💙20. Tersesat ❤

30 23 19
                                    

♡MeJiKuHiBiNiU♡





Peduli dibilang caper
Sensitif dikira baper
Perhatian dikira modus
Susah yang punya empati diperadapan yang kebanyakan makan micin
~

Merah berjalan tak tentu arah, sampai akhirnya Merah menemukan batu besar kemudian duduk dibelakang batu besar tersebut.

Merah menangis dan dia tidak mau diliat siapa pun. Merah tidak menyadari Kuning dan Jingga yang panik karena mereka menelfon Merah tapi Merah tidak menjawabnya yaiyalah Merah membisukan hpnya apalagi didepan umum bisa-bisa orang menertawakan nada deringnya.

Kuning dan Jingga mencari-cari Merah. Mereka tadi sudah bertemu dan berniat mencari stroberi tapi Biru lewat menggendong Pink dengan terburu-buru membuat mereka kaget.

Mereka sudah bisa memprediksi itu ulah Merah. Tapi dimana Merah? Dan mereka menelfon Merah tapi tidak dijawab membuat mereka panik. Dan mencari Merah.

Nomor yang anda tujui sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan.

"Yaampun sekarang udah nggak aktif aduh Jingga ini gimana udah jam enam kebunnya udah mau  tutup!" panik Kuning.

"Kita lapor aja sama pemilik kebun. Ayo!"

🍁🍀🍁

Merah terbangun karena banyak nyamuk yang mengisap darahnya.

"WHAT! Gue ketiduran disini! Wah gila banget! Ini tuh gara-gara mak lampir." Merah memandang sekitar yang sunyi-senyap tersisa suara mahkluk malam.

Merah bergidik ngeri, dia pun mengambil hpnya dari tas kecilnya.

"OMG! Gue kena sial, nih hp kenapa mati sih? Padahal gue kagak gerek." Merah mengomel-ngomel tanpa menyadari ada seorang cowok yang menatapnya sambil tersenyum.

Merah berdiri dan melihat-lihat keadaan sekitar yang gelap hanya ada berapa titik di kebun itu yang memilik lampu yang bisa dia liat cahayanya.

Merah pun mulai melangkah menuju salah satu cahaya yang terdekat dari tempatnya. Tapi suara sesorang memberhentikan gerakannya.

"Mau kemana? Entar tersesat lagi sampe besok."

Merah menoleh kesumber suara, dan mendapati cowok yang lebih tinggi darinya. Mukanya kagak kelihatan karena gelap. Tapi itu bukan Biru, tentu saja Merah yakin bukan Biru.

"Siapa?"

"Ini gue."

"Huwa setan!"

Merah lari sekencang-kencangnya bagaikan pelari profesional. Merah mengira cowok tersebut adalah hantu lantaran senter yang cowok itu arahkan kewajahnya.

"Lah malah lari."

Cowok itu pun mengejar Merah, untung saja kakinya agak panjang jadi cepat menyusul Merah.

"Woy Merah! Berhenti woy lu salah arah." teriak cowok itu yang membuat Merah berhenti lari.

Lah kok dia tau nama gue? Batin Merah. Merah pun  berbalik  dan melihat cowok tersebut yang sedang berhenti dibawah lampu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MeJiKuHiBiNiU (Merah&Biru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang