Jisoo ling-lung, dia hanya berputar-putar mengelilingi taman belakang dengan buku kecil ditangan kanannya, sekali-kali dia mengintip ke balik tembok untuk memeriska keberadaan Lisa. Jisoo khawatir sekaligus panik.
Kalau kalian pikir Jisoo khawatir pada Lisa kalian salah besar.
Jisoo hanya khawatir bagaimana cara dia bertahan disekolah ini kalau ternyata Lisa tidak masuk sekolah.
Pulang-pulang bisa jadi rempeyek dia.
"Enggak mungkin enggak masuk kan?" tanya Jisoo pada dirinya sendiri.
Gadis itu melangkah meninggalkan taman belakang, dia mengecek jam di pergelangan tangannya kemudian menghela nafas berat. Lisa sudah telat 30 menit, dan rasa khawatir Jisoo akan Lisa kalau dia tidak masuk hari ini semakin besar.
Belum juga genap sebulan, jangan kena bully dulu laah.
"Kemana sih? Tumben telat" gerutunya.
Jisoo tau kalau Lisa datang saja sudah pasti telat. Maksud dia, tumben sekali Lisa jam 9 belum datang juga, biasanya jam setengah 9 Lisa sudah memanjat tembok sekolah, dan menaruh helm nya disana. Namun tadi Jisoo tidak ada tanda-tanda helm Lisa tergeletak.
Kakinya melangkah melewati lorong kosong, tidak tau arah tujuannya, dia hanya mengikuti kakinya saja, kalau kakinya berbelok dia ikut berbelok, otaknya tidak berfungsi karna dia panik.
Dan Jisoo menyadari kalau kakinya membawa dia menuju gerbang utama sekolah.
Dia mau pulang aja.
"Lo tinggal bilang alasan kenapa lo bisa dateng jam segini, padahal jam masuk udah 2 jam yang lalu. Tinggal bilang aja sih, kenapa di perlambat".
Sebuah suara masuk ketelinga Jisoo, dari cara bicaranya, udah pasti orang itu gondok setengah mati sama lawan bicaranya.
Jisoo menyipitkan matanya, dia senang. Dia senang karna ternyata Lisa masuk sekolah, dan dia senang banget liat Lisa yang dimarahin Ketua Osis. Karna menarik, akhirnya Jisoo ngintip aja, kepo soalnya.
"Gue juga udah bilang tadi, tinggal terima aja sih alasan gue, susah amat" balas Lisa tak kalah nyolot.
"Enggak bakal ada yang percaya kalau lo abis bantuin Ibu-Ibu lahiran di bis!" ujar Hanbin sambil mengacak-acak rambutnya kesal.
Jisoo tau kalau dia pendek akal, tapi akalnya enggak sependek Lisa sekarang.
"Enggak perlu dipercaya! Lo tinggal tulis trus bikin laporan selesai kan? Lo tuh yang bikin ribet" ucap Lisa sambil mendudukan dirinya di bangku depan post satpam.
Gadis itu mengeluarkan permen tangkai dari saku roknya, membuka bungkus permen sambil menatap Hanbin remeh dan langsung memakan permennya.
Hanbin masih pusing bagaimana cara menghadapi gadis keras kepala didepannya.
Akhirnya Hanbin mengambil langkah serius dengan langsung menarik bangku dan duduk dihadapan gadis itu. Tangannya dengan lincah menarik permen dari dalam mulut Lisa dan memasukkan kedalam mulutnya.
"YAAA!!"
"GILA LO YA!?!"
Lisa melotot tajam, begitu pula dengan Jisoo yang sedang mengintip.
Kira-kira gini ekspresi Jisoo sekarang.