28. Jakarta

17.7K 1.8K 210
                                    

.
.
.
.
.

Hari pertama di sini tidak banyak yang aku dan Mas Jaehyun lakukan. Karena kami baru akan berjalan-jalan dan segala macamnya di hari kedua atau ketiga.

Kali ini aku dan Mas Jaehyun sedang menikmati makan sore di pinggiran pantai. Mas Jaehyun memesan banyak sekali makanan. Katanya sudah lama ia tidak mencoba makanan Indonesia yang enak-enak seperti ini. Maklum saja, saat di Korea aku hanya memasak menu-menu ringan seperti sop ayam, nasi goreng, mie goreng dan sejenisnya. Kalau makanan berat semacam daging dan lainnya, aku jarang memasaknya. Karena jujur saja, aku itu tidak terlalu pandai dalam urusan dapur.

"Kena kolestrol tau rasa," Celetukku saat Mas Jaehyun memakan gulai kambing dengan lahapnya.

Mas Jaehyun menunjukan deretan giginya kepadaku, "Ya enggaklah Bun. Kalau makannya cuma segini. Kecuali kalau aku makan satu ekor penuh."

"Iya deh terserah Ayah," Kataku, "Habis ini main di pinggiran pantai yuk Mas. Aku mau main air. Tapi nanti anterin aku ganti baju dulu."

Mas Jaehyun mengangguk. Beres makan, aku dan Mas Jaehyun kembali ke resort untuk mengganti pakaian, "Ayo Mas," Ucapku semangat saat sudah mengganti pakaianku dengan pakaian yang lebih cocok untuk digunakan di pantai.

Mas Jaehyun melihatku dengan tatapan aneh, "Kamu mau keluar pakai bikini gini Bun?" Tanyanya yang terdengar tidak suka.

Aku mengangguk, "Iya. Masa pakai piama."

Mas Jaehyun menghela nafas, "Ganti. Aku nggak mau kamu pakai itu sayang."

Aku mengerucutkan bibir, "Kenapa? Kan kita mau main air Ayah."

"Ganti Ji. Aku nggak mau laki-laki di luaran sana ngeliatin kamu dengan baju kurang bahan kayak gini. Aku nggak rela ya."

"Tapi Mas, kan kalau di pantai cocoknya ya begini. Masa pakai gamis sih ?"

"Yaudah kamu boleh pakai bikini. Tapi kita gagal main di pantai. Kita di kamar aja," Mas Jaehyun membalik tubuhnya dan berjalan kearah kasur. Tapi dengan segera aku menahan lengannya, "Sekali aja. Please. Lagian nggak terlalu banyak orang kok di sini."

Mas Jaehyun membuang pandangannya kearah lain. Ia tidak mau menatapku.

"Masss boleh dongg," Rengekku manja, "Kali ini aja deh ya?"

Mas Jaehyun akhirnya melihat kearahku. Ia menatapku lalu menghela nafas, "Yaudah boleh," Katanya setuju, "Tapi dengan syarat."

"Syarat apa?"

"Jangan jauh-jauh dari aku waktu di pantai nanti. Supaya nggak ada laki-laki yang berani natap kamu selain aku."

Akhirnya setelah berdebat tentang pakaian, aku dan Mas Jaehyun pergi ke pinggiran pantai dan bermain air di sana. Mas Jaehyun bahkan menyewa satu kapal khusus untuk kami berdua. Tapi hari ini kami belum menggunakan kapal itu, mungkin besok atau lusa kami baru menggunakannya.

"Seger," Aku menciprat-cipratkan air kearah Mas Jaehyun.

"Bun aku nggak mau basah," Balasnya sambil berlari menjauhiku. Jangan panggil aku Lee Jiae kalau tidak jahil. Aku berlari mengejar Mas Jaehyun supaya bisa menceburkannya ke air, "Awas ya kalau ketangkep aku ceburin kamu!" Pekikku sambil tertawa dan mengejar Mas Jaehyun.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, aku berhasil menangkapnya dan menceburkannya ke dalam air.

"Jiaeee," Ucapnya kesal. Kali ini Mas Jaehyun menarik lenganku. Aku kira Mas Jaehyun akan membalasku dengan menceburkanku ke dalam air, ternyata perkiraanku salah. Mas Jaehyun malah menarikku kedalam pelukannya sambil tertawa, "Ayah peluk aja deh. Nggak tega kalau harus nyeburin bidadari."

After Married ; Jung Jaehyun [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang