Author POV
Gea dengan tulus menyuapi Bosnya. Bahkan tidak ragu mengelap sisa makanan yang ada di bibir Bosnya itu.
"Ini obatnya, Pak," ucap Gea memberika obat dan air putih pada Gerald. Gerald langsung meneguknya habis. Gea menaruh gelasnya kembali di nampan samping meja.
"Ekhem..." ucap seseorang di belakang tanpa Gea dan Gerald sadari. Spontan Gea dan Gerald menoleh ke sumber suara.
"Uhm..Ma..Mama, Papa?" seru Gerald yang membuat Gea yang sudah berdiri menundukkan kepalanya sopan.
"Kamu baik-baik saja sayang?" Tanya Ibu Gerald yang berjalan menghampiri Gerald.
"Baik, Ma," jawab Gerald dengan memperbaiki posisinya bersandar dikepala ranjangnya.
"Dan Dia?" tanya Ibu Gerald menoleh ke arahku.
"Ah, saya Gea Aleesya, sekertaris Pak Gerald, Nyonya, Tuan," ucap Gea dengan kembali menundukkan kepalanya.
"Tidak usah panggil Nyonya, panggil Ibu dan Bapak saja ya," ucapnga lembut sembari tersenyum padaku.
"Ah, ba-baik, Bu,Pak," dengan masih kembali menundukkan kepalanya.
"Sebaiknya kamu istirahat saja, kami keluar saja ya," ucap Ibu Gerald kembali menyuruh Gerald untuk tidur dan beristirahat. Gerald mengangguk dan mematuhinya. Lalu Gea dan orang tua Gerald pergi ke luar menuju ruang keluarga yang pemandanganya langsung menuju laut.
"Nak, siapa namamu tadi?" tanya Ibu Gerald lagi pada Gea yang masih berdiri.
"Saya Gea Aleesya, Bu,"
"Nama yang bagus, terimakasih ya, sudah mau merawat Gerald putra kami, dia itu keras kepala, susah dikasih tahu, tadi kami lihat kamu berusaha keras membuatnya makan dan minum obat."
"Saya rasa, sebagai sekretaris sudah seharusnya saya melakukan itu,Bu."
"Nak Gea, saya juga ucapkan terimakasih pada kamu, saya harao kamu mau tetap menjadi sekretaris Gerald yang keras kepala itu. Saya harap kamu bisa bersabar dengan dia. Meskipun dia keras dia tetap sayang pada keluarganya," ucap Pak Abiantara, orang tua Gerald.
"Tentu, Pak. Pekerjaan ini memang saya butuhkan untuk biaya hidup saya."
"Saya senang saat tahu Gerald memiliki sekretaris sepertimu, perhatian, bahkan kamu bisa membuat Gerald makan dan mau minum obatnya,"
"Terimakasih Ibu Meriana dan Pak Abiantara telah memberi saya kepercayaan, untuk Pak Gerald, sikap dinginnya memang sangat tinggi, tapi saya sudah biasa," ucap Gea dengan senyuman tulusnya. Yah, Pak Gerald sakit juga karena dirinya kemarin. Jadi ini sudah kewajiban Gea membantunya.
"Maaf, Pak,Bu, ini sudah pukul 4 sore. Sepertinya saya pamit pulang dulu," ucap Gea lagi.
"Kalau begitu biar kamu di antar supir ya, Gea."
"Ah tidak usah Pak,Bu, saya naik taksi saja, tadi juga sudah pesan,"
"Kalau begitu hati-hati di jalan ya, sekali lagi terimakasih," ucap Ibu Meriana sembari mengelus lengan Gea lembut. Gea tersenyum lebar menerima perlakuan ramah orang tua Gerald.
"Assalamuallaikum," ucapku sembari bersalaman dengan mereka dan bergegas keluar rumah. Akupun segera memasuki taksi yang sempat aku pesan tadi dan pergi pulang karena sudah hampir petang.
*****
Gea POV
"Huft ... Sampai juga," sesampaiku dirumah dan langsung menubruk sofa putihku dan bersender padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes Bos! (Proses Revisi+Cerita Masih Lengkap)
RomanceSegila-gilanya Bos, dia lebih gila, sangat. Selalu saja mengancam, untung saja dia lumayan tampan, jika tidak? Maka aku takkan apa-apakan dia. ~Gea Aleesya Dia satu-satunya wanita setelah ibu dan adikku yang berani melawanku balik jika dia merasa te...