Siapa dia?

897 39 18
                                    

Comeback again...

Terimakasih untuk para readers yang sudah mau membaca. Author sayang kalian....

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Author POV

"Kita makan dulu," Ucap Gerald tanpa jawaban dari Gea.

Mereka berduapun turun di sebuah Restaurant bertulisan K&J. Mereka berdua makan dengan hening. Sampai selesaipun dan sampai di tempat tujuan, mereka masih hening tak bersuara.

"Pagi, Pak Gerald," Ucap salah satu orang kepercayaan Gerald untuk mengatur arsitektur salah satu kliennya yang meminta desain interior rumah mereka. Karena perusahaan Gerald memang unruk semua itu. Meskipun lebih dominan pada Desaign hotel, villa, kantor dan sebagainya.

"Bagaimana...?" Ucap Gerald menanyakan berbagai pertanyaan. Rumah itu terlihat cukup besar, megah, luas,  nuansanya serba putih dan silver menambah kesan elegan.

"Ge, menurutmu apa yang kurang dari rumah ini?" Tanya Gerald pada Gea yang terlihat kagum pada desain rumah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ge, menurutmu apa yang kurang dari rumah ini?" Tanya Gerald pada Gea yang terlihat kagum pada desain rumah itu.

                                             *****

Gea POV

"Ge, menurutmu apa yang kurang dari rumah ini?" Tanya Pak Gerald padaku. Ku akui, rumah ini sangat indah. Siapa yang tidak suka dengan rumah seperti ini. Setiap orang pasti memimpikannya bukan?.

"Bagus, Pak. Lengkap. Mungkin penambahan taman belakang dengan beberapa bunga, bukankah istri pemilik rumah ini suka sekali berkebun bunga tulip?" Ucapku berusaha profesional.

"Ah, ya, nanti bisa kau tambahkan," Ucapnya pada Pak Dika selaku desaign interior rumah itu.

"Baik, Pak. Nanti saya akan tambahkan." Balasnya ramah.

"Ge.. kau-" Ucapnya terpotong karena hp ku berdering.

"Maaf Pak, saya terima telepon dulu," Akupun sedikit menjauh untuk menerima telepon itu.

"Halo..."

".........."

"Ah ya, tapi aku masih bekerja, mungkin setelah pekerjaanku selesai, aku akan ke sana. Mungkin nanti sore?"

".........."

"Tidak usah, langsung di tempat ya, baiklah. Terimakasih bye," Sambungan terputus.

                                             *****

Gerald POV

"Ge.. kau-" Ucapku terpotong karena hp Gea berdering.

"Maaf Pak, saya terima telepon dulu," Ucapnya sedikit menjauh untuk menerima telepon itu.

"Halo..."

".........."

"Ah ya, tapi aku masih bekerja, mungkin setelah pekerjaanku selesai, aku akan ke sana. Mungkin nanti sore?"

Yes Bos!  (Proses Revisi+Cerita Masih Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang