"Keraslah terhadap dirimu sendiri.
Lemah lembutlah kepada orang lain. Bukan sebaliknya!"-Avara Callista-
✨Happy reading
Pagi ini Ara sengaja bangun lebih pagi dari biasanya. Alasannya, karena ia ingin cepat cepat sampai di sekolah dan berterima kasih kepada Reynand. Tentu saja berterima kasih karena Reynand telah menolongnya kemarin.
Ara menyisir rambutnya. Lalu memperhatikan wajahnya melalui pantulan cermin. Sunggu mengenaskan ternyata! Banyak luka memar yang menjadi biru di wajahnya. Untunglah, ia memiliki foundation, yang bisa digunakan untuk menutupi bekas lukanya.
"Neng, ayo sarapan dulu," Panggil Raya dari lantai bawah. Ia pun melirik jam yang menunjukkan pukul 05.35 AM. Secepatnya ia mengambil tas, lalu turun ke bawah. Mengenai soal kemarin, Ara tak memberitahu pada Reno dan Raya. Ara tak ingin mereka menjadi cemas, dan melakukan hal berlebih. Secara Ara murid baru, dan pasti mereka tak rela jika Ara diperlakukan seperti ini.
"Iya teh," Jawab Ara menuruni tangga.
Langsung saja Ara bergabung dengan Reno yang sedang menyesap kopinya, sementara Raya menyiapkan makanan untuk Reno.
Ara mengambil sehelai roti, lalu mengoleskan selai di atasnya.
"Kok malah makan roti sih neng? Itu Teh Raya udah siapin nasi goreng kesukaan kamu loh," Ucap Reno ketika melihat adiknya ini malah memakan roti.
Ara menyengir, "Buat bekel istirahat aja A, takut ga keburu kalau makan nasi,"
Raya memberikan sepiring makanan pada suaminya, "Tumbenan semangat banget sekolahnya. Sampai jam segini aja takut telat," Kata Raya.
Ara terkekeh, "Ya kan aku harus ngejar pelajaran Teh. Mau ga mau ya harus semangat gitu,"
"Baguslah kalau gitu. Pertahankan," Kata Reno yang langsung dihadiahi ibu jari oleh Ara.
✨
Jam 06.20 AM. Ara tiba di sekolah. Ternyata belum ada tanda tanda kehidupan ketika ia sampai disini. Ara yang memang takut sendirian di kelas pun, lebih memilih menunggu murid murid berdatangan di koridor sekolah . Lebih ramai pikirnya.
Niat baik Ara pagi ini, adalah memberikan sekotak nasi goreng yang akan ia berikan pada Reynand. Sebagai tanda terima kasih, karena telah menolongnya kemarin. Bahkan kemarinnya juga.
Ara tersenyum. Ketika melihat Reynand berjalan di ujung sana, bersama kedua temannya. Ah ternyata ia baru sadar, jika kadar ketampanan laki laki akan bertambah jika dilihat ketika pagi.
"Hai," Ara tersenyum, lalu melambaikan tangannya pada Reynand.
Reynand menghentikan tawanya ketika melihat Ara. Apa ada yang aneh batinnya?
"Disapa bidadari tuh Rey. Dijawab dong jangan dianggurin," Kata salah satu teman Reynand. Ara pun tersenyum padanya.
"Ada apa? " Tanyanya singkat, padat, jelas. Ara tahu, bahwa Reynand adalah laki laki yang tidak suka bertele-tele. Dapat ia rasakan, ketika berinteraksi dengannya selama dua hari kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑 𝐄 𝐘 𝐕 𝐀 𝐑 𝐀 | END
Teen FictionAra menyukai Reynand. Namun Reynand yang masih terbayang cinta masa lalunya sulit untuk membuka hati. Hingga satu persatu masa lalunya terkuak. Apakah kelak cinta baru itu akan tumbuh untuk Ara? Ara bagaikan jari manis, dan Reynand jari tengah. Mud...