SEVENTEEN

1K 75 8
                                    

Hehe, aku kasih visualnya Damar😋Jangan meleleh ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hehe, aku kasih visualnya Damar😋
Jangan meleleh ya.

Happy Independence Day🇲🇨

✏✏✏

Tiga gadis itu telah standby di sebuah resto ternama yang sudah di pesan oleh Dhea sebelumnya untuk merayakan ulang tahun pacarnya. Sejujurnya, jantung Dhea berdegup sangat kencang.

"Waktu tinggal setengah jam lagi." ujar Kinanti sambil melihat arloji yang menempel di tangan kirinya.

"Penampilan Dhea udah rapi belum? Rambut Dhea? Dhea udah cantik belum?" Dhea banyak tanya kali ini.

Ardha sedikit merapikan rambut Dhea, lalu ia mengangguk. Dhea menghela nafas pelan, sebelum ia menampakkan senyum manisnya.

Tak lama itu, terlihatlah lima orang cowok yang baru saja memasuki restoran. Jantung Dhea makin berdetak tak karuan. Ardha memegang tangan Dhea yang saat ini tengah dingin, ia mencoba membuat Dhea untuk tidak grogi.

"Happy birthday sayangg!" ucap Dhea yang langsung memeluk Sandres.

Sandres mengecup kening Dhea, itu membuat semua yang berada disini terkejut dengan adegan ke uwuan ini, apalagi Kinanti yang sudah lama menjomblo, baginya ini adalah hal yang ga mungkin terjadi di kehidupannya. Ya, walaupun Kinanti memiliki body goals dibanding Ardha dan Dhea.

"Makasih ya beib."

Astaga, Kinanti menutup wajahnya dengan kedua tangan. Adegan apalagi yang akan di pertunjukkan oleh mereka berdua. Kinanti menganggap dirinya sebagai obat nyamuk disini. Dhea sibuk dengan Sandres, sedangkan Ardha? Ah... untung dia masih berantem sama Kevin. Nasib baik tak berpihak padanya, Kevin menyeret Ardha pergi dari sini, sepertinya ada yang ingin mereka bicarakan. Sial! Tinggallah Kinanti, Bima, Vino dan Zayn.

"Apa lo lihat-lihat!" Kinanti memberikan mata tajamnya pada Bima, ia menyadari jika dirinya sedang diawasi.

"Astajim! Buset dah, Kevin pada nemu dimana cewek-cewek macan ini. Gua kira cuma Ardha doang, ternyata ada satu lagi." celotehnya.

"Hati-hati lo Bim, ntar lo jatuh cinta sama dia. Dia lagi kosong juga kok." goda Zayn.

"Heh! Kalian bertiga ngomongin gue?" suara Kinanti sontak membuat Zayn, Bima dan Vino kaget.

Bima langsung tersenyum menderetkan gigi putihnya, "Ng-ngga kok, ini dekorasinya bagus banget ya." ujarnya mengalihkan pembicaraan.

Vino dan Zayn hanya mengangguk.

Sementara itu, Kevin mengajak Ardha menuju rooftop resto. Ardha melepaskan genggaman Kevin di tangannya setelah sampai di rooftop.

"Apa lagi sih?!"

"Gue mau bicara sama lo, gue chat di WA ga di bales, di line ga dibales, DM IG ga di bales, di telpon juga ga diangkat. Lo kenapa sih Dhan?"

"Gue udah bilang sama lo, I need a time to be alone." Ardha segera ingin pergi dari sini, namun Kevin mencegatnya, Ardha menepis tangan Kevin.

Ketua Kelas vs Bendahara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang