Kalo tingkah kamu begini terus, rencana papa buat jodohin kamu akan tetap terlaksana!" ucap Gunawan.
Masalah jodoh lagi, telinga Kevin terasa ingin pecah. Tanpa memperdulikan orangtuanya itu, Kevin keluar rumah dan cepat-cepat menghidupkan motornya untuk segera melaju ke tempat balap motor bersama teman-temannya.
Sesampainya disana, teman-temannya sudah menunggu kedatangan Kevin.
"Gue kira lo ga akan datang bro." ucap Zayn, Kevin hanya tersenyum sinis.
"Kev, ayo bersiap! Sebentar lagi lombanya akan segera di mulai!" ucap Vino sambil melirik arlojinya.
"Semangat bro!" Bima dan Sandres memberikan semangat pada Kevin yang akan melakukan lomba balap motor.
Kevin sangat mempersiapkan diri untuk bertanding dengan lawannya. Saat ia sudah berada di garis start, Kevin melihat seseorang yang sangat ia benci juga sedang menonton lomba balap ini.
Seorang gadis sexy mengibarkan bendera pertanda pertandingan telah dimulai, Kevin melajukan motornya begitu kencang, kecepatan kendaraan sudah diatas rata-rata. Kevin berada di posisi kedua, ia tak menyerah, Kevin terus mempercepat laju motornya tersebut hingga ia sekarang berada di posisi ke satu. Beberapa menit setelah itu, Kevin adalah juaranya. Ia mengalahkan empat orang yang bertanding dengannya. Ini adalah untuk sekian kalinya Kevin menjadi juara di lomba balap motor, bagi Kevin juara pertama adalah hal yang biasa.
Bima memberikan ia sebotol air mineral dan cemilan yang telah disediakan oleh teman gengnya. Vino datang sambil membawa se-amplop besar yang berisi uang berpuluh-puluh juta rupiah.
"Buat lo Kev." ucap Vino sambil menyodorkan amplop itu pada Kevin.
"Vin, ambil setengahnya terus bagikan pada teman geng kita." ujar Kevin yang diangguki oleh Vino.
"Eh tadi ada musuh kita Kev." celetuk Sandres.
"Gue tau." ucap Kevin sambil menyalakan pematik untuk membakar sebatang rokok yang akan di sumpalkan ke mulutnya.
"Gue denger sih, dia udah vakum dalam dunia balap motor. Isu-nya sih dia insaf." ucap Sandres.
Bima terkekeh, "Insaf? Paling cuma drama dia doang kali. Orang kayak dia emang bisa di percaya?"
Kevin tersenyum sinis, "Ya, dia ga akan buat masalah disini tapi di lain tempat dia adalah masalah besar buat gue." ucap Kevin.
"Dia sekarang udah jadi ketos di sekolahnya kita." celetuk Zayn yang baru saja datang menghampiri mereka berempat.
Bima, Sandres dan Vino sempat ternganga karena ucapan Zayn barusan.
"Lo seriusan?" tanya Bima, Sandres dan juga Vino, serentak karena mereka tidak percaya. Zayn mengangguk. Bima, Sandres dan Vino tidak satu sekolah dengan Kevin dan Zayn, maka dari itu mereka tidak tahu apa yang telah terjadi pada musuhnya Kevin itu sekaligus musuh mereka juga.
"Tuh kan apa yang gue bilang, paling cuma drama biar di kenal orang baik gitu." ucap Bima.
✏✏✏
Seperti biasa, Ardha datang pagi ke sekolah untuk menagih uang kas. Ia harus melakukannya setiap hari karena kalau ditagih saat atau sesudah istirahat, pasti ada saja alasan orang yang tak mau bayar uang kas dan lagi pula untuk memperingan beban agar tak menumpuk saat di tagih pada waktunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Kelas vs Bendahara [END]
Dla nastolatkówApa jadinya jika api bertemu dengan api? Apakah benar jika terlalu benci terhadap seseorang, maka rasa benci itu akan tergantikan dengan rasa cinta? Kevin dan Ardha, sama-sama mempunyai pangkat di kelasnya, namun tak pernah baik hubungannya karena K...