7. Imunisasi

23.4K 2.3K 338
                                    

.
.
.
.
.

Jaehyun terkekeh saat melihat Jiae masih tertidur memunggunginya. Pria itu memeluk tubuh naked Jiae dari belakang. Tangannya bergerak nakal membuat Jiae sedikit melenguh dan terusik dari tidurnya, "Masih ngantuk Masss," Ucap Jiae dengan suara seraknya.

"Kamu bilangnya mau mimpin. Baru juga berapa menit udah tepar," Bohong Jaehyun hanya untuk meledek Jiae. Yang sebenarnya terjadi adalah, Jiae sangat dominan semalam. Ia bahkan bisa mengalahkan Jaehyun dalam gulat yang mereka lakukan semalam.

Jiae sang pemenang hahaha.

Meskipun Jiae memejamkan mata, tapi ia masih bisa dengar ucapan Jaehyun. Jiae menyumpah serapahi Jaehyun dalam hati. Apa katanya? Menit? Jiae bahkan terjaga semalaman karena Jaehyun.

"Sayang bangun ih, katanya si kembar mau imunisasi hari ini," Jaehyun makin nakal menggerakan tangannya.

Jiae memukul lengan suaminya, "Kalau kamu kayak gini, bukannya bangun yang ada malah lanjut," Kesal Jiae, "Lagian imunisasinya masih jam 10, sekarang aja baru jam 8," Hari ini Jaehyun memang ingin mengantar Jiae ke rumah sakit untuk melakukan imunisasi pada si kembar. Lagipula hari ini juga hari libur, jadi Jaehyun bebas melakukan apapun.

"Sambil nunggu jam 10 mau lanjut nggak?" Tanya Jaehyun tepat di telinga Jiae.

"Engga!" Tegas Jiae, "Eh Mas!" Jiae membalikan tubuhnya menghadap Jaehyun.

"Apa? Mau lanjut?" Tanya Jaehyun sembari mengeluarkan smirk andalannya.

Jiae menggeleng, "Aku cuma mau nanya. Kalau misalkan aku pasang IUD gimana?" IUD itu alat kontrasepsi plastik yang memiliki bentuk seperti huruf ‘T’ dan di pasang di dalam rahim untuk mencegah kehamilan. Biasanya lebih dikenal dengan KB spiral.

Jiae pikir dirinya harus memasang IUD, karena Jaehyun sering sekali menyerangnya tiba-tiba. Jiae sangat tidak siap jika dirinya harus hamil lagi. Lagipula pengaman yang biasa di pakai Jaehyun tidak menjamin kalau dirinya tidak akan hamil. Belum lagi Jiae sering lupa meminum pil pencegah kehamilan.

Jaehyun mengelus rambut Jiae, "Ya udah nggak apa-apa. Tapi kamu beneran mau pasang alat itu?"

Jiae mengangguk pasti, "Aku takut hamil lagi. Lagian kamu kan suka nggak tau kondisi dan tempat. Buktinya setiap kali aku ke kantor, kamu pasti bawa aku ke kamar khusus."

Jaehyun terkekeh, "Tapi kamu suka kan?"

"Ya gimana ya," Jiae malah tidak bisa menjawab pertanyaan Jaehyun. Ia ingin berkata iya tapi terlalu malu dan gengsi. Ingin berkata tidak juga tapi kenyataannya suka. Akhirnya ia memilih diam dan kembali tidur di pelukan Jaehyun.

BRAK

BRAK

BRAK

"BUNAAA, AYAH!" Jiae kembali membuka matanya saat mendengar teriakan Jena dari luar pintu.

"Kamu buka sana Mas pintunya, aku males," Jiae menarik selimutnya sampai menutupi seluruh wajahnya.

Jaehyun turun dari kasur dan memakai celananya terlebih dahulu sebelum membukakan pintu untuk Jena, "Morning princess Ayah," Jaehyun mengecup kedua pipi Jena, "Kenapa gebrak-gebrak pintu kamar Ayah? Kan dedek-dedeknya masih bobo di dalem. Nanti kalau mereka ke bangun gimana?"

Jena mencebikkan bibirnya kesal, "Ayah, Jena mau pisah kamar sama Bang Jichan."

"Kenapa?" Tanya Jaehyun bingung karena Jena yang tiba-tiba meminta kamar terpisah.

"Abang ngompol di kamar. Terus sekarang kamarnya bau," Adu Jena. Seketika mata Jaehyun membelalak, "Abang Jichan ngompol?!" Pekik Jaehyun kaget.

Jena mengangguk.

After Married ; Jung Jaehyun [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang