Perhatian

1.2K 65 14
                                    

Keesokan harinya...

Dengan menggunakan atasan putih dan rok hitam serta tas hitam cukup membuat Gea terlihat leboh fresh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan menggunakan atasan putih dan rok hitam serta tas hitam cukup membuat Gea terlihat leboh fresh. Saat ini Gea sudah berada di kantornya. Ia tersenyum dan menyapa setiap karyawan yang bepapasan dengannya. Iapun masuk ke ruangannya yang juga ruangan bosnya itu.

"Kok sepi?" ucap Gea membuka pintu. Ia melihat sekelilingnya, tidak ada tanda-tanda bosnya itu. Gea masuk dan segera duduk di mejanya. Ia berpikir bahwa bosnya mungkin akan datang. Gea kembali membuka laptopnya dan melakukan tugasnya.

****

Gea POV

"Huft, selesai juga ini berkas-berkas, tinggal aku kasih lihat Pak Gerald saja," ucapku yang masih setia menatap laptop di depanku.

"Eh tunggu, ini jam berapa?" tanyaku pada diriku sendiri dan menaikkan tanganku yang memperlihatkan jam yang sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi.

"Loh, udah jam segini? Pak Gerald mana ya, masa dia gak masuk? Atau dia meeting? Tapi pasti akan bilang aku kalau meeting," akupun keluar dan mencarinya. Ternyata benar, dia tidak ada di kantor. Lalu dia dimana? Akupun kembali ke mejaku dan berusaha menghubunginya. Ah sial! Tidak di angkat. Akupun mencari alamatnya di meja kerjanya. Ku akui, aku memang sekretarisnya, tapi sungguh hampir 1 bulan bekerja aku tidak tahu alamatnya. Setelah aku menemukan kartu nama itu aku segera keluar dan mencari taksi menuju rumah bosku itu.

 Setelah aku menemukan kartu nama itu aku segera keluar dan mencari taksi menuju rumah bosku itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taksi berhenti mengisyaratkan jika sudah sampai. Aku menatap takjub bangunan di depanku. Desaignnya bagus, mewah, bernuansa putih. Cukup elegan, meskipun terlihat tidak sebesar rumah-rumah CEO yang aku tahu.

"Apa Pak Gerald ada di rumahnya ya?" ucapku sambil melangkahkan kakiku menuju pintu berwarna abu-abu itu. Aku tekan bel di samping lalu aku ketuk pintu itu. Tak berselang lama seorang wanita paruh baya keluar dengan pakaian berwarna hitam putih.

"Maaf, anda mencari siapa?" ucap wanita itu menatapku dari bawa sampai ke atas.

"Ah, maaf saya Gea Aleesya sekretaris Pak Gerald, apa Pak Gerald ada di rumah? Karena hari ini beliau tidak masuk kantor,"

Yes Bos!  (Proses Revisi+Cerita Masih Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang