End

1.5K 47 11
                                    

Hallo kalian...
Nungguin ya....
Baiklah, ini adalah episode terakhir #Yeay
Tapi akan ada cerita baru tentunya...
Jangan lupa baca juga ya...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Gerlad POV

"Sayang, kamu ngapain sih di dapur,  nanti kalo kamu capek, bayinya juga capek, gimana?" Ucapku yang melihat istriku sedang membuat teh di dapur. Sedari tadi aku mencarinya, ternyata dia di dapur.

"Salah kamu, makanya jangan beli rumah gede-gede, dibilangin ngeyel aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Salah kamu, makanya jangan beli rumah gede-gede, dibilangin ngeyel aja." Jawabnya yang balik kesal padaku.

"Yakan udah terlanjur dibeli, Sayang." Ucapku lebih ngeyel. Padahal menurutku rumah ini kurang besar. Tadinya aku mau membeli rumah bak istana Ratu Elizabeth. Tapi bukannya disayang, aku justru dimarahi habis-habisan oleh istriku yang kini tengah mengandung anakku, Gea. Semenjak kami menikah, kami sempat tinggal di rumah lamaku. Tapi, aku berpikir ingin mengganti suasana. Jadi aku memutuskan membeli rumah.

Awalnya aku ingin membeli rumah besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya aku ingin membeli rumah besar. Sangat besar bahkan ruang tamunya sebesar lapangan bola. Sayang, aku tidak bisa melakukan itu. Jangankan membeli, baru kuberi tahu Gea, dia sudah marah-marah padaku 7hari 7malam. Bayangkan saja bagaimana galaknya istriku yang kucintai itu. Hingga pada akhirnya aku membeli rumah tanpa sepengetahuan Gea. Karena Gea benar-benar tidak mau rumah besar.

 Karena Gea benar-benar tidak mau rumah besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yes Bos!  (Proses Revisi+Cerita Masih Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang